Bukan tanpa alasan kenapa tiba-tiba Adam menjauh dan sekarang entah pergi kemana. Sudah 5 hari dirinya tidak masuk sekolah dan tanpa ijin. Yang menjadi bahan sasaran guru untuk bertanya keadaan Adam adalah Vena, karena semua guru tau kalau hanya Venalah yang selama ini begitu dekat dengan Adam.
"Lo kemana sih!" Gumam Vena. Jujur saja, dirinya dibuat resah dengan kepergian Adam secara tiba-tiba. Mungkin ini salah Vena, mungkin Vena terlalu keterlaluan pada Adam malam itu.
"Seberapa deket lo sama Adam?"
Vena melihat siapa yang baru saja bertanya padanya, "Kepo," jawab Vena. Orang itu adalah Samudra Dirgantara, teman sekelas Adam.
Sebelum Samudra bertanya lebih lanjut, Vena segera melangkah pergi. Namun niatnya gagal saat Samudra secepat kilat mencekal tangan Vena. Dengan amat perpaksa, Vena berhenti.
"Mau lo apa sih!" Gerutu Vena.
"Mau gue? Gue mau lo jujur"
"Jujur? Jujur apalagi sih?"
"Lo kangen sama Adamkan?" Tanya Samudra yang langsung membuat Vena bungkam. Otaknya masih mencerna perkataan Samudra. Apa dirinya benar rindu sosok Adam?
"Gak usah ngawur kalau ngomong," elak Vena.
Samudra tersenyum meremehkan, "Ngawur? Gue ngawur? Sebegitu naifkah lo, Ven?"
"Inget Ven, sebuah kejujuran memang menyakitkan, tapi akan lebih sakit saat kebenaran itu sengaja disembunyiinkan. Antar lo dan Adam itu kalian berdua sama-sama salah. Semua harus segera dilurusin, sebelum terlambat" ujar Samudra.
Vena masih bungkam dan otaknya masih mencerna segala ucapan Samudra.
"Lo terlalu naif untuk bilang kalau lo sebenernya kangen sama dia, semoga lo gak nyesel"
🍰🍰🍰
KAMU SEDANG MEMBACA
Swish
Short StoryLavena Radin Bramasta "Kata orang... Adam itu misterius... Dan kejam... Namanya aja gak sesuai dengan sikapnya. Tapi gue sayang Adam, dan gue takut Adam gak sayang gue" Adam Shafiq Malik "Kata orang... Vena itu anaknya hiperaktif... Petakilan... Tap...