Vena tengah berjalan santai sambil membawa sebuah kotak putih dikedua tangannya. Isi dari kotak itu ada makanan favoritnya, cheese cake.
"Akhirnya keturutan juga," ucap Vena pada dirinya sendiri dengan perasaan bahagia.
Tapi sepertinya keberuntungan tidak memihak padanya saat ini.
BUKK..
"Aduh! Pantat gue!" Pekik Vena yang sudah tersungkur ditanah. Vena tidak melihat jalan, dirinya hanya fokus pada kotak putih itu. Sampai-sampai kulit pisang yang sudah kelihatan didepan mata, tapi Vena tidak menyadari itu dan berakhirlah dirinya duduk ditanah.
"Cheese cake gue!" Ucap Vena yang baru menyadari kotak putih itu sudah tidak dia bawa.
"Disini" ucapan itu berasal dari belakang tubuh Vena. Dengan segera Vena berbalik dan betapa terkejutnya saat dirinya melihat kakak kelas yang super duper ganteng tengah memakai seragam yang berlumuran keju?...
"Mati gue!" Maki Vena dalam hati, segera dia berdiri dan berjalan kearah kakak kelasnya tersebut. Dengan perasaan was-was, Vena memberanikan diri untuk minta maaf.
"Maaf kak, saya gak sengaja... gara-gara saya, seragam kakak jadi kotor deh. Maaf kak sekali lagi" ucap Vena dengan tulus.
"Gak!" Balasnya yang sukses membuat Vena terperangah tidak percaya. Gak dimaafin? Ini orang atau setan sih?.
"Gue orang, bukan setan" ucap kakak kelas itu menjawab pikiran Vena.
"Kok kakak bisa tau?" beo Vena.
Bukannya menjawab, kakak kelas itu berjalan meninggalkan Vena. Tapi ada satu yang Vena baru ingat, kakak kelas itu yang seharusnya dia hindari.
Adam Shafiq Malik yang kata orang, orangnya kejam dan misterius. Bodohnya sekarang Vena memiliki masalah dengan Adam hanya gara-gara cheese cake.
"Gue benci!"
🍰🍰🍰
KAMU SEDANG MEMBACA
Swish
Short StoryLavena Radin Bramasta "Kata orang... Adam itu misterius... Dan kejam... Namanya aja gak sesuai dengan sikapnya. Tapi gue sayang Adam, dan gue takut Adam gak sayang gue" Adam Shafiq Malik "Kata orang... Vena itu anaknya hiperaktif... Petakilan... Tap...