11. Say the truth

1.6K 149 28
                                    

Tessa tengah membuat sarapan sekarang. Tapi kali ini berbeda. Dia membuatkan secangkir cokelat panas untuk Harry. Benar-benar spesial. Hanya Harry yang boleh meminumnya. Kalian gak boleh minta ya. #plak #kenatampoldirect

"Morning Hazz" dengan senyuman merekah diwajahnya.

"Too" balas Harry hanya dengan satu kata too. Dia selalu irit dengan kata.

Lalu kemudian Harry duduk dimeja makan bersama dengan Tessa yang sedang mengoleskan selai ke atas roti.

"Jadi mau nge-date hari ini?" Tanya Tessa sambil meletakkan roti diatas piring Harry. Harry mengangguk. Dengan mulut yang masih berisi roti.

"Jam berapa perginya?"

"Dua"

"Jangan pulang malem ya. Gue cuma takut lu demam lagi" ucap Tessa. "Pengertian banget gak sih gue" tambahnya lagi.

"B aja"

"Yeu. Tantangan yuk kalo lu gak ketemu gue sampe 3 hari pasti lu kangen"

"B aja"

"Seriusan?"

Harry mengangkat kepalanya yang sedari tadi sibuk mengaduk cokelat panasnya. Ia menatap kearah Tessa sekarang.

"Iya gue serius. Palingan juga situ yang kangen gue" balas Harry. Panjang juga kalimat yang diucapkan Harry.

"Yeu aing mah jujur aja" ucap Tessa sambil menaikan kedua alisnya bersamaan.

"Btw one direction kapan balik sih? Kasian tu direct pada nungguin" tanya Tessa. Sontak Harry terkejut dengan pertanyaan Tessa. Tapi sayang pertanyaan ini hanya boongan hehe. Jangan serius amat yang direct. Ngetes doang saya :') #peace

~~~

Sudah setengah satu sekarang. Harry pun sudah bersiap-siap. Memakai kaos dan celana jeans andalannya. Merapikan rambut keritingnya sambil melirik kearah jam tangan.

Wajah Harry sangat cerah sekali sekarang. Tidak seperti hari-hari yang lalu. Terlihat murung dan memikirkan sesuatu.

Tessa menghampiri Harry yang baru saja keluar dari kamarnya. Sambil tersenyum kearah Harry yang kini juga tengah tersenyum kearahnya.

"Semoga lancar ya"

"Jangan kasar sama cewek. Tanyain aja baik-baik" kata Tessa lagi.

"Iya"

"Sip" sambil mengacungkan jempol kearah Harry. Lalu Tessa membalikan badannya membelakangi Harry. Baru saja satu langkah Tessa melangkahkan kakinya. Tangannya langsung ditarik oleh Harry.

"Sa" Sontak Tessa menoleh kearah Harry. Dengan memasang wajah tanda tanya.

"Kenapa?"

"Gue gugup"

"Gugup kenapa dah?" Tanya Tessa lagi.

"Gatau. Gue gugup ketemu Kendall"

"Yaelah. Mana Hazza yang selalu blagu. Masa tiba-tiba jadi lembek gini" ucap Tessa berusaha menyemangati Harry. Yang diakhiri dengan kekehan.

"Ikutin gue" kata Tessa . "Tarik napas" Harry pun menarik napas bersamaan dengan Tessa. "Buang" lalu membuangnya perlahan.

"Gimana?" Harry hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Udah jam 2 noh" tunjuk Tessa dengan ujung dagunya kearah jam. Harry pun melirik kearah jam yang sudah menunjukan pukul 2 pas sekarang.

"Gue pergi dulu ya" baru kali ini Harry berpamitan dengan Tessa.

"Hazz" Harry membalikkan badannya.

"Semangat! Santai aja, kalo nanya sama Kendall baik-baik ya jangan emosi lu" Harry mengacungkan jempol kearah Tessa. Sambil sudut bibir yang tertarik keatas.

*Tessa pov
Sudah satu jam setelah kepergian Hazza sekarang. Ku harap semuanya berjalan dengan lancar.

Aku berjalan memasuki kamar. Lalu berpikir sejenak. Gue harus bilang sekarang gak ya?

Kayaknya harus deh.

Aku pun bangkit dan mengambil Tape Recorder didalam laciku. Aku tidak berani berbicara dan berkata jujur langsung. Jadi aku akan menggunakan alat ini untuk mengatakan semua perasaanku padanya.

Aku pun mulai merekam suaraku. Satu persatu perasaanku yang selama ini kusimpan kuceritakan. Mungkin saja dengan alat ini perasaanku yang kusimpan selama ini akan merasa lega. Karena dari waktu lalu aku ingin sekali mengungkapkannya tapi rasa gengsiku yang sangat tinggi menjadi alasanku untuk menundanya terlebih dahulu.
*****
Sorry ya aku telat update soalnya lagi banyak tugas.

Oiya katanya Harry lagi deket ama Camille rowe😭😭. Kenapa gak sama barb ajasi😭

Btw jangan lupa vomments.

MY CURLY HUSBAND [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang