"Kau benar-benar iblis," ujar Asano pada Karma yang tengah mengeringkan rambut lembabnya sehabis mandi.
Karma menatap tak niat pada Asano lantas membuang muka. "Kasihan sekali Hinano-chan. Dulu dia perempuan yang sangat cantik, tapi sekarang kondisinya seperti ini. Menjadi gila dan mainan lamamu."
Karma tak peduli. Ia tetap melanjutkan aktivitasnya saat ini. Asano mengdengus. Di dalam keheningan, lelaki bermanik violet ini menghampiri sosok perempuan yang tertidur meringkuk di ujung kamar Karma. Perempuan bersurai pendek berantakan yang hanya dibalut dengan sehelai selimut tipis. Keadaan perempuan tersebut sangat kacau. Banyak bercak darah di tubuhnya, dan sudah pasti itu semua perbuatan Karma semalam. Jika sudah begini, maka Asanolah yang harus bertanggung jawab merawat Hinano hingga kembali pulih dan mengembalikan gadis ini ke rumah sakit jiwa. Menunggu lagi saat jika Hinano hendak dipakai oleh Karma.
"Tolong... Lepaskan aku... Maafkan aku..." igau Hinano dalam tidurnya. Asano hanya dapat memandang iba pada perempuan malang ini. Sudah beberapa tahun lamanya dan Hinano tak bisa lepas dari cengkraman Karma.
"Sebaiknya kau bawa pulang mahkluk menjijikan itu," perintah Karma sambil matanya beralih pada sosok Hinano "hanya melihatnya saja sudah membuatku muak. Rasanya aku tak akan pernah puas untuk terus menyiksanya."
"Karma, kesalahan yang Hinano buat itu sudah sejak kau di sekolah dasar. Itu sudah lama," kata Asano.
"Ckk," Karma berdecak "Aku tak peduli." Pun Karma melangkah mendekati Hinano lantas menendangnya tanpa ampun. BUAK!... "AHKKK!" Pekik Hinano yang langsung terbangun begitu ia menerima tendangan di perutnya.
"Karena jalang inilah yang telah membuatku jadi seperti ini. Setidaknya dia harus terima akibatnya. Tak akan kulepaskan perempuan ini meskipun ia sudah jadi mayat sekali pun."
Asano bergidik ngeri mendengar penuturan Karma yang diucapkan dengan tatapan mengintimidasi. Dapat Asano rasakan, rasa haus darah mengebu dalam diri Karma. Biasanya Karma tak akan seperti ini jika tak ada hal besar yang mengganggunya. Asano tahu betul sifat Karma dan segala hal yang dapat merubah suasana hatinya. Jika dilihat situasinya, Asano dapat menebak, bahwa sesuatu 'milik' Karma telah direbut oleh orang lain.
.
.
.
Sin That Can't Be Forgiven
.
.
.
Kau melamun memandangi langit biru nan luas. Dapat juga kau melihat burung camar yang lalu lalang di langit bersama dengan putihnya awan. Kau menghembuskan nafas berat lantas melangkahkan kakimu yang sempat terhenti. Di tangan kananmu, kau menggenggam sebungkus kantung plastik berisi kecap dan garam titipan Ibumu. Namun setelah dari toko, kau tak segera pulang. Tanpa sadarmu, kau berkeliaran di sekitar perumahan elit, tempat di mana Karma tinggal.
"GUK!" Suara gonggongan anjing menyadarkan lamunanmu. Tubuhmu sempat tersentak. Kau menoleh ke belakang dan mendapati anjing poodle yang putih bersih masih menggonggongimu.
"Wah! Kau lucu!" Hebohmu langsung menerjang anjing asing tersebut. "Di mana pemilikmu, huh? Apa kau anjing tersesat?" Tanyamu pada anjing tersebut. Dan tentunya hanya kibasan ekor yang kau dapatkan sebagai jawaban.
Tak lama perhatianmu beralih pada kalung anjing yang melingkar di leher anjing tersebut beserta dengan tali pengikat yang menjalar kemana-mana. "Apa kau lepas saat sedang jalan-jalan?" Tanyamu lagi sambil meraih tali tersebut.
Kau pun tersenyum lebar lantas berdiri sambil menggendong sayang anjing tersebut "Kalau begitu, ayo kita cari pemilikmu!" Ajakmu semangat sebelum akhirnya kau sadar dirimu kini berada di tempat yang sama sekali beda dengan daerah tempatmu tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
OverProtective
FanfictionBukankah melindungi hal yang berharga itu sangatlah penting? Warning : Karma Akabane x Readers Saya hanya pinjam karakter... Alur, profesi, dll tidak mengikuti canonnya, maaf 😭