pagi pun menjelang.
Kami kini sudah berkumpul di rumah makan milik keluarga Leman."Sudah kumpul semua ? Ayo kita berangkat !" ajak Leman
"Tunggu dulu bentar, masih ada yang di tunggu," ungkap Leman
"Siapa Wan ?" tanya Tino
"Nanti Kakak juga tahu," sahut Denis
"Tuh dia," tunjuk Tino
"Desi, Dini," ucap Tino Dan Leman terperangah
"Kok kalian ga bilang sih kemarin, kalau ada mereka berdua," ucap Leman tertuju pada Irwan
"Iya nih si Irwan sama si Denis bikin surfrice aja. Tau gini aku dandan agak kerenan, heee" ucap Tino salting
"Ah kak Tino mah udah segitu - gitu nya juga, beruntung aja ka Dini juga mau, heee " ucap Denis menggoda
"Ya udah ayo berangkat ! Man gimana kabar kamu ?" ungkap Desi
"Baik aja Nci, ayo kita berangkat keburu mataharinya terbit !"
"Man sama Desi se motor nya. Tino sama Dini, aku sama Fitri, biar Dejang sama Denis," tutur Irwan
"Ya Wan, Jang kamu sama Denis dulu ya !" jawab Leman
"Ayo sini Jang kita berangkat !" ajak Denis
Kami pun bergegas menuju Tebing Keraton.
Gak lama hanya setengah jam perjalanan, kami pun sampai.Kami memarkir Motor di Pos penjagaan.
Setelah itu kami berjalan sedikit menanjak.Di perjalanan mereka saling bercanda tawa.
Akhirnya kami pun sampai di tujuan.
Awan putih masih menyelimuti semua tempat disekitar Tebing Keraton.
Sungguh indah ciptaan Tuhan.
Terdengar Adzan Subuh.
Leman mengajak semuanya Sholat bareng di sana.
Tak lama setelah sholat cahaya mentari mulai menembus kabut menyinari Pegunungan di sana.Perlahan Awan di sana sedikit - sedikit menghilang dan terlihatlah semua pemandangan Alam di sana.
"Gimana Jang indah bukan," tanya Leman
"Ia Kak,"
Lalu datang Desi kesana.
"Man, Jang ayo kita berfoto dulu semua, mumpung landscape nya lagi bagus - bagusnya."
Kami berfoto ria di sana.
Tak terasa waktu menjelang Siang, dan kami pun memutuskan untuk pulang."Ayo kita pulang, !" ajak Tino
"Jangan langsung pulang dulu, gimana kita ke maribaya dulu," ucap Irwan
"Setuju," ucap Denis antusias
"Ya udah ayo, tapi jangan lama, aku mau bantu Ayah, " ucap Tino
"Gapapa, Mang Darman gak bakalan marah kok, kan kamu sama aku perginya," ungkap Leman jelas
"Kalau gitu come on,! Jang kita berangkat duluan,"
"Iya Nis "
Kami lanjut ke maribaya.
Tak lama kami pun sampai.Dingin nya udara menambah kesejukan yang kami rasa, pandangan yang indah, suara burung berkicau, dan terlihat monyet - monyet kecil sedang bermain.
"Teman - teman ayo kita makan dulu !" ajak Desi
"Fit, yu kita kumpul dulu, Desy sama Dini udah siapin tuh disana,!" ajak Irwan
Dibawah rindangnya pepohonan kami makan disana.
"Jang ini makanan mu,"
"Iya kak,"
"Man aku bawa nih minuman kesukaan mu," tutur Desi lembut
"Makasih ya Nci, "
"Uh so sweattt..."
"Sirik aja kamu No, " ucap Fitri
"Nih No aku juga bawa makanan kesukaan mu"
"Uwiihhh... Mantap, makasih ya Dini kamu emang perhatian ma aku" ucap Tino manis
"Cieee seneng nih ye ,heee " goda Irwan
Semua pun tertawa melihat kekonyolan Tino.
Waktu menjelang Dzuhur, kami bergegas pulang.
Akhirnya sampai juga di rumah makan.
"Din, maaf ya aku gk bisa nganter kamu pulang, ""Gapapa kok aku sama Desi aja, kan bawa motor, "
"Aku duluan yah mau bantu Ayah di dapur"
Sebelum Tino berbalik, Dini mencium pipinya Tino.
Tino tak mampu berkata apa - apa.
"Siiit swiw, romantis banget," goda Denis
Tino pun pergi dengan hati sangat bahagia
"Man aku juga plang dulu yah" ucap Desi
Leman tak mau ketinggalan, dia juga kecup kening Desi penuh cinta
"Kok jadi pada lebay sih," ucap Irwan kikuk
"Emang nya pacarku ini gak romantis, " sahut Fitri ketus
"Maaf deh Fit. Tapi gimana aku kan gini adanya,"
"Gak apa kok, aku cuman bercanda, heee, aku nerima kamu apa adanya,"
"Niss makasih ya udah bawa aku berkeliling," ucapku
"Sama - sama Jang. kita kan yang paling kecil disini, jadi agak aneh nelihat kakak - kakak kita ini ya,"
"I... Iya," sambil tersenyum ku menjawab
Akhirnya semua orang bubar pada pulang kerumah masing - masing
"Kak kita sekarang kemana" tanya ku
"Kita bantuin Tino aja yu,!"
Kami berdua langsung menuju dapur rumah makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jati Diri ( Tamat )
FantasiMenceritakan tentang Petualangan seseorang yang mencari Jati Dirinya setelah dia mengalami kecelakaan yang membuatnya Amnesia. Dia tak sendiri berpetualang, dia ditemani oleh orang yang menyelamatkannya yang sudah menganggapnya keluarga sendiri. Ber...