SEPULUH : masa masa sulit

61 8 0
                                    


*VANIA*

" ibu....., vania berangkat sekolah dulu ya "

Aku berpamitan sambil mengikat tali sepatu putihku yang sudah usang,
hari ini adalah upacara pengambilan rapor dan penentuan juara umum,
aku tidak boleh terlambat satu menit pun,
aku berlari lari kecil menuju pangkalan ojek yang berada di pintu gerbang daerah perumahanku

Karna mulai hari ini aku harus mandiri, ngga ada lagi alvino ataupun nathan, aku merapikan dasi dan juga almamater sekolahku,
aku sudah ber evolusi, aku bukan vania tan putri yang bersifat es lagi, aku akan mulai menjelajahi dunia rachel dan echa yang penuh warna, dan aku sudah mengubah penampilanku,
tidak ada kardigan hitam, sekarang aku memakai almamater sekolah seperti murid murid lainnya

«««

aku menatap gerbang sekolahku dengan tatapan kagum, aku seperti kembali ke masa dimana aku baru saja memakai rok berwarna abu abu,
aku mulai melangkah kakiku dan beejalan dengan menegakkan kepalaku seperti siswa siswi lainnya, tidak lagi menundukkan kepalaku seperti 2 tahun belakangan ini,
aku berjalan dengan tersenyum dan menyapa satpam yang sudah setia membukakan pintu gerbang untuk kami selama ini, berjalan menyusuri lorong lorong sekolah dan menyapa teman temanku,
aku tau ini bukan diriku,
ini sangat berbeda sekali dengan vania tan putri, dan mungkin semua temanku terheran heran dengan perubahan sifatku,
tapi jujur aku ingin hidup normal, tidak seperti ratu es yang selama ini mereka menjuluki diriku

«««

" gue gabung ya "

kata kataku membuat seluruh kantin yang biasanya selalu berisik tiba tiba menjadi hening,
rachel, echa, kiki dan yang lainnya melihati ku dengan tatapan aneh,

dengan santainya aku duduk di depan rachel dan mulai memakan makannanku, tapi suasana masih saja hening, dan aku mulai melihati teman temanku

" lo kenapa van? lo abis kejedot di mana? "

rachel berdiri dan mulai memeriksa kepalaku, tapi dia segera duduk kembali, karna tidak mendapati luka sedikitpun di kepalaku,
perubahan ini pure keinginanku, aku sudah memikirkannya satu malam, ini saatnya aku mandiri dan tidak bergantung pada siapapun

" lo gak lagi mimpi kan? atau lo jadi gila karna nathan sama alvino gak bareng lo lagi? "

" ahahahaa, ya engga lah echa "

bukan malah normal, kantin bertambah hening karna kata kataku, ku tatap mata mereka satu persatu, tatapan mereka sungguh aneh,
mereka yang aneh atau aku yang aneh?

sudah jelas aku!

selama ini aku bertahan dengan sifat dan sikap yang dingin, bisa dibilang selama ini aku bagikan musim salju, tapi hari ini tiba tiba aku berubah menjadi musim semi

" ikut gue "

Rachel menarikku secara tiba tiba, menarik lenganku dengan kasar dan berjalan cepat ke arah taman belakang sekolah

aku tau

Pasti rachel akan mempermasalahkan perubahan ku ini

" lo gak sekalian potong rambut cepak? gak dandan kayak anak punk? atau mau bergaya kayak cabe cabean? "

" apasih rel? "

" heh, kalo lo mau berubah, berubah perlahan, jangan bikin orang bingung, lo itu bagaikan princess ice yang berubah jadi anak punk metal "

Aku ngerti perubahan ku ini sangat kontras, dan aku sadar sikap aku yang seperti ini, buat orang lain sesak nafas dan gak percaya,
aku memang ingin hidup normal dan punya dunia yang berwarna,
but, isn't myself, isn't vania tan.
dia seharusnya senang jika aku berubah, bukan aku yang sekarang jauh lebih baik?

world of vania [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang