S e m b i l a n b e l a s

15.2K 3.1K 288
                                    




Beberapa menit sebelumnya,





"Aku mimpi kak"

"Mimpi apa lagi?" Kata suara di seberang sana.

Yeri merasa ragu untuk menceritakan mimpinya, tapi rasanya ia udah gak tahan lagi.

"Buruk banget. Masa.. aku mimpi temenku jatuh kak? Banyak darah. Haduh, serem banget aku sampe gak tidur semaleman."

Orang di seberang telepon menghela nafas, "Udah lah yer, cuma mimpi buruk" ujarnya menenangkan. Tapi di sisi lain Yeri masih gelisah.

"Kalau kejadian gimana kak? Kakak kan tau–"

"Enggak. Aku gak mau bahas kalau kamu ngomongin yang berbau ramalan-ramalan sampah itu lagi. Gak ada yang namanya sixth-sense. Kalau adapun itu adalah aib. Kamu tau kan di keluarga kita gak ada yang percaya hal gituan. Mendingan kamu lupain aja. Itu sebenernya hanya halusinasi kamu, Yeri"

"Tapi kak, aku.."

"Udah kamu masuk kelas sana, kakak tutup ya."

Yeri menutup telepon dengan kecewa. Dihatinya kini penuh rasa takut dan gelisah. Rasanya ingin sekali menceritakan semuanya ke teman-temannya. Tapi rasa takut ditinggalkan oleh mereka dan dianggap orang aneh, Yeri lebih memilih bungkam seolah semuanya adalah hal yang normal.

Masih teringat jelas di mimpinya. Dan beberapa diantaranya telah terjadi, dengan persis.

Pertama, ada orang jail yang meretas server sekolah sampai membuat alarm kebakaran sekolah menyala dan membuat kegaduhan dimana-mana. Semua orang marah-marah dan guru-guru disekolah sibuk mencari pelakunya.

Tapi Yeri tahu, itu perbuatan Lucas.

Kedua. Pada mata pelajaran matematika tadi Rocky maju kedepan dan bisa menyelesaikan soal-soal sulit, sedangkan Sohye yang malang tidak mampu menyelesaikannya dan disemprot abis-abisan oleh sajangnim.

Sohye hampir nangis, tapi Lucas tiba-tiba ngelawak dan membuat seisi kelas tertawa.

Yeri tahu, dan Yeri tetap tertawa.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir mimpinya yang jadi kenyataan tidaklah penting-penting amat.

Tapi terkadang Yeri suka kesel sendiri karena mimpinya dan yang terjadi di sekolah sama persis, ditambah detail-detail yang bikin Yeri suka merinding sendiri.

Yeri berusaha mengabaikan mimpinya dan menjalani hidup senormal yang ia bisa. Tapi terkadang beberapa hal menganggunya.

Salahsatunya adalah kejadian ketiga yang ada di mimpinya. Pada jam istirahat, di mimpinya tergambar jelas bahwa seseorang terjatuh dari koridor lantai atas. Entah lantai berapa.

Seorang wanita, dengan rambut panjang kurang lebih sepinggang.

Hal yang meresahkan untuk Yeri adalah, tidak tergambar jelas pada mimpinya siapa wanita itu.

Tapi Yeri yakin, ia adalah salah satu dari temannya. Sangat yakin sampai Yeri terbangun dengan keadaan menangis.

Tergambar jelas darah yang menggenang di aspal lapangan sekolah. Semua orang berkerumun dengan panik. Tapi di kerumunan itu Yeri tidak menemukan teman-teman dekatnya.

[1] Cursed : school -99 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang