SWEET NIGHTMARE (a GOT7 FANFICTION)

20.

GOT7 © JYP Entertainment and himself.

I don't take any profit from this.
This story is purely mine.

Sweet Nightmare by Naagi

Chapter 20

Enjoy!

Udara dingin yang cukup menyesakkan membuat pasangan suami istri itu senantiasa merapatkan syal dan mantel hangat yang mereka kenakan. Langkahnya dipercepat setelah pintu besar berdaun ganda di belakang mereka telah tertutup rapat.

Keterdiaman mereka berdua membuat para bawahan yang setia kepadanya sama sekali tak berani berucap sepatah katapun. Apalagi ketika mereka diberikan kabar bahwa orang-orang yang ditugaskan untuk menjaga putri kesayangan mereka telah menghilang secara misterius. Keheningan yang mencekam itu dipecahkan oleh suara seorang pria berwajah asia yang duduk tepat di sebelah kursi kemudi.

"Tuan," panggilnya pelan.

"Tolong jangan bicara apapun. Kepalaku sakit," keluh pria di kursi belakang.

"Kalau sampai terjadi apa-apa pada Hyojin aku benar-benar tidak punya harapan hidup lagi," tutur wanita di sebelahnya dengan wajah pucat. "Seharusnya ketika aku bilang kita harus segera menemuinya di Korea, kita memang harus segera menemuinya. Bukan menunda-nunda seperti apa maumu! Sekarang lihat! Orang kita yang disana tidak ada yang bisa dihubungi satupun! Aku tidak mau kehilangan anakku untuk yang kedua kalinya, Choi Kangjoon!" tegasnya.

"Masih banyak yang harus aku kerjakan disini! Kau lihat di tanganku ada banyak orang yang menopangkan hidupnya! Aku tidak bisa membiarkan Hudson mengacaukan perusahaan dan membuat ribuan karyawanku mengalami masalah!"

"Tapi kau membuat keluarga kita dalam masalah!" gerutu Park Hyeri pada suaminya yang kini tengah mengusap wajah frustasi. "Sudah cukup keteledoranmu membuat putraku meninggalkan kita! Jangan sampai Hyojin juga!"

"Iya aku tahu," gumam sang suami terpaksa mengalah. Tidak ingin memperpanjang debat lagi dengan istrinya. "Maafkan aku. Tolong diamlah sebentar. Kepalaku sakit!"

Melihat suaminya yang hanya memijit pangkal hidungnya pelan-pelan membuat wanita itu menghela napas jengkel dan mengedarkan pandangannya keluar jendela. Berharap sesegera mungkin dapat merengkuh sosok putrinya yang telah dengan terpaksa ia buang ke Negara asalnya agar selamat dari ancaman.

'Semoga kau baik-baik saja nak.  Maafkan ibu. Jangan tinggalkan ibu seperti kakakmu dulu meninggalkan ibu. Ibu tidak akan sanggup lagi.'

*****

Myungsoo tidak mengerti kenapa Namjoon buru-buru sekali menyuruhnya untuk menghabisi Hyojin malam ini juga. Yeah, dia memang tidak biasanya menunda-nunda misinya seperti sekarang. Tapi, Myungsoo masih belum menemukan alasan yang patut untuk membuatnya membunuh Choi Hyojin selain fakta bahwa gadis itu adalah putri dari saingan bisnis kliennya.

Tidak. Myungsoo rasa tidak sesederhana itu.

Dan begitulah kenapa ia berakhir di atap gedung rumah sakit bersama Hanbin. Sebenarnya Baekhyun tadi merengek pada Namjoon agar ia saja yang menemani Myungsoo. Tapi, Namjoon menolak dan malah meminta Hanbin pergi bersama Myungsoo. Baekhyun akan merasa bersalah jika membiarkan Myungsoo membunuh Hyojin.