#epilog2

42 5 0
                                    

*VANIA*

" tunggu gue di atap "

Nathan mengatakan itu sebelum dia mengantar chatty pulang, saat kami bertemu kangen, banyak hal yang terjadi, mulai dari nathan mengatakan dia kembali menjalin hubungan bersama chatty, permasalahan chatty dan rachel semasa SMA, cerita chatty antara dirinya dan adelia, serta hal yang nggak terduga rachel di jemput seorang cowok di caffe dan membuat kami semua terbengong, bukan kami saja yang terbengong, bahkan rachel sendiri gemetaran hingga dia nyaris jatuh

banyak hal hal yang terjadi, dan aku senang dengan semua ini

Nathan sepertinya akan mengatakan sesuatu, karna kali ini nathan nggak banyak bicara dan itu bukan nathan yang biasanya

aku berjalan menaiki tangga menuju atap,
sudah lama sekali aku nggak merasakan suasana seperti ini,
jakarta yang padat, jakarta yang berisik, aku merindukan suasana ini

nathan kembali dalam 20 menit,
kami sama sama terdiam memandangi awan awan yang bergumpal di langit,
Sungguh ini canggung sekali

" sorry van "

aku hanya terdiam memandangi nathan, mimik wajahnya menunjukkan ketulusan,
aku merasa takut dengan semua ini

" sorry for? "

" sebenarnya gue udah tau lama sifat adelia, tapi gue malah diam "

aku tau nathan sudah mengetahui hal ini sejak lama, entah apa alasannya aku juga nggak tau,
tapi sudahlah, aku nggak ingin membuka luka lama itu

" tapi rachel udah bilang ke elo kan? dan elo nggak percaya "

aku memang bodoh saat itu, tapi aku baik baik saja, tanpa alvino

" aku juga minta maaf, aku salah, aku nggak pernah hubungi kalian "

" kalo itu elo jelas salah "

ini baru ntahan yang ku kenal, dia selalu mengutarakan isi hatinya dengan ceplas ceplos, pendapat pendapatnya, aku senang dia bisa kembali bersifat seperti ini

" tapi gue punya alasan tentang itu, dan gue nggak mau lo tanya apa itu "

Aku langsung saja mengatakan yang sejujurnya, karna aku tau nathan akan bertanya soal alasanku

" gue nggak bisa kasi kabar tentang vino "

aku menatap mata nathan sekilas, entah apa yang aku rasa, aku juga nggak tau, aku kembali ke indonesia karna aku ingin menepati janji yang sudah aku buat, dan aku juga ingin bertemu sahabatku, aku nggak mau membuka luka lama itu, walau aku tau aku merindukannya

" aku nggak akan bertanya tentang alvino "

" tapi mata lo jelas mengatakan kalo lo rindu sama alvino "

nathan sangat mengenalku, aku nggak bisa membohonginya walau aku sudah berhasil membohongi diriku sendiri

" jujurlah sama hati lo vania "

nggak bisa di pungkiri,
alvino masih menjadi orang yang mengisi hatiku, tapi sekarang aku benar benar ingin melupakannya, melupakan semua tentang dirinya

" i think, i don't remember him, alvino leave for my life, and now, all is good nathan, I forget him "

" dont lie vania, you don't forget him, you can't forget him, you remember all about alvino "

aku berusaha melupakan alvino,
dan nathan benar, aku nggak bisa melupakan alvino, walaupun aku tau perasaan itu menyakitkan, tapi aku tetap saja mengingatnya

world of vania [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang