E m p a t

22.5K 4.4K 195
                                    

Beberapa menit sebelumnya..

"Sebenernya kamu mau ngapain kesini malam-malam?" Kata pak Yono sambil menyenteri jalan.

"Ngerjain tugas, pak. Beneran" Doyeon mengangguk mantap.

Satpam itu diam sebentar,
"Besok-besok jangan kesini malem-malem lagi ya."

"Emang kenapa pak?"

"Nanti ada yang marah"

Doyeon hanya terdiam. Dia pikir bapak satpam ini cuma kelewat parno. Ini kan cuma sekolah? Masa cuma dateng malem-malem doang gak boleh?

Doyeon langsung ngambil buku yang ada di loker depan kelasnya tanpa ambil pusing dengan apa yang pak satpam bilang tadi.

"Saya tahu kok kamu minta anter saya kesini alesan doang" tiba-tiba pak Yono nyeletuk saat mereka udah berjalan kembali.

Doyeon hanya terdiam. Jengkel juga karena daritadi pak Yono seakan ngusir mereka dengan kata-katanya.

"Saya juga mau nganter kamu, karena mau ngasih tau sesuatu." Lanjutnya misterius.
"Tapi sayangnya temen kamu di belakang ngikut"

Doyeon langsung berhenti berjalan dan sontak menoleh ke belakang. Dia pikir pak Yono cuma bohong, tapi malah mendapati seseorang tengah membuntuti mereka.
















"Lah, Mark?" Ujar Doyeon keheranan.








Sosok itu agak jauh dibelakang mereka, menyisakan siluet hitam yang kurang jelas, namun pasti adanya.

Tapi Doyeon tetap yakin itu Mark, karena seantero sekolah, gak ada yang punya rambut jabrig dan kering kayak Mark. Dari siluetnya, udah pasti itu Mark.

Tapi sialnya yang dipanggil tidak bergeming.

Dan yang ada, pak Yono malah nyuruh dia buat buru-buru balik ke posnya, tanpa mengindahkan sosok  'Mark' yang masih dibelakang.

"Ayo cepet, temen kamu buat ulah tuh." Celetuk pak Yono sambil menunjuk teman-temannya ribut di depan pohon beringin.

Doyeon masih bingung dan mencerna semua kata-kata pak Yono, sampai secara gak sadar dia hanya berdiri di belakang.

Dan satpam itu berlari mendauhuluinya.





















"Mending kalian pulang aja."

Doyeon langsung mengangguk dan menyuruh teman-temannya pulang tanpa membantah.

Gak peduli dengan usahanya mengarang tadi dan tatapan teman-temannya yang bingung karena harus pulang sebelum tugas keparat itu selesai.

Semua ini gara-gara Mark.

Mark yang nyuruh mereka kesitu, dan Mark juga yang bikin mereka diusir dari sekolah.

"Kok gua sii?" Dengus Mark sambil melindungi kepalanya yang udah dijitakin dengan ganas sama temen-temennya di McD.

Iya. Ini bukannya ngerjain tugas malah cabut rame-rame disana.

"Gara-gara kunti kuntian keparat lo, nih" ujar Tzuyu sambil menyilangkan tangannya dan mencomot kentang di meja itu.

"Bodoamat lo kerjain sendiri. Ini gara gara lo juga" celetuk Jihoon yang masih emosi gara-gara Mark.

"Lah? Gua kan gak ngundang mba kun-"

"SSSSST JANGAN DISEBUT" teriak Yeri tiba-tiba. Membuat Mark jadi kaget.

"Apasih emangnya Voldemort, gaboleh disebut segala?" Dengusnya.

Sohye yang udah kehilangan selera makannya pun menyahut, "Gue juga sebenernya merinding banget sih. Lo pada gak ngerasain apa?"

Tzuyu dan Yeri mengangguk mantap.

"Sumpah ya, itu si Yono kesambet apa gimana sih. Jadi doyan ngibul gitu" ujar Mark masih gak terima dengan perlakuan satpam sekolah itu tadi.

"Sampe Doyeon juga ikutan ngibul. Lo dikasih tau apa sama si Yono?"

Doyeon tidak bergeming, dan hanya terdiam dan menatap kentang goreng yang ada di mejanya.

"Tapi serius gue juga liat!" Teriak Sohye, berusaha membela temannya.

"Ah halusinasi doang lo gara-gara laper"

Mereka masih sibuk ribut dan berdebat disana, sampai Doyeon menegakkan kepalanya, dan bilang dengan tatapannya yang seolah hawatir.











"Gue mau pulang."

[1] Cursed : school -99 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang