Forget It

794 96 46
                                    

"De~Bagaimana perkembangan Jiyong? kau sudah melihat kemajuannya?" 

"molla imo, kadang ia bersikap sangat manja, sangat kekanakan tapi beberapa hari ini ia memunculkan sikap dewasanya. tapi ia akan bertingkah aneh bahkan ketakutan jika mengingat sesuatu dari masa lalunya."

"geunde, kau akan melakukan apa lagi untuknya? Bom bilang kau bahkan mencari tau seluk beluk keluarganya, benar begitu?"

"Ne, Rasanya aku ingin menyembuhkan kejiwaannya saja tanpa mengingatkan dia akan masa lalunya karena saat aku melihat ia menangis ketakutan dan kehilangan arah itu entah kenapa menyakitkan sekali untukku"

"Wah kau mendalami sekali pekerjaanmu ini emm?"

"Geurom, aku pamit imo. Salam kan pada Bom eonnie maaf tak bisa berlama-lama karena aku harus membawa Jiyong ke suatu tempat"

"Ne berhati-hatilah. Dan jika kau ingin membuat ia sembuh menurutku kau harus menyembuhkan trauma nya terlebih dahulu bukan membuat dia melupakannya" ucap ketua suster rumah sakit dan di respon dengan anggukan lemah oleh Dara lalu ia pun menuju Jiyong yang sedang bermain dengan anak-anak kecil di rumah sakit.

"Jiyong, kajja"

"Nuna~Jiyongie masih ingin main dengan hanbinie"

"Besok kita main lagi ya. Sekarang kita harus pergi ke suatu tempat. Kajja emm?" Ucap Dara lembut sambil mengelus surai agak panjang untuk seorang namja.

"Baiklah"

(Pletak)

"HUAAAAAAH"

"Jiyong!!! Aiissh!! Hanbinie mianhae ne? Imooo aku tinggal hanbin ya maaf  jiyong memukulnya. Kajja Jiyong!" Dara menarik Jiyong yang menyengir setan karena telah berhasil membuat hanbin menangis karena jitakan di keningannya.

#di Mobil

"JIYONG!!!"

"..."

"JIYONG!!!"

"..."

"Nuna bicara padamu eoh! Lihat lawan bicara mu! Kenapa kau memukul hanbin begitu?"

"..."

"Baiklah jika tidak mau menjawab pertanyaan nuna, nuna tidak akan membuatkan ramyun lagi"

"Aaaaniiyyy~~"

"Makanya jawab"

"Habisnya saat nuna bicara padaku hanbinie menatap nuna tanpa berkedip, Jiyongie tak suka hanbinie menatap nuna seperti itu"

Dara tepok jidat

Hoon nyemil paku

Readers koprol

"Jiyong-aah, jangan seperti itu lagi arra! Dan lagipula hanbin itu masih kecil Ji dia baru berumur 7 tahun"

"Jiyong juga masih kecil"

"Iya iya, cha kita pergi ok" ucap Dara yang cukup lelah menghadapi Jiyong dalam mood kekanakannya.

.
.
.

"Seokjin-aah annyeong"

"Huah, Dara sunbae"

"Eiii kau panggil aku nuna saja"

"Baiklah, nuna ada perlu apa kesini? Apa ada yang bisa ku bantu?" Tanya Seokjin, dia adalah seorang psikolog muda yang cukup ahli dibidangnya dan merupakan junior Dara saat di kampus. Dan mereka berdua merupakan lulusan terbaik dari kampus mereka.

(Seokjin Bts, aka Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seokjin Bts, aka Jin... tpi bkn Jin tomang atau jin botol kekeke).

"Ini Jin-aah aku membawa seseorang aku ingin kau mencari tau apa yang ia alami di masa lalunya"

"Namja inj?" Tunjuk Jin pada Jiyong yang bergelayut manja pada Dara. (Kek monyet gelayutan wkwkw #ditabokJenong)

"Ne, dia bertingkah seperti anak usia 7 tahun dan itu disebabkan trauma masa lalunya"

"Aaah begitu. Mungkin dengan hipnotherapy kita bisa tau penyebabnya"

"Jinnjja?!"

"Akan ku usahakan nuna"

"Waah aku perlu belajar lebih darimu eoh?"

"Eii nuna jangan memuji kau adalah lulusan terbaik kau legenda nuna kekeke"

"Kau ini bisa saja"

Tarik tarik

Toel toel

Gusel gusel

"Ji kenapa kau tidak bisa diam? Jangan tarik-tarik bajuku, aissh"

"Ji ingin pulang nuna. ahjussi itu wajahnya seperti yeoja, ji takut dia suka dengan Jiyong"

"Mwo??!" Teriak Dara duet dengan Jin.

.
.
.

"Jin-ah, sekali lagi aku minta maaf eoh"

"Gwencana nuna kekeke aku hanya sedikit shock" ucap Jin saat kembali dari kamar mandi membasuh wajahnya yang sebelumnya terlihat merah menahan marah. Heii namja sejati pasti akan marah jika dibilang cantik kekeke.

"Cha, Jiyong-ssi kau bisa duduk di sini dan emm bersantai saja tidak usah takut. Hyung akan duduk agak jauh denganmu dan Dara nuna di sudut sana jadi kau tak usah khawatir ne? Dan dengarkan kata-kata hyung, arra?"

Angguk-angguk.

"Baiklah, lihat jarum panjang jam di sampingku. Dan semakin lama kau akan semakin tertarik dengan irama detakan jarum jam bersamaan dengan dentuman jantungmu, kau akan semakin rilex dan kau pun lambat laun akan mengantuk"

.
.
.

Brukkk, Dara memeluk tubuh Jiyong yang meronta kesakitan dan ketakutan.

"Gwencana Jiyong-aaah. Hiks nuna di sini. Huussstt, nuna ingin kau lupakan semuanya saja hiks"

MENTAL(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang