#20 Dia.

2K 239 17
                                    

LeeHyunra ♡ wonwoobee

Ting! Tong!

Lagi-lagi suara itu mengalun..

"Kook...."

"Hyung..."

Demi apapun Jungkook sendiri tak mengerti apa yang harus ia lakukan kini, haruskah ia jujur atau-

“Jujurlah Kook, aku rasa itu adalah cara yang benar,” bijak Hoshi tak biasa, yang sialnya hanya dianggap angin lalu oleh Jungkook.

Alih-alih mendengar wejangan itu, Jungkook malah menatap Hoshi gundah. Jungkook juga ingin jujur, tapi entah kenapa Jungkook merasa bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat.

Ya, tidak sekarang. Jungkook masih belum siap untuk menata deretan kata yang nantinya akan ia katakan pada sang kekasih.

Tidak hari ini. Tidak siang ini - mungkin besok? Entahlah.

Jadi..

Ting! Tong!

“Kook..” panggil Hoshi untuk kesekian kalinya. Masalahnya disini bukan hanya Jungkook yang dibuat gugup akibat bunyi bel itu, tapi Hoshi pun sama gugupnya. Rasanya mereka seperti sepasang selingkuhan yang tertangkap tangan oleh para warga. Ahh, berlebihan memang - tapi, itulah adanya.

Helaan napas berat akhirnya Jungkook pilih sebagai bentuk jawaban sebelum berucap, “Aku tak bisa sekarang Hyung, maaf..”

 
******

“Yehana, apa kau yakin kekasihmu ada di rumah? Kenapa aku mer-“ ucapan Yein seketika terhenti saat Yehana dengan manis memberikan tatapan tajamnya kearah Yein. Tatapan yang berhasil membuat Yein bungkam.

“Pacar aku ada di rumah kok! Mungkin dia lagi tidur!” yakin Yehana yang setelah itu kembali – jemarinya ia bawa untuk memencet bel yang sejak tadi mengeluarkan bunyi yang memekakan telinga.

Ting! Tong!

Ting! Tong!

Tanpa belas kasih, Yehana memencet bel itu dengan kekuatan penuh. Yehana kesal, pasti – kenapa kekasih bermata minimalisnya itu tak kunjung membuka pintu? Sebenarnya apa yang kekasihnya itu lakukan?

Jelas-jelas GPS ponselnya menunjukan bahwa kekasihnya itu tengah berada di rumah. Lalu, kenapa sosok itu tak kunjung membuka pintunya. Kenapa?

Untuk kesekian kalinya, Yehana menatap layar ponsel yang menunjukkan keberadaan lokasi sang kekasih melalui fitur GPS. Yein yang memang tak pernah menggunakan fitur itupun, tentu menjadi penasaran.

“Hana-ya, itu apa?”

“GPS Hoshi. Dia jelas-jelas ada di rumah!” murka Yehana semakin menjadi.

“GPS? Kau memata-matai kekasihmu sendiri?” Kaget Yein yang tak percaya jika sahabatnya akan melakukan hal senekad ini. Yein tahu, kekasih dari sahabatnya ini selalu saja lupa memberi kabar pada Yehana – tapi, memata-matai? Tidakkah itu perbuatan yang melanggar privasi seseorang?

Yehana menoleh kearah Yein lalu tersenyum pedih, “Dia selalu hilang tanpa kabar. Jadi apa yang bisa aku lakukan selain melacaknya. Kau tau kan aku tak mau Hoshi berpaling,” curhat Yehana yang akhirnya membeberkan alasan kenapa ia berani melakukan hal senekad ini.

Yein menatap sang sahabat tak tega. Apa yang dikatakan Yehana memang benar, Yein sendiri tentu akan melakukan hal yang sama andai kata Jungkook sering menghilang tanpa kabar. Tapi tetap saja, memata-matai? Tidakkah itu tandanya Yehana tak mempercayai kekasihnya sendiri? Benar bukan tebakan Yein?

Yein sengaja berdehem kecil sebelum mengungkapkan rasa janggal yang sejak tadi bergelayut manja di otaknya.

“Tapi tetap saja Han, bukankah ini tandanya kau tak percaya pada kekasihmu sendiri?”

Nerd Quadrate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang