24. Leave

1.6K 132 10
                                    

Cara baru saja balik dari rumah Tessa, mengambil beberapa pakain ganti untuk Tessa.

Kini Cara sedang berjalan beriringan dengan Neels menuju kamar dimana Harry dirawat.

"Lo harus istirahat Car, abis ini gue anterin pulang ya" ucap Neels menolehkan kepalanya ke arah Cara.

"Gausah, gue gak papa kok" jawab Cara yang masih terus menatap ke arah depan.

"Gak papa gimana?"

"Bukan gitu. Kalo gue pulang Tessa gimana? Gue bukan temen yang dateng pas ada butuhnya doang Neels" ucap Cara menolehkan kepalanya kearah Neels.

Neels tersenyum lalu ikut menolehkan kepalanya kearah Cara. "Tessa beruntung punya sahabat kayak lo"

Cara tersenyum simpul mendengar ucapan Neels lalu kembali lanjut berjalan menuju ruangan Harry.

~~~

"Eummm...makasih Yel" kata Tessa dengan ragu-ragu karena sebelumnya ia jarang sekali bersikap seperti ini pada Niall. Jadi ia merasa sedikit canggung mengucapkan Terima kasih.

"Lu pasti kuat kok ngadepin semua ini" ucap Niall. "Sini deh" Niall lalu menarik Tessa kedalam pelukannya, mendadak membuat Tessa membulatkan matanya terkejut.

"Anggep aja yang lagi meluk lu sekarang ini Harry" ucap Niall terkekeh sambil mengusap-usap kepala adiknya itu.

"Harry jadi gembul gitu ya" ucap Tessa ikut terkekeh dipelukan Niall.

Rasanya ia seperti kembali lagi ke masa kecilnya saat dimana ia merasa kesepian Niall selalu datang untuk memeluknya dengan hangat.

"Tessa kenapa sedih? Aku peluk yaa"

"Niall! Aku gak suka dipeluk!"

Tapi Tessa selalu menolak pelukan hangat dari Niall, bukan berarti Tessa menolak Niall berhenti, malah Niall terus memeluk Tessa sampai Tessa berteriak meminta tolong pada Mama-nya.

"Mama tolongin aku!"

"Niall cuma pengen meluk kamu doang kok sayang"

Sampai akhirnya saat kelas IV, teman-teman Tessa menjauhi dirinya karena berita hoax yang menyangkutkan nama Tessa didalamnya. Dan diwaktu itu pula Tessa tidak menolak saat Niall memeluknya yang tampak sedang duduk sendirian didalam kelas.

Tessa terlonjak kaget saat melihat Cara dan Neels dihadapannya, dengan cepat ia langsung melepaskan pelukan Niall.

"Gue pulang dulu, jaga diri lu baik-baik ya" ucap Niall mengacak-acak rambut Tessa asal. Sebelumnya Niall berpamitan terlebih dahulu pada Cara dan Neels yang baru saja datang.

"Pengen deh punya kakak kayak Niall" ucap Cara mendekat yang membuat Neels disebelehnya melirik.

Tessa tersenyum kekeh. "Thanks ya" ucap Tessa menerima tas koper yang berisikan pakain-pakain miliknya itu.

"Gak mau samperin Harry? Temenin gih kasian dia" ucap Neels mengangkat dagunya ke arah ruang ICU Harry dirawat.

Tessa mengangguk tersenyum. "Gue juga kangen sama dia"

Setelah itu Tessa masuk ke dalam, meninggalkan Cara dan Neels yang kini tengah duduk diantara kursi ruang tunggu Rumah Sakit.

"Gue ngerasa semenjak kejadian itu Tessa lebih banyak diem, gak seceria dulu" ucap Cara setelah menyeruput Coffee yang kebetulan sekali sudah tersedia di Rumah Sakit itu.

"Gue juga ngerasa gitu"

Setelah lebih dari setengah jam Tessa didalam, tiba-tiba orang tua Harry datang membawa beberapa pakaian ganti dan makanan.

"Tessa didalam ya?" Tanya Mama Harry, Anne.

"Iya tante" jawab Cara yang kemudian menyikut lengan Neels yang masih tertidur dengan posisi kepala dipundak Cara.

"Apasi Car...sakit tau! Orang lagi- eh tante? Hehehe" ucap Neels yang segera mencium kedua tangan orang tua Harry dengan sopan, setelah itu diikuti Cara.

~~~

Tessa mengelus pipi Harry lembut yang tampak masih belum membuka mata.

Your hand fits in mine
Like it's made just for me

Tessa mulai bernyanyi sambil menautkan jari-jarinya menjadi satu dengan jari-jari Harry.

But bear this in mind
It was meant to be
And I'm joining up the dots
With the freckles on your cheeks
And it all makes sense to me

Ia menghapal semua lirik lagu ini yang dibuatkan oleh Harry khusus untuk dirinya.

I won't let these little things slip out of my mouth
But if I do
It's you...

Tessa berhenti sejenak, karena mulutnya seperti tercekat akibat menangis. Ia mengelap ujung hidungnya dengan asal. Lalu berusaha untuk kembali bernyanyi lagi.

Oh it's you
They add up to
I'm in love with you
And all these little things

"Aku kangen kamu"

You'll never love yourself
Half as much as I love you

"Posisi aku disini untuk jadi Darrel yang kedua buat kamu"

You'll never treat yourself right darlin'
But I want you to

"Aku butuh kamu"

If I let you know I'm here for
you

"Sstt don't cry. I'm here for you"

Maybe you'll love yourself
Like I love you

"I love you too Sa"

And I've just let these little things slip out of my mouth
Cause it's you
Oh it's you
It's you

"Kamu milik aku, Tessa Horan"

They add up to
And I'm in love with you
And all these little things

Tessa tersenyum getir setelah menyelesaikan lagunya, tangannya yang masih terus setia menggenggam tangan Harry tidak dilepaskan sejak awal ia bernyanyi.

Tiba-tiba suara pendeteksi jantung milik Harry berbunyi, menandakan detak jantung Harry tengah tidak stabil.

Detak jantung Harry menghilang dilayar pendeteksi jantung. Kini layar itu hanya menunjukan garis lurus yang mengeluarkan suara nyaring.

Perawat dan Dokter pun langsung segera memasuki ruangan Harry. Suara tangisan histeris Tessa kembali memecahkan keheningan Rumah Sakit.

Cara dan juga Mama Anne kini sampai kuwalahan menenangkan Tessa yang berontak sangat dahsyat.

"Jangan lagi! Jangan! Cukup dirinya saja! Jangan Hazza!"
*****
Yahh gantung hehe

Oiya aku mau kasih tau kayaknya ff ini cuma sampe 25 part aja ya soalnya otak aku udah stuck buat ngelanjutin cerita ini. Jadi besok atau lusa atau gak besok besoknya lagi aku bakal post part endingnya❤️

MY CURLY HUSBAND [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang