Bagaimana bisa aku mencintai adik ku sendiri entah sejak kapan aku memiliki perasaan ini tapi yang pasti aku tidak mau ia dimiliki orang lain
~Adlan Alvaro Wijaya~
Kakak ku yang sangat posesive itu tiba-tiba bilang mencintaiku?entah apa yang harus a...
Semalaman aku tidak bisa tidur memikirkan perasaanku yang sesungguhnya.
'Apa benar perasaan ini adalah cinta? Tapi selama ini aku tidak pernah merasakan yang seperti ini'
"Huft" entah sudah berapa kali ku hembuskan nafasku kasar hanya untuk mengurangi sesak di dadaku tapi tetap tidak mengurangi apapun.
Setelah mengenakan seragam lengkap, aku berjalan menuju ruang makan yang berada di lantai bawah.
"Pagi om, tante" sapaku seraya duduk di sebelah Putra.
"Ger kapan kamu datang" tanya om Daniel — papa Putra—
"Semalam om" jawabku seraya tersenyum. Selesai sarapan aku pergi ke sekolah dengan seragamku yang berada di rumah Putra.
Sesampainya di sekolah aku melihat Adira sedang bersenda gurau dengan Indira.
"Hai Dir" sapa ku dengan senyuman lebar. Hariku sangat berwarna setelah aku mengenal Adira. Adira yang melihatku berada disampingnya tersenyum lebar dan membalas sapaanku.
"Nanti pulang bareng ya, ada yang mau aku kasih" tuturku yang dibalas dengan senyuman lebarnya melihat itu membuatku gemas hingga mengacak rambutnya. Adira yang merasakan rambutnya berantakan hanya cemberut memajukan bibirnya yang bahkan membuat ku tertawa melihat tingkah lucunya.
'Mungkin akubisa mempercayainya untuk hatiku' batinku seraya tersenyum, aku sudah tidak sabar menunggu jam pulang.
☆☆☆☆☆
Kring...kring...kring
Bell berbunyi tiga kali menandakan pelajaran telah usai, seluruh siswa keluar kelas setalah guru terlebih dulu keluar. Gerry tersenyum lebar ketika bell pulang terdengar.
"Ayo" ucapnya ketika berada di samping Adira
"Ayo" jawabnya seraya tersenyum lebar. Mereka berdua berjalan beriringan menuju parkir dengan tangan saling menggenggam. Sesampainya diparkiran Gerry memberiman helm pada Adira. Setelah siap Gerru pun melajukan motornya menuju taman kota.
Sesampainya di taman kota, Adira dan Gerry memilih duduk di bawah pohon rindang dekat dengan bunga yang bermekaran.
"Dir" panggilnya seraya menggenggam kedua tangan Adira
"Iya" jawab Adira dengan senyuman
"I just want you to know if i love you so much, i want you to always be here next to me. I want every time i'll be around you in it. Because it please stay with me Adira" tutur Gerry dengan sungguh-sungguh. Adira yang mendengar penuturan Gerry hanya bisa tersenyum lebar.
"Hey answer me please and don't cry" ucap Gerry menangkupkan kedua tangannya di pipi Adira seraya menghapus air matanya dengan ibu jarinya.
"Ini air mata kebahagian Ger, dan ya aku akan selalu disampingmu" jawab Adira dengan suara bergetar. Gerry yang senang mendengar jawaban Adira langsung memeluknya dengan senyuman lebar. Saat sadar Gerry melepaskan pelukannya dan mengeluarkan cincin dari dalam sakunya yang ia beli ketika istirahat.
Adira terkesiap melihat cincin perak putih dengan berlian warna ungu muda yang hampir menutupi sebagian permukaannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.