Saban tahun ia tiba
Detik keramat pun bermula
Dirai diraya rakyat jelata--
"Tiga, dua, satu!" teriak mereka.
Bunga api pelbagai warna
mencorak dada malam.
Mengenang bahtera merdeka
tapi dipalit onar hitam.Nun di dataran sana
muda mudi berpesta:
Menari terlonjak beriya
bagai si gila tengah euforia.
Nun di lorong gelap sana
muda mudi bercanda:
Membelai manja, bermukah
menyemai kasih luar nikah.
Nun di jalanan sepi sana
muda mudi berlumba:
Pertaruhan haram mencari puas
tapi sering bertemu nahas.
Apa erti merdeka bagi mereka?
Hedonisme-kah jawapannya?Di sekolah di mana-mana,
Mereka bersungguh kibar bendera,
Dihidang ubi kayu tanda nostalgia,
Disaji nyanyian, puisi dan prosa,
Semuanya atas nama merdeka.Barangkali mereka lupa
Merdeka bukan luaran semata:
Perlu kasih dan sayangkan negara,
Toleransi walau berbeda agama,
Kompromi walau berbeda budaya,
Bertutur bebas pelbagai bahasa,
Muafakat bertaut antara bangsa--
Walau aku Melayu, dia Cina dan engkau India,
Biar kita tetap sehati sejiwa,
Bersama sayangkan negara,
Bersama pertahankan daulatnya,
Bersama pelihara namanya,
Kerana kita 1Malaysia.Semai nilai merdeka seawal usia,
Dari kecil hingga dewasa,
Biar kukuh terbina
Jati diri bangsa merdeka!HBY,
30 Ogos 2017,
9.09pm.

YOU ARE READING
Overflowing
PuisiThis is a collection of poetry I have written throughout the years, whenever my head is overflowing with thoughts and my heart with emotions.