D u a p u l u h

22.4K 3.3K 781
                                    

Update cepat karena aku syg klean.
Btw it's super long but super.. ah sudahlah enjoy!
________________________________






Semua orang berkerumun mengitari seseorang yang tergeletak dengan genangan darah di daerah kepalanya.

Pekikan-pekikan terkejut dan suara tangis memenuhi area itu.

Beberapa orang menunjuk-nunjuk dengan histeris. Beberapa yang lain sibuk ikut mengamankan tempat kejadian. Sisanya tak sanggup melihat keadaan si korban dan memutuskan untuk meninggalkan areal itu dengan langkah gemetar.

Wanita itu jatuh tepat di sebelah kerumunan team marching-band sekolah yang tengah latihan. Seolah ia sengaja menunjukannya kepada anggota marching band, atau agar semua orang tahu bahwa ia terjatuh dan meminta agar segera ditolong.

Doyeon yang notabennya paling dekat dengan korban menjerit histeris dan langsung menangis sewaktu mengenali siapa yang terjatuh.

Ia menutup mulutnya dengan gemetar ketika matanya menangkap sosok yang ia kenal. Doyeon langsung terisak tanpa berkata sepatah katapun. Isakannya seakan sudah mewakili isi hatinya ketika melihat siapa yang ada di depannya. Semua kenangan di kepalanya dan kesedihannya yang mendalam membuat kepalanya sakit.

Doyeon mungkin sudah terjatuh ke belakang kalau saja Hyunjin tidak ada di belakangnya dan memeganginya.

"Kak! Kak Doyeon! Ayo kak jangan disitu." Teriak Hyunjin berusaha memapah Doyeon keluar dari kerumunan itu.

Di sisi kanannya, Doyeon terkulai lemas sambil terisak, sedangkan di sisi kirinya, Hyunjin masih memegang bendera besar khas marching band yang membuatnya kesusahan untuk memapah Doyeon.

Belum lagi orang-orang dibelakang yang saling
Mendorong berlomba-lomba ingin menyaksikan kejadian mengerikan itu membuat mereka susah untuk terbebas dari kerumunan itu.

Untunglah, entah dari mana Lucas muncul dan ikut membantu memapah Doyeon ke pinggir.

"Eh, lo. Udah liat itu siapa?" Samber Lucas panik sambil berjongkok berusaha membantu Doyeon untuk duduk dan bersandar di pohon besar pinggir lapangan.

Hyunjin gelagapan, "gak- eh- udah- gak jelas kak, serem banget. Tapi aku kayak kenal. Soalnya itu, kakak itu– sering jalan bareng kak Doyeon!" Jawab Hyunjin to-the-point.

Lucas langsung panik. Isi pikirannya udah kemana-mana. "Lo. Gue minta tolong. Jagain Doyeon disini ya, gue mau kesana. Jangan kemana-mana. Even lo cuma tinggalin ke wc aja, jangan. Tunggu disini. Jagain sampe gue balik lagi, oke?"

Hyunjin ngangguk-ngangguk panik. "Iya, kak. Iya!"

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Lucas langsung menghambur ke kerumunan itu lagi. Menabrak dan menyuruh minggir siapapun yang menghalangi jalnnya.

"MINGGIR MINGGIR JANGAN NGERUSAK TKP!"



"PAK YONO PAK YONO SURUH ANAK-ANAK MINGGIR!"



"AMBULAN DATANG AMBULAN DATANG!"

Semua orang sibuk ditengah keharuan dan kengerian tersebut. Begitu juga dengan Lucas.

Sambil menyelip-nyelip diantara kerumunan padat itu, isi  kepalanya terus-terusan memikirkan bagaimana ini terjadi. Apa penyebabnya, dan dalam hatinya ia berharap korban ini bukan orang yang ia kenal, apalagi selama ini dekat dengannya.

Namun, betapa terkejutnya Lucas ketika melihat orang malang yang tergeletak disana. Ini benar-benar di luar dugaanya.

"Oh my— what the—?!" Lucas membelalakkan matanya sambil menutup mulutnya dengan shock. Lucas tak pernah menyangka, wanita yang tergeletak adalah orang yang dikenalnya.

[1] Cursed : school -99 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang