Halo! Makasih buat yang masih nungguin apdetan-super-lama ini!
Part ini lebih panjang dari pada biasanya.
Enjoy!
_____________04.55AM
Sebuah keajaiban terjadi dari segerombolan manusia yang terdampar di ruang tengah rumah keluarga Lee.
Setelah lelah dengan segala cekcok dan perdebatan mengenai rencana entah-penyelidikan-apa, akhirnya mereka semua terlelap dan hanya menyisakan suara dengkuran halus, juga beberapa suara jangkrik yang numpang eksis dari halaman belakang.
Mark yang —tentunya— sudah tidur nyenyak dengan pose terlentang lebar di tengah, gak sungkan-sungkan bikin Yeri dan anak-anak lain yang berada di dekatnya merasa kesempitan sampai harus nendang-nendang Mark, dan alhasil membuat cowok itu terguling. Sialnya bagaikan mayat hidup, si keparat Mark gak bangun juga.
Tapi diantara semua tukang tidur tersebut, ada seseorang yang masih terjaga dan hanya memandangi langit-langit sambil menyilangkan kakinya. Matanya melirik kesana-kemari sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Bentar lagi pagi, bentar lagi terang. Sabar, sabaaar. Tahaan, tahaan.
Cewek itu berusaha mengenyahkan pikirannya yang aneh-aneh dan berusaha sekuat mungkin untuk tertidur. Namun nihil, syarafnya tidak berfungsi seperti yang ia inginkan.
"HOOn jiHoon." cewek itu berbisik tertahan sambil menusuk-nusuk punggung cowok yang di depannya dengan telunjuk. Dua detik menunggu dan gak ada balasan apa-apa dari cowok itu.
"Hoooooon baNguUuUN" sekarang cewek itu menarik-narik kerah baju cowok itu sekuat tenaga. namun hanya terdengar balasan "hmm" darinya.
merasa jengkel, cewek itu mulai meringsek mendekati telinga cowok itu dan berbisik tepat di telinganya. "hooooooooooon baangun gobloook"
"apasi Hyeee?!" celetuk Jihoon dengan tampang semrawut sambil menggosok-gosok telinganya yang gatal karena deru nafas Sohye barusan.
"mau pipis.. anterin.." Ujar Sohye terus terang. Dahinya mengkerut-kerut karena gak kuat lagi menahan sesuatu yang telah membludak di kandung kemihnya. Tapi emang dasar Jihoon keparat, ia malah menghela nafas sambil berkata pelan "Minta mark aja sana"
Sohye menghela nafas panjang, berusaha menenangkan dirinya sambil memelas dibalik punggung Jihoon "plis bentaaar aja hoon"
"Kan yg punya rumah mark? udah ah ssst brisik lo"
Sohye kesel berat, kesabarannya sudah habis. Dan dengan sekuat tenaga bak ibu-ibu mau melahirkan yang kesel suaminya lelet nyetir ke rumah sakit, Sohye menjambak rambut belakang Jihoon dengan dahsyat. "CEPETAN ANJING GUE KEBELET LO BANYAK CINGCONG ELAH"
karena kaget dan kesakitan, Johoon langsung berbalik ke hadapan Sohye lalu menutup mulut cewek itu, "AAAA iya hYeeee. kaleeem"
"Ayo hoon kebeleet." gumam Sohye dengan tampang memelas, masih dengan tangan Jihoon yang menutupi mulutnya.
Jihoon menghela nafasnya masih dengan matanya yang terpejam rapat, "Iya sabar sabar gue masih oleng nih"
Sedikit kesal karena tidurnya diganggu, namun Jihoon juga gak tega untuk gak nolongin temannya. Dan setelah beberapa saat, pikiran Jihoon mulai jernih, ia membuka matanya perlahan..
dan mendapati mata cewek yang berada di depannya tengah melotot berwarna merah, dengan darah merah segar yang mengucur deras.
Urat-urat matanya menyembul mengerikan bagaikan zombie di film World War Z dan kulit mukanya penuh dengan luka tusuk dengan darah yang telah membusuk. Jihoon terkejut sampai ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia menarik tangannya yang menutupi bagian mulut makhluk itu dan tambah terkejut dengan apa yang dilihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Cursed : school -99 Line
FanfictionLo mau denger kisah seram tentang sekolah kita gak? Genre; horror/mystery/thriller [fanfiction] 600-1000+ words/chapter. Highest Rank: #9 in Mystery/Thriller