Chapter 4

5.5K 228 1
                                    

Typo dimana-mana
----------

Saat ini matahari memancarkan sinarnya yang indah dan disambut hangat oleh merdunya kicauan burung-burung dipagi hari. Seorang gadis tengah becermin melihat penampilannya,memastikan bahwa seragamnya telah rapi.
tok...tok...tok
Suara ketukan pintu menghentikan aktivitasnya. Seseorang masuk kedalam kamarnya setelah mendapat izin dari sang empu kamar.

"Eh mama, kapan pulang?" ucapnya saat mengetahui siapa yang mengetuk pintu.

"Semalam, jam 3" jawab mama seraya tersenyum

"Iihh mama, jam 3 mah bukan malem tapi hampir pagi" sungut Adira yang hanya dibalas dengan senyuman oleh Sulastri-mama Adira-

"Kamu sendiri?" tanya sulastri mengalihkan perhatian Adira dari kekesalannya. Dan ternyata berhasil karna Adira saat ini telah menunjukan wajah cerianya lagi.

"Nggak ma, aku dama Indira. Indiranya lagi mandi" jawab Adira, dan saat ini ia telah selesai bersiap. Tak lama dari itu, Indira keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhnya dan handuk kecil di kepalanya.

"Eh tante, udah pulang" ucap Indira.

"Iya, yasudah kalian siap-siap aja dulu, nanti kebawah sarapan" ucap mama seraya berjalan keluar meninggalkan kamar Adira.

Setelah bersiap-siap Adira dan Imdira turun kebawah menuju ruang makan. Disana ada papa dan mama Adira serta Adlan dan Arlan yang sedang menikmati sarapannya.

"Hai ma, pa, kak, bang" sapa Adira dengan mencium pipi mereka secara bergantian.

"Hai om, tante, kakak" ucap Indira dengan senyuman manis dan duduk disamping Adira dan berhadapan dengan Arlan.

Merekapun memakan sarapan masing-masing dengan tenang hingga yang terdengar hanya suara sendok yang beradu dengan piring.

Selesai sarapan, Adira dan Indira berangkat kesekolah dengan diantar oleh Adlan dan Arlan.

"Eh Dir semuanya udah lo bawakan" tanya Indira yang memecah keheningan dari dalam mobil itu.

"Beres kok" jawabnya dengan tersenyum seraya mengacungkan jempolnya kearah Indira.

"Terus kodoknya mana?" tanya Indira lagi

"Ada sama Gerry, masa gua yang mau bawa" jawabnya santai yang hanya diangguki Indira.

Tidak lama dari itu mobil yang dikendarai Arlan berhenti didepan gerbang sekolah.

"Hati-hati yah kak, bang" ucap Adira setelah turun dari mobil. Sedangkan Indira hanya mengucapkan terima kasih dan tersenyum.
☆☆☆☆☆
Kring...kring...
Bell berbunyi dua kali menandakan jam pelajaran telah berganti. Seluruh siswa kelas XII IPA 1 keluar kelas dan menuju ke laboraturium.

Kelompok lima, yaitu Adira, Indira, Gerry, dan Edo duduk dimeja yang sesuai dengan urutan kelompok mereka, yaitu meja pojok sebelah kanan. Merekapun meletakan alat-alat percobaan diatas meja.

Lima menit kemudian bu Eni memasuki laboraturium dengan kacamata tebalnya.

"Selamat pagi anak-anak" sapa bu Eni

"Pagi bu" jawab mereka serentak

"Sekarang persiapkan pisau dan kataknya, lalu letakan diatas meja, selain yang ibu sebutkan tadi mohon disingkirkan terlebih dahulu" jelas bu Eni, dan di turuti seluruh siswa.

"Dan jangan lupa pakai sarung tangannya" lanjut bu Eni, dan lagi-lagi hanya dijawab dengan anggukan oleh seluruh siswa.

Kelompok Adira pun telah siap dengan posisi mereka masing-masing. Gerry dengan pisau bedah, Adira dengan senter untuk menambah penerangan, Edo memegang peralatan yang lain apabila dibutuhkan dalam proses pembedahan sedang berlangsung. Sedangkan Indira memegang buku dan pensil.

Seluruh kelompok pun memulai uji coba pada katak dengan serius.Gerry mulai membedah perut katak secara vertikal dengan pisau yang sangat tajam, hingga darah katak itu keluar.

Gerry pun membuka lebar perut dan dada katak lebih lebar, hingga Indira bisa melihat dengan jelas letak dan bentuk organ tubuh katak. Sedangkan Indira memulai tugasnya, yaitu menggambarkan bentuk organ dalam katak sesuai dengan apa yang ia lihat.

Selesai menggambar, merekapun membersihkan dan merapikan kembali perlengkapan mereka dan kembali ke kelas bersiap-siap untuk pulang, karna bell pulang berbunyi dari lima menit yang lalu.
☆☆☆☆☆
Sesampainya dirumah, Adira langsung membersihkan diri, agar tidak bau amis akibat percobaannya pafa kayak tadi siang.

Selesai mandi Adira turun kebawah menuju ruang keluarga, dimana terdapat keluarganya yang sedang duduk santai sambil menonton tv.

"Sore ma, pa, kak, bang"sapa Adira.

"Sore sayang" ucap mama Adira.

"Papa tumben pulang cepat" tanya Adira setelah duduk di sofa yang bersebelahan dengan Adlan yang sedang bermain game di Handphonenya.

"Iya, soalnya dikantor gak ada meeting" jawab Brams dengan senyuman.

Merekapun kembali fokus pada layar televisi. Adira pun mengalihkan tatapannya dari layar televisi ketika mendengar panggilan dari mama.

"Iya ma" jawabnya

"Kamu nanti mau kuliah dimana?" tanya Sulastri dengan senyuman merekah dibibirnya.

"Adira mau kuliah ditempat kakak sama abang aja ma" jawabnya santai.

"Emang kamu mau ambil jurusan apa?" tanya papa yang sedari tadi diam.

"Kedokteran pa" jawabnya yang hanya diangguki oleh orangtuanya.

"Mending jangan kedokteran dek" sela Adlan dengan mata tetap terfokus pada layar Handphonenya.

"Kenapa?" tanya Adira heran. Begitu pula dengan Brams, Sulastri, dan Arlan yang menatap Adlan dengan pandangan yang sama seperti Adira.

"Karna lo gak pantes jadi dokter" ucap Adlan. Adira yang mendengar itupun emosi, tetapi sebelum Adira menyemburkan kekesalannya pada Adlan, Adlan melanjutkan.

"Lo lebih cocok jadi bidadari hidup gua" ucap Adlan seraya menaik turunkan alisnya, berniat menggoda Adira.

Tidak ada satu orang pun diruangan itu yang menyadari bahwa ada maksut tersirat didalam ucapan Adlan.

'Aku tidak tau Tuhan, aku tidak tau yang mana yang benar dan salah' ucap Adlan dalam hati

Sedangkan Adira yang merasa kesal dengan tingkah kakaknya langsung memukuli Adlan dengan bantal sofa.

"Iihhh kakak" ucap Adira kesal dengan tetap memukuli Adlan, yang bahkan hanya dibalas dengan gelak tawa. Arlan dan kedua orangtua merekapun hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku Adira dan Adlan yang tidak pernah berubah.
★★★★★

Hai all sorry yah baru nongol lagi^^ soalnya baru selesai ujian. Berhubung sekarang udah gak ujian dan waktu ku agak senggang, jadi aku bakalan update tiap hari minggu. Entah itu pagi, siang, sore, atau malam yang penting aku up hari minggu.

Dan makasih bagi yang baca cerita abal-abalan ini yah^^. Aku akan usahakan untuk mendapatkan feel nya. Sekali lagi makasih^^

ASNI_PUTRI
23 APRIL 2017

Incest (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang