*VANIA*
beberapa minggu berlalu, aku sedang mengecek email yang masuk, tiba tiba aku di kejutkan oleh sebuah email dari salah satu lembaga pendidikan, LPDP
mereka mengatakan bahwa aku memdapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan study kuliah ke london, Uk,
aku shock dan merasa sulit bernafas, aku segera mengeprint email itu lalu segera turun berlari menuju dapur caffe untuk memberitahukan ibu kuibu dan staff di caffe shock serta bangga kepadaku, aku bersyukur banget bisa mendapat beasiswa ini
" bukannya kamu mau test di universitas indonesia? "
" vania diam diam merencanakan ini bu, awalnya dapat tawaran dari kepala sekolah, lalu di bantuin juga sama kepala sekolah dan wali kelas "
" kamu beneran mau ke inggris? "
aku melihat raut wajah sedih ibuku, aku tau betapa sedihnya dia,
tapi ini adalah impianku, dan aku akan menggapainya" kamu kan nggak bisa masak, kamu mau makan apa? biaya hidup gimana? "
" tenang bu, kalau masalah makan, vania bisa belajar, soal biaya hidup, ibu tenang aja, ada dananya kok "
sebenarnya aku nggak tega, di dunia ini aku cuma punya ibu, tapi aku juga harus mengejar cita cita ku
" kamu kuliah di sini aja, nggak dapet beasiswa juga nggak papa "
" bu, ini cita cita vania, kesempatan nggak datang dua kali "
aku menyingkirkan semua resah hati ku, ini adalah kesempatan emas, nggak mungkin aku menyia nyiakan hal seperti ini
" bu, vania mohon, ibu rahasiain hal ini ya bu, vania nggak suka ada kata kata perpisahan "
" kamu kapan berangkat? "
" minggu depan bu, transit singapore, tiket udah di belikan kok bu, semua visa, paspor udah aman, ibu tenang aja "
aku melihat ibuku duduk termenung, dia begitu berat melepas ku pergi ke inggris, tapi itu adalah negara impianku, aku akan melanjutkan kuliahku di negri elizabeth itu
aku mulai me-packing beberapa pakaian dan barang barang yang aku butuhkan selama di sana, satu minggu itu nggak lama, dan aku juga nggak ingin berpamitan dengan siapa pun, karna aku pasti kembali, walaupun aku juga nggak tau kapan itu
«««
besok adalah hari keberangkatan ku menuju negara impianku, semua staff caffe memberikan ku hadiah, aku sangat sangat berterima kasih, aku juga berpamitan dengan mereka, dan ibuku masih saja termenung,
aku sudah berjanji padanya akan kembali ke indonesiatiba tiba nathan datang dan menarik tangan ku dengan kasar keluar dari area caffe
" lo gila ya?! besok lo berangkat ke uk, tapi lo nggak bilang ke gue?! "
aku punya alasan tentang hal itu, aku nggak mau melihat mereka sedih, memberikan kata kata terakhir seakan aku nggak akan pernah kembali lagi,
nathan sangat marah akan hal ini, tapi jujur aku juga sebenarnya nggak tega bilang ini ke mereka,
ini memang berita bahagia, tapi berita bahagia ini akan membuatku berpisah sementara dari orang orang terdekat ku" lo bilang lo mau masuk UI?! "
" kalo aku nggak dapet beasiswa ke Uk, aku bakalan nyoba ke UI, IPB, ITB, UGM, UNPAD kalau bisa nyoba ke semua universitas negri di indonesia, tapi aku dapat than, dan ini kesempatan emas bagi aku "
" lo tega banget van, ibu lo sendiri disini "
" tolong jaga ibu ya than "
aku sangat menyukai negara elizabeth itu, mulai dari big ben hingga telephone box disana,
ibu tau itu, nathan juga,
bukannya aku juga harus bahagia?
mungkin dengan ini aku mendapat kebahagiaan ku
KAMU SEDANG MEMBACA
world of vania [TAMAT]
Teen FictionAntara cinta, persahabatan dan sebuah rasa yang tidak tersampaikan bersatu membentuk sebuah cerita masa remaja. Inilah kehidupan vania, seorang remaja yang tidak sempurna tetapi memiliki orang orang yang membuat hidupnya terasa sempurna. #294sadnes...