LeeHyunRa ♥ wonwoobee
"Jungkook, tunggu aku - aku bisa jel-" untaian kalimat penjelasan yang seyogyanya akan Yein utarakan, seketika terhenti saat Jungkook dengan sadar menghempaskan tangan yang sejak tadi menahan laju geraknya.
Pria itu seketika berbalik,"Jelaskan? Apa maksudmu? Kau akan bilang jika selama ini kau benar-benar membohongiku? Begitukah?" Dapat Yein tangkap dengan jelas - jika saat ini Jungkook tengah menatapnya penuh kecewa.
Oke, Yein memang tak sengaja membohongi Jungkook seperti ini - tapi, tak bisakah Jungkook tak marah padanya? Disini jugaYein jadi korban bukan? Korban ketidakadilan dari sosok brengsek yang tak lain menjadi dalang penyebaran pamflet menyebalkan itu.
"Maaf.." lagi dan lagi sepotong kata maaf terlontar dari mulut manis Yein. Kata yang harusnya bisa membuat Jungkook luluh, tapi sayang - itu tak berlaku untuk hari ini. Jungkook terlalu kecewa dengan kenyataan jika diam-diam Yein menipunya seperti ini.
Benar apa yang dikatakan Seungcheol Hyung - mereka memang tak boleh percaya dengan mulut manis wanita. Bagaimanapun mereka itu seperti bunga mawar, cantik diluar tapi dalamnya siapa yang tahu. Wanita, satu-satunya mahluk yang sulit ditebak apa maunya.
Tanpa memperdulikan Yein yang sejak tadi mencoba menghentikan langkahnya untuk menjauh, Jungkook tak peduli - pria ini terus saja melajukan kedua kakinya untuk pergi dari hadapan kekasih yang telah membuatnya kecewa lahir dan batin.
Jungkook kecewa, tak salah bukan jika Jungkook merasa seperti ini?
Jungkook terus saja melangkah, hingga sebuah back hug dengan nyata menghentikan gerak kakinya. Pinggang Jungkook yang sebelumnya hampa, tiba-tiba menghangat berkat sesosok tubuh yang kini mendekapnya erat. "Maaf.. aku tak bermaksud berbohong, maaf" Tanpa lelah Yein mengutarakan kata maaf yang jatuhnya sia-sia, toh Jungkook masih tetap diam dalam posisinya. Tidak mengiyakan, tidak pula menolak. Jungkook sendiri bingung, haruskah ia memaafkan atau-
"Maaf.." lagi-lagi kata itu terlontar. Membuat Jungkook lama-lama geram sendiri.
Muak menjadi bahan tontonan penghuni sekolah, Jungkook pun lagi-lagi menghempaskan tangan Yein yang sebelumnya melingkar di pinggangnya. Yein kaget sungguh. Yein tak menyangka jika Jungkook tega melakukan ini semua, belum sempat kekagetan itu luntur - Jungkook terlebih dulu menarik tangan Yein untuk mendekat kearahnya.
Ditatapnya mata Yein dalam dan penuh kecewa, "Ikut aku.." tanpa menunggu jawaban Yein, mau atau tidak - Jungkook dengan agak kasar, menarik Yein untuk mengikutinya. Mencari tempat yang cocok untuk mereka bicara berdua, tanpa ada pihak lain yang mengganggu. Ya, mereka memang harus membicarakan masalah ini berdua.
Yein yang disini memang bersalah pun, hanya bisa pasrah menerima perlakuan sang kekasih yang jatuhnya kasar ini. Yein memang salah, Ya - Yein akui itu. Tapi, tak bisakah Jungkook tak marah padanya?
Jungkook masih dengan kasar menarik Yein untuk mengikutinya, pria ini seolah tak peduli apakah cengkramannya ini membuat Yein terluka atau tidak. Jungkook tak peduli, pria ini tengah dilanda emosi - jadi, inilah Jungkook. Persetan dengan kedok cupu yang saat ini Jungkook pakai, pria ini tak peduli - rasa kecewa pada Yein benar-benar membuat Jungkook lupa siapa dirinya kini.
Setelah melalui jalan yang seakan panjang - akhirnya Jungkook dan Yein tiba disalah satu gudang sekolah yang telah lama tak terpakai. Kosong, temaram dan sepi - tempat yang tepat untuk mereka saling bicara. Dengan sedikit kasar, Jungkook pun memojokan Yein dan memenjarakannya dengan tubuh kekarnya. Yein tak bisa bergerak dan atensinya kini hanya diisi oleh tatapan penuh kecewa milik Jungkook.
"Kau berbohong padaku, siapa kau sebenarnya?" todong Jungkook yang kentara sekali jika pria ini tak sedang main-main. Entah kemana perginya Jungkook yang baik hati - yang kini Yein lihat hanyalah Jungkook yang rasanya lost control.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Quadrate [END]
Fanfiction170318-180309 [Completed] #880 in Fanfiction 180309 Saat dua Nerd bertemu, apa yang kalian harapkan? BTS' Jungkook ♥ Lovelyz' Yein ©March 2017