world of vania [TAMAT]

TIGABELAS : beautiful memories

*VANIA*

beberapa bulan berlalu,
aku, rachel, echa dan nathan masih bersahabat, sedangkan adelia masih bersama alvino

aku dan ke-3 sahabatku masih seperti dulu, kami menghabiskan waktu istirahat bersama di kantin, mulai dari main ludo di handphone hingga main game online yang di ajari oleh nathan,
jika sudah main ludo online, kami nggak akan kenal waktu dan pastinya suara kami paling terdengar se antero penjuru kantin, dan kami nggak akan peduli jika ada orang yang terganggu, karna ada rachel sang penguasa kantin SMA harapan baru di sisi kami,
aku heran dengan rachel, dia yang galak, pinter, dan kuat selalu kalah jika main ludo, sedangkan echa yang terkadang lemot dan naif selalu bisa mengalahkan rachel, lucu sekali

kami sekarang lebih sering bersenang senang, dan sekarang aku tidak sedingin dulu, apa ini efek global warming?

kami menghabiskan banyak waktu bersama, mulai dari belajar bersama, hingga menghabiskan tahun baru bersama, walau hanya sekedar bermain kembang api di depan rumah, tapi aku senang,
mungkin ini saat saat terakhir ku bersama mereka, sahabat terbaik ku,
sahabat yang menorehkan banyak warna di hidup ku, sahabat yang selalu menjaga ku, aku bahagia mempunyai orang orang seperti mereka di sisi ku

Hari ini aku menikmati senja sendirian dari atap rumah, aku teringat akan sosok alvino defriansyah, dulu kami sering menikmati senja bersama, tepat di tempat ini, tapi sekarang aku sendirian,
sendirian menikmati senja yang indah ini

" kamu tau bintang yang paling besar apa? "

" matahari? "

" bukan "

aku hanya terdiam memandangi sorot mata alvino, mata coklatnya yang jernih terlihat sangat indah,
sebentar lagi bulan akan menggantikan matahari, tapi kami masih berada di atap

" kamu "

pada saat itu, tanpa aba aba alvino mengecup bibirku, memberikan first kiss pada ku,
aku hanya bisa terdiam tanpa bisa berkata kata,
warna jingga masih menerangi kami yang saling terdiam, dibawah senja yang begitu indah,
disaat itulah, aku mulai merasakan perasaan itu,
aku mencintai alvino,
dibawah senja yang menyinari kami berdua,
cinta itu datang