26.

145 10 5
                                    

I don't take any profit from this.




Chapter 26





Kau gila?" Myungsoo menggebrak meja dengan kasar. Namun si gadis tetap tegar duduk diatas kursinya. Walaupun tidak yakin, tapi dia tetap pada keputusannya.

"Oppa, apa oppa pikir aku bisa hidup tenang kalau bajingan itu masih hidup dan berkeliaran?"

"Tidak! Kau tidak perlu melakukan ini, Oppa sudah memikirkan segalanya, ini terlalu beresiko untukmu. Tidakkah kau mengerti? Kau kembali saja hidup dengan teman-temanmu. Jadi anak yang baik, rajinlah sekolah. Hyojin-ah, kumohon!"

Melihat si gadis sama sekali tidak merespon dan justru memandangi sekitarnya dengan bosan membuat Myungsoo menggeram kesal.

"Aku kan sudah katakan padamu. Dia susah dibujuk," cetus Baekhyun sembari menyodorkan sekaleng bir dingin ke hadapan Myungsoo. Sementara ia mengangsurkan sebungkus permen kepada Hyojin.

Hyojin memandanginya dengan alis terangkat, protes.

"Seriously?"

"Apa? Kau kan masih anak-anak. Makan permen saja!" balas Baekhyun. Meskipun kesal, Hyojin tetap menerima pemberian Baekhyun dan memakannya. Baekhyun tersenyum lebar.

"Berapa kali kubilang, ini urusanku. Jadi  kau tidak usah ikut campur. Biarkan aku yang bertindak."

"Kurasa yang waktu itu rusak bukan kakimu tapi telingamu," tukas Hyojin kesal. Baekhyun terbahak di atas sofa.

"Aku yang memulai semua ini jadi aku yang akan mengakhirinya," tegas Myungsoo.

"Dengan kondisimu yang seperti ini? Oppa sudah kehilangan atas kendali otakmu sendiri atau bagaimana?"

Myungsoo mendelik, tidak disangka adik manisnya akan menjawab sebegitu sarkasnya, dia merasa dia sedang berdebat dengan Zelo.

"Kemana perginya adikku yang manis itu," keluhnya.

"Yeah, sejujurnya aku memang begini," kata Hyojin. "Aku anak yang nakal sewaktu di London dulu. Hobiku membuat masalah, kebanyakan teman sekolahku memanggilku jalang. Yeahh aku memang pantas dipanggil begitu. Aku tukang bully, aku pembuat onar, tidak sopan dan segala macam keburukan lainnya. Kehidupanku di Korea hanyalah topeng kalau Oppa mau tahu. Aku hanya tidak mau mendapat masalah dan jadi pusat perhatian jika aku jadi anak nakal disini.  Selama disini aku berharap bahwa aku akan mampu mengubur sisi burukku ini. Namun, sepertinya gagal eh? Sudah waktunya aku melepas topeng lemah lembut, cengeng dan penakut yang selama ini sudah terlalu lama kupakai."

Yeahh, walau itu tidak sepenuhnya topeng juga. Dia sungguhan takut sewaktu melihat masa depan Mark Tuan dan Kim Yugyeom dulu. Lalu kecemasannya merambat kemana-mana.

"Kau benar, tapi kau tidak tahu seperti apa Park Chanyeol itu. Dia tidak akan memberi kesempatan untukmu. Membunuhmu adalah tujuan utamanya, Hyojin-ah. Tidakkah kau mengerti?"

"Karena itu kita gunakan aku sebagai umpan untuk menangkapnya dan menjebloskannya ke penjara."

"Tidak!" tolak Myungsoo mentah-mentah.

"Sebenarnya aku setuju," sahut Zelo tiba-tiba. Sejak daritadi dia hanya duduk diam di sudut sofa sembari memandangi jalanan lewat jendela seperti seorang lelaki yang tengah merindukan kekasihnya. Baru sekarang dia bersuara.

"Oh kau sudah mau bicara rupanya, kukira kau mati keracunan," sindir Myungsoo.

"Oppa lihat kan? Jangkung autis itu saja mendukung rencanaku!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SWEET  NIGHTMARE  (a GOT7 FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang