*Author pov
Suara pendeteksi jantung diruangan ICU begitu terdengar membuat ruangan ini hanya terdengar suara itu berulang kali.Tessa duduk termenung disebelah kasur. Ia terus memandangi seorang yang terbaring lemah diatas kasur dengan mata yang tertutup rapat. Berharap sebuah keajaiban akan terjadi.
"Kamu kapan bangun?" Ucap Tessa tersenyum getir membuat air matanya jatuh kembali untuk yang kesekian kalinya.
"Aku kangen." Lalu tangan Tessa menjalar memegang tangannya, menautkan setiap jari-jarinya menjadi satu.
~~~
"Hey! Temen Tessa bukan? Neelskan?" Suara itu seketika membuat Neels memutar badannya 180 derajat, mendapati cowok dengan berambut cokelat tengah memegang sekantong plastik, Neels menoleh sebentar kesana kemudian menatap wajah cowok itu kembali.
"Iya"
"Gue-"
"Udah tau" potong Neels.
Cowok itu menggaruk tengkuknya malu sambil menyengir lebar memandang lantai bawah. "Lo ngapain ke apotek?" Tanyanya sekaligus mengangkat pandangannya ke arah Neels kembali.
"Tessa lagi sakit" ucap Neels tak sengaja mengucapkan kalimat yang tak seharusnya diucapkan, sontak membuatnya memijit batang hidungnya sambil meringis keras.
"Goblok goblok kenapa gue bilang"
~~~
Tessa baru saja keluar dari ruangan ICU, wajahnya tampak sangat sembab karena menangis tanpa henti. Ia kemudian duduk dikursi tunggu yang kebetulan sekali tidak jauh dari ruangan Harry dirawat.
"Hai" sapa Cara yang ikut duduk disebelahnya sambil membawa sekantong plastik berisikan roti.
"Ehm hai" sapa Tessa balik dengan senyuman manis walau matanya menunjukan kondisinya sedang tidak fit sekarang. Tangan Cara merogoh kantong plastik tadi, lalu mengeluarkan roti yang masih terbungkus rapih dengan plastik.
"Lo harus isi perut lo ya, sedikit aja juga gapapa" ucap Cara membukakan bungkusnya lalu memberikannya pada Tessa. Posisi mereka saling berhadapan sekarang.
"Thanks Car"
Cara tersenyum memegang bahu Tessa lalu mengelusnya dengan lembut. "Kayak sama siapa aja."
"Hai Tessa!" sapa seorang dibelakang Tessa, membuat Tessa langsung memutar kepalanya ke belakang yang kemudian Cara ikut memiringkan badannya juga untuk melihat siapa yang baru saja datang.
"JUSTIN??!" Ucap Tessa dan Cara bersamaan ketika melihat Justin melambaikan tangannya dengan santai.
"Hai" sambil memperlihatkan cengiran Khas-nya.
"Lo ngapain disini?" Cecar Cara.
"Dia maksa gue buat ketemu sama Tessa" sambung Neels membenamkan tangannya ke dalam saku celana, yang kini sedang berdiri disamping Justin.
~~~
*FLASHBACK ON
"Tessa sakit? Sakit apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY CURLY HUSBAND [REVISI]
Fanfic(HARBARA) HARRY STYLES. Cowok dingin, cuek dan irit banget buat ngomong. Tidak terlalu membuka diri, kecuali sama orang yang dirasa nyaman baginya. TESSA HORAN. Cewek cantik yang punya sifat kekanak-kanakan, cengeng, suka curhat, perhatian, dan jug...