Savage

522 59 10
                                    

"Sidang pertama kita menangkan, tapi masih ada sidang ke dua. Aku takut ini akan bertambah rumit karena aku yakin Yang Hyun suk tidak akan tinggal diam" ucap Namjoon pada SeokJin.

"Arra, tapi ku mohon Joon-ah, yakinlah demi uri Jiminie. Dia sudah mengorbankan nyawanya demi mengungkapkan masalah ini" jelas Jin.

"Ne hyung, ayo kita berusaha lebih keras lagi. Sehingga Jimin siuman dia akan bangga pada kita"

"Emm, ne. Ku harap dia bisa secepatnya sadar. Aku merindukan tingkahnya"

.
.
.

"Ji, aku akan kembali ke rumah sakit Jimin di rawat. Kau tak apa aku tinggal hemm?" Ucap Dara sambil mengelus surai lembut Jiyong yang sedikit memanjang.

"Bisa 10 menit lagi? Aku masih merindukan nuna" cegah Jiyong.

"Jimin butuh teman Ji"

"Emm baiklah. Aku berharap Jimin sembuh dan kita bisa bermain mobil-mobilan lagi. Begitu kan nuna?" Ucap Jiyong semangat.

Kapan kau bisa pulih Ji-Dara

"Emm, ne. Aku akan membelikan mobil-mobilan yang banyak untuk kalian mainkan nanti. Cha~ sekarang kau tidur ya~cepat sembuh Ji" ucap Dara sambil mengecup kening Jiyong yang sudah berbaring di kasurnya.

"Hati-hati nuna"

"Ne~"

.
.
.

Sesampainya Dara di rumah sakit, entah kenapa dia merasa berdebar hatinya saat memasuki ruang rawat Jimin.

Tuhan, jangan sampai terjadi sesuatu pada Jiminku- doa Dara.

Krieeet

Pintu ruang rawat di buka.

Mata nya terbelalak membesar, melihat kerumunan dokter dan suster di sekitaran ranjang Jimin.

Tes

Tes

Tes

Jangan!!! Jangan ambil Jiminku

Dara mematung di depan pintu, ia tak sanggup melihat apa yang terjadi. Plastik berisikan makanan ringan sudah tergeletak tak dihiraukan. Iar mata nya kian banyak.

"Ah Dara, Jim-"

"Tidak!!!!! jangan katakan!!! hiks a-aku tak ingin dengar... Jiminie hiks Jiminie masih hidup dokteeeer, jaebal"

Dara jatuh di lantai memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya diantara lutut yang dipeluk.

Jaebal, jiminie masih hidup. Hiks jiminie

"Dara, tenanglah" kini dokter menhampiri Dara yang menangis. Sungguh ia lelah dengan semua ini.

Ia lelah kehilangan orang-orang yang ia sayangi.

Ia lelah sendirian

"Bagaimana aku bisa tenang dokter jika- hiks jika Jiminku-"

"N-nn-nuna, Jiminie di sini"

Suara itu.

Jiminku

Dara refleks mengangkat wajahnya arah matanya menuju ranjang yang berisi seorang yang sedang tersenyum terlalu konyol untuk seorang yang sadar dari koma.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MENTAL(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang