E m p a t b e l a s

18K 3.3K 375
                                    

Update cepat karena aku lagi senang~~
________________________

Mark, Yeri, Tzuyu, dan Jihoon berjalan di lorong rumahsakit sambil menenteng ber-kresek-kresek makanan dan tas jinjing super gede berisi pakaian ganti. Lalu mereka berhenti di apotik rumahsakit, memesan beberapa obat. Untuk Sohye tersayang, yang kena mencret.

Sambil menunggu, beberapa dari mereka duduk di kursi panjang yang penuh sesak di depan apotik. Bahkan Jihoon dan Mark mengalah buat gak duduk karena kursi yang tersedia sudah penuh.

"Lo yakin, Yer, si Sohye gak bakal nyasar kalo kita tinggal aja?" Celetuk Mark sambil berjongkok dan mencomot kacang rebusnya yang digulung koran.

Yeri mengangguk mantap. "Cuma ditinggal di toilet, Mark, tenang aja. Paling kalau nyasar juga gak sampe Bali."

"Kata gue sih pasti nyasar," Jihoon menghela nafasnya muram.

"Lo tau gak Neville Longbottom temennya Harry Potter, yang pelupa parah itu?
Sohye tuh gak jauh beda kayak Neville. Lo gainget tadi pas beli onde-onde? Dia mesen lima kali sampe mas-masnya kesel. Bilangnya belom mesen, padahal udah."

Lanjut Jihoon sambil memikirkan betapa parahnya ingatan Sohye. Kemudan kepalanya menggeleng suram ketika membayangkan gimana kalau habis dari toilet ternyata Sohye lupa nyiram bekasnya dan membuat kegaduhan se-rumahsakit.

"Yaelah tenang aja, kita cuma ninggalin dia di toilet rumahsakit doang. Lagian itu kan deket sama kamarnya Jeno" ujar Tzuyu kalem, dan tentunya penuh rasionalitas kayak biasanya.

"Kasian, Sohye. Makan mie ayam pinggiran doang mencret-mencret." Ujar Yeri muram.

"Kita harus percaya sama dia kali ya. CF Allergy — apatuh? Yang sering dia bilang?"

"Cheap-Food Allergy." Koreksi Yeri. "Halah emang Sohye doang yang begitu mah."

Akhirnya setelah menunggu cukup lama, mereka akhirnya mendapatkan obat itu lalu bergegas menuju kamar Jeno.

Mark langsung kepikiran Doyeon yang belum makan dari tadi siang karena harus menjaga Jeno sendirian, sementara yang lain berbelanja dan bawa barang ini-itu.

"Doooy ada capcay sama mie- OOOOH MY GOD MY BABY LULU!"

Baru aja Mark buka kenop pintu dan masuk ke ruangan Jeno, udah heboh lantaran ada seseorang yang bikin Mark kelewat girang.

"LEE BROTHER! ANJIR RAMBUT LO MASIH KAYAK KEMOCENG AJA!" Lucas langsung memeluk Mark —yang saking kencengnya keliatan kayak tubrukan.

"HAHAHAHA, Bangsat." Gak terima rambutnya dikatain, Mark langsung menjitak Lucas dengan sekuat tenaga. Tapi walaupun kesel, Mark bener-bener seneng Lucas ada disini.

"Lo ngapain kok disini? Lo gak sekolah apa gimana? Ini kan bukan tanggal merah?" Tanya Mark bertubi-tubi.

"Yeah, take some holiday in my freakin-busy schedule lah, kali-kali. Jangan belajar mulu kayak orang goblok." Bales Lucas dengan mukanya yang menurut Mark minta sleding.

"Yee justru gak belajar malah bikin lo goblok kali!" Bales Mark gak mau kalah.

"Kebalik. Gue udah pinter, makanya gue gak belajar!"

Mark udah gak tahan lagi debat sama orang gila,

"Lo sampe sini kapan? Kok dadakan banget? Lo gak bilang ke gue sih jadi gue gak gelarin karpet merah buat lo."

"Nanya mulu luh kayak pembantu baru. Santai. Barusaan aja gue kesini. Baru ngobrol bentar sama Taeyong terus lo dateng teriak-teiak kayak orang gila. Lo ga inget apa adek lo lagi sakit begitu, lo malah rusuh kayak satpam ronda?" Lucas mengedikkan kepala ke arah Jeno yang sedang berbaring. Sementara Mark menepuk jidatnya pelan, sedikit nyesel udah teriak-teriak kayak orang gila di rumahsakit.

"By the wayy.. is that your... friend? And your... girl-friend?" Tanya Lucas sambil menunjuk ke arah dua cewek dan satu cowok yang masih bengong di mulut pintu daritadi karena ngeliatin mereka berdua.

"Iya, eh masuk dulu!" Saking antusiasnya, Mark sampe lupa kalau temen-temennya masih diem disitu."

Selagi semuanya masuk ke ruangan itu dan menaruh barang bawaan mereka ke sofa, Lucas berbisik ke telinga Mark,

"is that your girlfriend? Yang lo ceritain di skype waktu itu?" Mata Lucas melirik ke arah Tzuyu yang masih bengong di tempatnya.

"Iya, temen— eh girlfriend? Tzuyu? Eh? Alah.
Meet my cousin, Lucas!"

Setelah gugup dan gagap-gagap gak jelas menjawab pertanyaan Lucas, Mark yang gak mau keliatan dongo di depan gebetannya langsung aja ngenalin orang yang daritadi bawel disitu.

"Jauh nih, dari London!" Lanjutnya sambil menepuk bahu Lucas.

"Jauh nih, dari London!" Lanjutnya sambil menepuk bahu Lucas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hello, Lucas here. Known as Mark's beloved cousin." cengir Lucas.

"Tzuyu" Lucas menjabat tangan Tzuyu, lalu mengedipkan matanya sebelah dan berbisik "i know you, miss" yang kemudian berbuah cubitan oleh Mark.

"Yeri" kata Yeri ramah sambil menyambut tangan Lucas. "Nice hair, miss!" Puji Lucas, yang kemudian dibalas senyuman oleh Yeri.

"Jihoon. Park Ji-"

"OH! Ini mahoan kesayangannya Mark kan?" Celetuk Lucas sewaktu tangannya berjabatan dengan orang terakhir di gerombolan itu.

Jihon melotot kearah Mark, "KRIWIL! Lo ngomong apa ke si bule edan?" Tapi Mark cuma ketawa-ketawa aja ngeliat Jihoon yang mulai cemberut karena udah disebut maho di pertemuan pertama.

"Sebenernya ada dua lagi, yang satu di toilet, yang satu.. Doyeon.. Doyeon kemana bang?" Tanya Mark ke Taeyong yang lagi asik main Hp di sofa.

"Oh tadi keluar, gak tau kemana," jawab Taeyong sambil mengedikkan bahunya.

Setelah beberapa detik dideru kecanggungan, Gak ada angin, gak ada ujan, tiba-tiba ada yang membuka pintu keras-keras sambil ribut sendiri,

BRAK!

"GAIS GAIS GAIS TAUGA TADI GUE— WEH?!"

Sohye membelalakkan matanya kaget.

Cowok itu?!


—TBC—
Dibagi duwa cui panjang bet:(
Btw feel free to comment. Karena aku seneng liat komen-komen kalian hehehehehe

[1] Cursed : school -99 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang