"Kak aku kan cuma minta anter,bukan minta beliin" tanyaku
"Gak papa sekali-kali kakak yang teraktir"ucapnya seraya tersenyum,belum sempat aku mengucapkan terima kasih ia melanjutkan
"Hitung-hitung hadiah buat adik ipar"ucapnya dengan tertawa
"Ish kakak apaan sih gak lucu"ucapku kesal ————≈≈≈————
"Kamu kapan UN"tanyanya mengalihkan topik pembicaraan
"Bulan depan kenapa?"jawabku heran
"Gak nanya aja,kamu nanti mau kemana"
"Tempat kakak ajalah,lagian disana ada jurusan kedokteran kan"tanyaku
"Hmm ada emang kamu mau masuk kedokteran"jawabnya
"Ia"
"Ya udah nanti kakak daftarin" ucapnya yang hanya kubalas dengan gumaman
Sesampainya di rumah aku meletakan kue tar kedalam kulkas lalu menuju kamarku
☆☆☆☆
AUTHOR POV
Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah.Seorang gadis mengenakan seragam menengah atas sedang bersenandung ria, senyum tak pernah pudar dari bibirnya yang indah"Selesai"ucapnya dengan semangat,ia keluar dari kamarnya menuju ruang makan
"Morning all"sapanya dengan srnyum lebar membuat seluruh keluarga heran
"Ada apa,muka lo cerah bener" tanya Adlan yang masih fokus pada makanannya
"Emang gak boleh"jawab Adira singkat
"Tumben aja"balas Adlan
"Bang berangkat yuk takut telat gua"ucap Adira pada Arlan
"Siapa yang lo panggil,perasasn lo gak punya abang"tanya Adlan dengan kening berkerut
"Ada sekarang gua manggil kak Arlan dengan sebutan abang biar gak ketuker"jawabnya antusias
"Terserah lo dah,BTW lo napa mau berangkat pagi,biasanya juga mau bell masuk baru nyampe"tanya Adlan dengan heran
"Gua mau ngasih kejutan buat seseorang"jawab Adira dengan antusias
"Kalo pacaran jangan lupa belajar Adira"ucap sang papa yang sedari tadi diam
"Ia jangan sampai nilai kamu turun"sambung mamanya
"Ia ma,pa tenang aja Adira gak lupa kok"jawabnya sambil tersenyum.Tanpa mereka sadari sedari tadi raut wajah Adlan berubah menjadi dingin,tidak suka dengan ucapan mereka.
☆☆☆☆Setibanya Adira di sekolah ia menuju ke meja seorang siswa dan meletakan kado di dalam lacinya.Ia tersrnyum saat tidak ada seorang pun mengetahuinya
"Akhirnya"ucapnya bahagia.ia pun kembali menuju mejanya sebelum afa orang yang masuk tanpa ia sadari sudut bibirnya terangkat keatas saat membayangkan wajah seseorang
Ia terkejut saat ada yang memanggilnya"Lo ngagetin aja Ndi"sungutnya saat ia mengetahui bahwa itu sahabatnya
"Sorry deh abis lo dari tadi di panggilin bukannya jawab malah senyum-senyum sendiri"ucap Indira sedikit sebal
"Emang ada apa"tanya Indira
"Gua udah narok kado di laci pangeran gua"ucapnya dengan mata berbinar
"Napa gak lo kasih sendiri"tanya Indira heran
"Gua takut di tolak,udah ah gak usah di bahas dah mau masuk sana duduk"ucap Adira mengakhiri pembicaraan membuat Indira mau tak mau duduk di kursinya di sebelah Adira.
☆☆☆☆
ADIRA POV
'Ya ampun kapan sih istirahat, kadonya udah di buka belum ya, huft semoga aja dia suka'"Ra"panggilan Indira membuatku tersadar dari lamunanku
"Apa sih manggil-manggil nanti di denger pak yudi gimana" sungutku
"Lo sih dari tadi ngelamun aja, ayo ke kantin,pak yudi dah keluar dari tadi"jawabnya kesal
"Hehe ia deng,sorry gua gak tau" ucapku dengan cengiran menampakan gigi-gigi ku yang rapi
"Lo lagi ngelamunin apaan sih"
"Biasa"jawabku singkat
"Ayo ikut gua"ucapnya dengan menarik tanganku.
"Udah ikut aja"ucapnya saat aku ingin melepaskan genggamannya
"Kita mau apa ke meja Gerry" tanyaku gugup
"Liat aja nanti"ucapnya santai
'Ya ampun Indira mau ngapain lagi bisa-bisa jantungan gua kalo kaya gini'sungutku dalam hati"Ger"panggilan Indira menyadarkanku dari lamunan
"Hmm"gumamnya tanpa melihat kearah ku dan Indi
"Besok ada pelajaran biologi dan lo sekelompok sama gua,Adira sama Edo"jelasnya
"Terus"
"Nanti balik sekolah lo anter Adira beli kodok sama perlengkapannya ya soalnya gua nanti ada acara keluarga Edo hari ini gak masuk"jelasnya panjang lebar, yang hanya dibalas dengan gumaman
'Huh dasar orang udah jelasin panjang lebar cuma di bales hmm doang untung temen gua suka kalo nggak udah gua gantung ni anak'ucap Indira dalam hati"Ya udah gua balik dulu jangan lupa nanti"ucap Indira sebelum pergi ke kantin
"Ya"jawabnya singkat
"Ya ampun Ndi lo buat gua jantungan tau gak gua kira lo mau ngomongin apa"ucapku dengan kesal setelah jauh dari tempat duduk Gerry
"Ya nggak lah Dir gua jug mikir, udahlah ayo gua udah laper" jawabnya dengan senyuman tanpa dosa
☆☆☆☆
Maaf yah pendek atau ceritanya gak nyambung pikiran lagi bleng soalnya apa lagi senin besok dah mau ujian jangan lupa vomen yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Incest (TERBIT)
RomanceBagaimana bisa aku mencintai adik ku sendiri entah sejak kapan aku memiliki perasaan ini tapi yang pasti aku tidak mau ia dimiliki orang lain ~Adlan Alvaro Wijaya~ Kakak ku yang sangat posesive itu tiba-tiba bilang mencintaiku?entah apa yang harus a...