Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Vena dan Adam kini sedikit lebih akrab. Sedikit. Seperti saat ini, Adam tengah mencari keberadaan Vena.
"Eh lo liat Vena gak?" Tanya Adam pada salah temen sekelas Vena.
"Ng-nggak kak" jawabnya sedikit menahan rasa antara takut dan kagum. Adam segera mencari Vena kembali sebelum bel masuk berbunyi.
Hampir setiap tempat telah dicari Adam, namun dirinya belum menemukan Vena juga. "Giliran dicariin gak ketemu-ketemu, giliran gak dicariin sering nongol dimana-dimana" dumel Adam dalam hati.
Saking gugupnya, Adam sampai tak sengaja menabrak seorang siswi yang tengah membawa beberapa buku. Untung saja hanya bukunya yang jatuh kelantain.
"Sorry, gue gak sengaja" ucap Adam yang langsung ikut membantu membereskan, "Lo bisa bilang, sorry, juga? Kirain gak bisa".
Adam mengalihkan pandangnya pada siswi yang tadi tidak sengaja ia tabrak. "Lo itu! Kemana aja sih! Gue cariin kemana-mana gak ketemu! Lo darimana aja!" Sembur Adam saat mengetahui kalau siswi yang tadi tidak sengaja dia tabrak adalah Vena.
"Sans aja dong mas! Gue abis dari fotocopy-an depan"
"Ntar pulang sekolah lo kudu ikut gue!"
"Gak mau! Gue sibuk!" Tolak Vena mentah-mentah.
"O, sibuk? Yaudah gue buang aja voucer makan es krim gratisnya"
"Apa?! Es krim?! Gue gak jadi sibuk, ayok nanti kita kesana!" Ucap Vena dengan penuh semangat.
Dasar cewek, giliran makanan aja responnya naudzubilah, batin Adam.
🍰🍰🍰
KAMU SEDANG MEMBACA
Swish
Short StoryLavena Radin Bramasta "Kata orang... Adam itu misterius... Dan kejam... Namanya aja gak sesuai dengan sikapnya. Tapi gue sayang Adam, dan gue takut Adam gak sayang gue" Adam Shafiq Malik "Kata orang... Vena itu anaknya hiperaktif... Petakilan... Tap...