Kami pergi 4 motor
Diperjalanan kami melewati Ciumbuleuit ke Paster lanjut Lewipanjang dan ke Kopo Katapang lalu ke Cimaung dan sampailah ke wilayah Cikondang kecamatan Pangalengan."Kak Hutan larangan itu sebenarnya dimana ?"
"Di Gunung Tilu Pangalengan kita kesana masuk dulu Vikondang. Disana masih asri suasananya, Rumah Adat masih dijaga dengan asri walau sebenarnya rumah adat yg asli telah terbakar saat kebakaran hebat terjadi saat masih jaman penjajahan Belanda, tapi mereka membangun nya kembali, hingga kini masih terjaga. Begitu pula Hutannya, mereka percaya bahwa Hutan adalah sumber kehidupan, hutan disana masih dotumbuhi pepohonan yang sangat besar, warga disana tak pernah menebamg di Hutan, kalau mencari kayu hanya dari pohon tumbang saja. "
"Hebat sekali Warga disana ya kak, andai semuanya bisa seperti itu,"
"Dibutuhkan kesadaran seluruh orang, agar tercipta masyarakat yang seperti itu,"
Tak terasa kami berbincang akhirnya kami sampai di situs Rumah Adat Cikondang.
"Akhirnya kita sampai, "
"Ini tempatnya ya Kak ?"
Kami mencari dulu tempat untuk parkir Motor.
Setelah ketemu kami lalu turun dari Motor lalu berjalan sejenak mencari Ketua Kampung Cikondang.Setelah ada 2 - 3 kali bertanya kamipun sampai dirumah Ketua Kampung disana.
"Asalamualaikum, " ucap Tino
"Walaikumsalam, " jawab seseorang yang masih sebaya dengan kami
"Bapak nya ada ?" tanya Irwan ramah
"Oh cari bapak, ada di dalam, silakan masuk !"
Kami masuk ke pekarangan rumahnya
Dan kami sekalian istrahat disana."Kalian tunggu dulu disini, saya panggil dulu Bapak !"
"Oh iya makasih ya," jawab Tino
Tak lama orang itu memanggil Bapaknya.
Akhirnya mereka pun datang."Asalamualaikum," ucap Ketua kampung ramah
"Waalaikum salam " jawab kami semua serentak
"Maaf ya menunggu agak lama, mklum tadi habis pulang bertani, langsung ketiduran, "
"Gapapa pak, " jawab Leman
"Oya maksud kedatangan kalian kesini ada apa ya ?"
"Jadi begini, kami mau minta ijin untuk masuk Hutan larangan," ucap Leman
"Jangan !" ucap Bapak itu tegas
"Kenapa pak, kok jangan ?" tanya Tino heran
"Tempat itu sangat berbahaya sekarang, setahun ini banyak orang kesana dan tak ada yg kembali ,"
"Tapi ini penting pak, keluarga kami juga disana," sahut Aef
"Kamu itu siapa, ?"
"Bapak pernah tau tidak setahun yang lalu ada ilmuan yg datang kesini ?" tanya ku
"Tunggu, tunggu, kayanya kita pernah bertemu. Ohhh... jadili ini kamu yah,"
Pak Edi sikapnya jadi agak kasar melihat ku
"Tahan Pak, emang kenapa dengan Dejang eh maksud saya Anang ini ?" tanya Leman cemas
"Dia dan Ayah nya mungkin jadi penyebab semua masalah disini"
"Tolong bisa di ceritakan Pak, soalnya Anang ini sekarang tak ingat apapun, dia terkena amnesia, " ujar Ramdan menenangkan
Suasana pun mulai terkendali.
Kemarahan Pak Edi mulai mereda, dia mulai bercerita"Jadi tahun lalu dia *menunjuk padaku* bersama Ayahnya dan satu temannya,"
"Tungu Pak, bersama satu teman nya, bukan nya menurut ketua kampung cimulu, Anang hanya berdua bersama Ayahnya ?" ucap Leman memotong pembicaraan Pak Edi
"Tidak Nak, dia bertiga, bahkan kalau Bapak lihat - lihat wajahnya itu mirip sekali denganmu ," jawab Pak Edi yang membuat Leman hanya terdiam dan bertanya tanya dihatinya mendengar itu
"Lalu gimana Pak ?" tanya Tino
"Mereka bertiga lalu masuk ke Hutan Larangan, katanya sih mau menyelamatkan benda berharga disini, tapi setelah itu mereka tak pernah ada yang kembali, bahkan banyak warga disini juga tak kembali setelah memasuki Hutan Larangan," pungkas Pak Edi sang Ketua Kampung

KAMU SEDANG MEMBACA
Jati Diri ( Tamat )
FantasyMenceritakan tentang Petualangan seseorang yang mencari Jati Dirinya setelah dia mengalami kecelakaan yang membuatnya Amnesia. Dia tak sendiri berpetualang, dia ditemani oleh orang yang menyelamatkannya yang sudah menganggapnya keluarga sendiri. Ber...