✅️ 4. Thunderstruck

14

genta_soeta baru saja mengunggah sebuah foto. Di sana ada foto hasil usg dengan layar belakang rumput balkon penthouse Genta.

♥️ 59.321 💬 1.645
genta_soeta Daddy waiting you, my little hero @.xxjeansoeta thank you for this sayang 💕

@.debaraaaa congratulations.!
@.verdiiagatho selamat bro
@.anantapra000 you did bro! Congratulations @.xxjeansoeta
@.genta_fabie congrats Gen! Terima ponakan deh gue
@.rakaan ponakan gw nambah lagi @.cintyacindi
@.davin69 selamat Gen!
@.kittyrani hei congrats babe @.xxjeansoeta
@.itsrebecca 😒
@.anantapra000 ^ atas gw mulai lagi
@.cintyacindi cie atas gw atasanya lagi nggak capek jadi PHO ya ! Btw congratulations babe @.xxjeansoeta
@.sitirosidah mba @.itsrebecca hobi banget nyepam di lapak kak Genta ?
@.melativebrikarobethz aaaa ponakan gw

Selesai dengan feeds instagram miliknya, ia beralih ke macbook. Meneliti dengan sangat teliti satu persatu email yang masuk dari beberapa kolega atau orang suruhannya.

Genta sibuk memilih rumah mana yang akan dia beli untuk ia tinggali bersama istri serta calon buah hati mereka mulai malam ini.

Bukan terlalu gegabah atau semacamnya, Genta hanya memikirkan satu-satunya hal yang harusnya sudah ia lakukan sedari dulu saat sudah sah.

He don't need any permission for buying anything what he wants.

Hingga tiga puluh empat menit berselang, akhirnya Genta berhasil memutuskan rumah mana yang akan ia beli dan dana sudah di transfernya dalam sekali pencet tombol enter.

"Semoga kamu, ah salah, semoga kalian suka." Gumamnya.

Beberapa potong pizza sudah sukses masuk ke dalam perutnya sedari tadi. Genta memang lapar, namun ia tak mau membeli makanan berat karena ia benar-benar bertekad akan makan berat saat sang istri bangun nanti.

♥️♥️♥️

Jeannie membuka matanya dengan perlahan, mengembalikan nyawanya yang melayang entah dari mana.

Bunyi notifikasi sedari tadi masuk ke dalam ponselnya sedikit banyak mengganggu tidur siang.

Setelah beberapa detik berlalu, merasa nyawanya sudah terkumpul, Jeannie mengambil ponsel miliknya. Matanya membulat saat ia membaca notifikasi apa yang masuk kesana. Ia terlampau senang.

Senang karena akhirnya Genta mau mengatakan bahwa Jeannie memang sudah hamil kurang lebih tiga minggu. Senang karena akhirnya Ia tidak akan di banding-bandingkan lagi dengan Rebecca oleh Oma, jika mereka bertemu dalam waktu dekat. Senang karena berhasil memberikan calon cucu untuk Bunda, Mama serta Papa. Terlebih untuk dirinya sendiri dan rumah tangganya.

"Aku menyuruh Fabi kemari." Genta baru saja masuk ke dalam kamar dan menemukan Jeannie yang sudah menangis dalam diam di ranjangnya sambil menatap layar ponselnya.

Saat ia lebih mendekat ke arah Jeannie dan baru sadar bahwa Jeannie menangis, Genta dengan secepat kilat naik ke atas ranjang, duduk di sebelah istrinya, menepuk pelan pundak sempitnya. "Ada apa?" Datar namun penuh arti di dalamnya.

Jeannie menggeleng, pandangannya masih terpaku pada postingan Genta tentang hasil usg-nya tadi pagi. "Tell me sayang."

Genta membawa Jeannie ke dalam dekapannya, tubuh besarnya mampu menenggelamkan Jeannie di dalam sebuah pelukan hangat. Nyaman, selalu itu yang di rasakan Jeannie saat di peluk sang lelaki.