6. I'm sick

1.7K 155 14
                                    

"Hazza, jemput gue didepan lippo dong. Ujannya deres banget" kataku lewat telepon.

Sebenarnya aku tadi pergi bersama Cara. Tapi ia ada keperluan lain yang harus diurus. Jadi aku ditinggalkan sendirian disini.

"Tapi tadi lu bukannya sama Cara?"

"Udah ih buru. Jangan banyak tanya" kataku semakin panik karena hujan yang semakin deras dibarengi dengan petir.

"Gabisa. Males banget gue. Ujan-ujan gini suruh jemput lu"

"Ihh, gue takut banget banyak petir. Jemput kek plisss. Hazza ih jangan diem aja. Baju gue udah basah kuyup"

"Bukan urusan gue" katanya dengan enteng diujung sana.

"Hazz..."

"Gausa manja, lu bisa naik gocar ato gak grab napa" dengan nada bicara yang sedikit tinggi.

Sampai segitunyakah dia padaku. Padahal aku diluar sini kehujanan. Rambutku sudah sangat basah ditambah lagi dengan bajuku.

Dan mana mungkin hujan sederas ini ada yang mau mengambil orderanku.

"Yaudah gue naik grab aja" kataku dan langsung menutup sambungan telepon.

Sudah 30 menit aku menunggu grab tapi tak ada yang mengambil. Aku sangat kedinginan sekali disini. Tidak ada orang sama sekali diluar sini.

Badanku sudah mulai gemetaran sekarang. Aku pun melipatkan kedua tanganku, memeluk diriku sendiri dengan erat dan itu membuatku merasa sedikit hangat.

Tiba-tiba mobil berwarna hitam berhenti didepanku. Keluar seorang pria yang sangat kukenal. Sambil membawa payung ditanganya. Terlihat wajahnya sangat mencemaskanku.

"Tessa! Yaampun lu ngapain disini?!" Ucapnya dengan sedikit berteriak. Karena hujan yang sangat deras membuat ia harus berbicara sedikit berteriak.

Aku tersenyum bahagia karena kedatangannya. "Gue-" belom sempat aku berbicara. Ia langsung menarik tanganku masuk kedalam mobil.

"Pake jaket gue, lo bisa mati kedinginan tau" dia langsung mengambilkan jaket dari jok belakang. Dan memakaikannya padaku.

"Makasih ya."

"Kayak sama siapa aja lo. Kita ke cafe dulu ya minum teh. Itu bibir lo soalnya pucet banget" ucapnya fokus menyetir.

"Gausah gausah...baju gue basah, langsung anterin gue pulang aja" tolakku.

"Serius?" Aku mengangguk. "Btw gue seneng bisa ketemu lo lagi" ucapnya tersenyum padaku.

Aku pun tersenyum balik padanya. "Sama gue juga, lu sombong mah sekarang"

"Yah lu tuh yang sombong. Line gue aja gapernah dibales" ucapnya terkekeh.

"Hehe sorry deh gue sibuk soalnya. Kira-kira kapan ya kita bisa photoshoot bareng lagi kaya dulu?" Kataku dengan nada bertanya lalu diakhiri tawa.

"Iya kangen gue" ucapnya sambil terkekeh lagi

"E btw rumah lu dimana nih?" Tanyanya lagi saat berada dipersimpangan. Aku pun memberitau jalannya. Sampai akhirnya sampai juga didepan rumahku.

MY CURLY HUSBAND [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang