13.

258 26 5
                                    

Hyojin menusuk sosis goreng di piringnya dengan rasa kesal yang begitu kentara. Seolah-olah rasa jengkelnya akan menguap jika ia melampiaskannya pada sosis goreng tidak bersalah yang menjadi salah satu menu makan siangnya hari itu.

Pasalnya ia kesal, daritadi ia menunggu Sunji yang ingin pergi makan bersama tapi batang hidungnya saja tidak kelihatan. Yang muncul justru sosok jangkung Yugyeom yang entah kenapa akhir-akhir ini kelihatan semakin menawan dengan rambut merahnya.

Dan ketika tiba di kantin ia harus menelan kenyataan bahwa Sunji tengah sibuk makan diselingi obrolan dan tawa canda bersama Mark. Ia bisa melihat jika Sunji yang dulunya sering gugup ketika berdekatan dengan Mark sekarang nampak biasa saja, cenderung nyaman malah.

Dan ekspresi Sunji ketika melihat Hyojin tiba dengan Yugyeom justru semakin membuat gadis itu kesal. Sunji menepuk dahinya pelan, dan mengatakan bahwa ia lupa jika sudah berjanji akan pergi ke kantin dengan Hyojin karena Mark lebih dahulu menghampiri Sunji ke kelasnya.

Bukan menghampiri Yugyeom-yang notabene merupakan orang yang dekat dengan Mark, tapi menghampiri Sunji. Hyojin tidak tahu apakah ini yang membuat Sunji berkesan hingga wajahnya nampak lebih riang dari biasanya.

"Kenapa kau nafsu sekali sih dengan sosisnya?" tanya Yugyeom heran.

"Aku benci sosis," jawab Hyojin kemudian mengunyah satu potong sosis dengan rakus.

"Lihat, siapa yang bicara tadi, ck!" decak Yugyeom.

Hyojin mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ia melihat Jinyoung dan Youngjae yang sedang sibuk makan sambil melemparkan candaan lucu yang ditanggapi dengan tidak niat oleh Jaebum. Sementara gadis di sebelah Jaebum, yang ia ketahui sebagai tunangannya sibuk menggelayut manja di lengan pemuda itu. Jackson nampak menikmati makan siangnya, Bambam belum kembali dari Thailand. Sedangkan Mark benar-benar sedang memusatkan perhatiannya pada sosok Lee Sunji.

Sebuah pemikiran konyol hinggap di kepala Hyojin. Apa Mark menyukai Sunji? Mark tidak seramah ini padanya dulu. Mark tidak penah tertawa seperti sekarang.

Dan, ia tidak suka pada tawa Mark kali ini. Karena Mark bukan tertawa untuknya.

"Kau sudah beli ponsel baru?" tanya Youngjae pada Hyojin.

Hyojin tercenung sejenak, menatap Youngjae yang juga sedang menatap padanya. "Aku belum sempat beli, oppa."

"Memangnya ponselmu kenapa?" tanya Mark tiba-tiba. Ia sepenuhnya mengalihkan perhatiannya pada Hyojin. Sunji yang sedang berbicara pun terpaksa diam sejenak dengan sedikit jengkel.

"Hyung kau sungguhan tidak tahu??" tanya Jackson heran.

"Di hari yang sama dengan hari keberangkatan Bambam ke Thailand dia jatuh ke dalam kolam renang. Ponselnya rusak sejak saat itu," tutur Jaebum.

"Heol! Bahkan Jaebum hyung saja tahu! Apa sih yang kau lakukan akhir-akhir ini hyung. Ckckck," Yugyeom menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mark melirik pada Hyojin yang masih sibuk menyuapkan satu sendok sup ke dalam mulutnya. Wajahnya nampak jengkel entah karena apa. Mark bahkan sampai mengerutkan dahi bingung karena mencoba menerka apa yang sedang berkecamuk dalam pikiran gadis itu.

"Aku tahu kau memang tidak punya ponsel, tapi bukankah tidak seharusnya kau mencuri milik temanmu sendiri?" tanya Oh Sena tiba-tiba. Jelas sekali dia tidak berusaha menghilangkan nada tidak suka dalam suaranya.

TRING!

Hyojin meletakkan garpunya dengan asal ke atas nampan di hadapannya. Ia menghela napas jengkel kemudian mengalihkan pandangannya pada Sena. Dari awal Hyojin sudah bisa menebak kira-kira seperti apa karakter seorang Oh Sena. Putri pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan, salah satu calon pewaris yang berkuasa. Sudah pasti mencibir telah menjadi salah satu kepribadiannya.

SWEET  NIGHTMARE  (a GOT7 FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang