"Sorry kalau gue nyita waktu berharga lo semua, tapi gue disini mau ngomong sesuatu yang sangat penting bagi gue. Gue, Samudra Dirgantara akan membuat sebuah pengakuan ke kalian semua. Gue suka dengan siswi SMA Cahaya, dia gak begitu populer hanya saja tingkah aneh dan petakilannyalah yang membuat gue semakin gencar untuk ndeketin dia. Tapi keberuntungan gak berpihak sama gue, gue keduluan sahabat gue untuk ndeketin itu cewek. Sebenernya gue gak rela, tapi gue sadar kalau gue bukan siapa-siapa dia. Kalau gue siapa-siapa dia, mungkin hanya sebatas pacar. Dan bagi gue, pacar itu cuman seseorang yang berusaha menjaga apa yang dia jaga akan jadi milik sahnya kelak atau tidak. Sayang boleh, berlebihan? Jangan. Cinta boleh, begok jangan. Karena tanpa lo semua sadarin, kadang cinta itu beda tipis sama begok. Mau-maunya lo nurutin orang yang baru berstatus pacar yang tentu aja belum sah," Samudra menghela nafas.
Tak lama dia melanjutkan ucapannya, "Gue kasih tau intinya aja, kalau siswi yang gue suka adalah anak kelas 11-A1. Dia baik, lucu, hiperaktif dan tentu saja gak cocok sama laki-laki macem gue" Samudra tertawa sumbang.
"Orang itu, Lavena Radin Bramasta. Cewek yang gue suka dan Adam suka. Oke, cuk--"
BRAKK
Pintu ruang siaran didobrak secara kasar. Memperlihatkan sosok Adam yang sudah menahan emosinya, sedangkan dibalik punggungnya terlihat Vena tengah menahan Adam dengan menahan ujung belakang seragam Adam yang sedikit keluar.
"Hai, Dam!"
🍰🍰🍰
KAMU SEDANG MEMBACA
Swish
Short StoryLavena Radin Bramasta "Kata orang... Adam itu misterius... Dan kejam... Namanya aja gak sesuai dengan sikapnya. Tapi gue sayang Adam, dan gue takut Adam gak sayang gue" Adam Shafiq Malik "Kata orang... Vena itu anaknya hiperaktif... Petakilan... Tap...