Orang Orang Yang Mengenaliku

276 3 0
                                        


pagi kini tiba bersama sinar mentari menyinari.
Aku tersadar ada di tempat tidur.
Kulihat Leman dan Tino sedang mengkompresku.

"Kak, " ucapku lemas

"Kamu sudah bangun," ucap Leman
"Syukurlah, " tambah Tino

"Kamu kenapa, tadi malam teriak - terisk lalu jatuh pingsan, badan mu langsung panas lagi ?" tanya Leman khawatir

"Tadi malam pas Kakak berdua sudah tidur,* lalu aku menceritakan yg terjadi*

"Apa itu pertanda kalau ingatanmu aka  kembali lagi ?"

"Atau mungkin itu hanya pikiran buruk saja," tambah Tino

"Mungkin benar kata kak Tino"

aku mulai bangun, dan mengingatkan kalau Leman ada Meeting dan juga Tino harus mengantarkan Dini ke Sumedang

"Oh iyayah, hampir lupa," ucap Leman

"Jadi lupa aku, maksih ya Dejang udah ngingetin, "

"Ayo Tino  kita bersiap dulu !" ajak Leman

Mereka pun pergi, aku kini sendiri di Rumah, Ayah dan Ibu juga pergi ke Rumah Makan.

Biasanya paling ada Denis dan Indra datang menemani dan mengajak jalan - jalan, itupun kalau mereka pulang Sekolah.

"Ah mandi dulu, lalu makan, pasti Ibu udah nyiapin di meja makan seperti biasanya " ucapku semdiri
Tak lama aku selesai mandi dan makan.
Lalu Hap ku berbunyi

"Halo Kak ?"

"Jng nanti Siang jangn kemana - mana ya !"

"Emang mau kemana Kak ?"

"Kakak mau ada riserch ke Cicalengka, kamu ikut ya, !"

"Iya Kak, aku juga ga bakalan kemana mana kok, tadi Indra sms aku, kalau mereka ada tugas tambahan jadi pulng nya sampai Sore,"

"Ya udah tunggu Kakak ntar siang ya !"

Mentari sudah ada di ubun - ubun. Cuaca sangat terik hari ini.

Tak lama Leman datang.

Ayo Dejang kita berangkat ! "

"Ayo kak, "

Kami pun berangkat naik Motor

"Kak sebenarnya kita mau kemana ?"

"Ke Kampung ditengah Hutan di perbatasan Cicalengka, Garut dan Bandung. Di Gunung Masigit, tepat nya hutan Kareumbi,"

"Pasti indah ya kak, sayang yang lain ga ada yang ikut,"

"Ramdan sama Irwan ikut kok, tadi duluan ngisi bensin ke POM,"

"Owh gitu ya Kak ,"

Tak berapa menit kami sampai di POM, benar saja sdah ada Ramdan dan irwan disana.

"Ayo kita lanjut !" ajak Ramdan

"Tunggu dulu Ramdan, baiknya kita Sholat Dxuhur dulu, "

"Iya nih si Ramdan ga sabaran amat, heee " tambah Irwan

kami berempat menunaikan Shalat Dzuhur di Musola yang ada di POM bensin.

Tak lama kamipun melanjutkan perjalanan.

Setelah berapa lama kami melihat Air terjun yang indah.

"Kak itu Air terjun apa namanya ?"

"Itu Curug Cinulang Dejang, baguskan ?"

Kami sekarang mulai masuki Hutan Tropis

"Sebenarnya Kakak kesini mau apa ?"

"Ohh Kakak belum beri tahu kamu ya, jadi gini perusahaan Kakak mau bekerja sama dengan Warga disini agar hasil bertani dan Hutan mereka, Perusahaan Kakak yang mengelolanya, soalnya menurut cerita, Warga disini itu punya hasil Bumi yang berkualitas tapi tak mempunyai akses. Nah Kakak mau mencoba ajak mereka bekerja sama dengan Perusahaan Kakak, "

Tak lama kami berkendara sambil berbincang. Kami pun sampai di tempat yg kami tuju yaitu Kampung Cimulu Desa Pangeureunan Kecamatan Limbangan Garut.

Sesampainya disana kami langsung menuju Rumah Ketua Kampunng

"Dejang, Ramdan, Irwan ayo kita masuk !"

"Kak nanti saya nyusul yah, aku mau cari WC umum dulu. udah kebelet nih"

"Yaudah, nanti langsung kesini saja "

Aku pergi mencari WC umum. Sedangkan Tino, Irwan dan Leman kerumah Ketua Kampung.
Disana mereka disambut hangat, dan langsung saja Leman bicarakan maksudnya pada ketua kampung itu. Dan Ketua Kampung itu  menanggapi Positip rencana Leman.

Di lain tempat aku sudah menemukan WC umum.
Lalu aku pun bergegas lagi ke tempat Ketua Kampung.

Di tengah jalan, tiba  - tiba ada orang yang histeris melihat k u dan menanyaiku

"Anang, kamu Anangkan ? Kamu dari mana ajah ? Kami semua disini mengkhawatirkanmu. Lalu dimana Ayah mu ? Adik dan t Teman mu juga mana, pasti kamu di bawa pulang kan sama adik mu ? Tanya orang itu bruntun dan membuatku kebingungan

Orang itu terus bekata yg bahkan aku tak memgerti.

" maaf pak, apa Bapak mengenal saya, "

"Saya Pak Asep, Bapak nya Lilis, masa kamu lupa"

"Apa disini tempat masa laluku yah ?" ucapku dalam hati.

Aku sedikit melamun.

"Eh Anang mah kalah melamun "

"Maaf Pak tapi saya mengalami kecelakaan dan saya terkena amnesia, jadi saya tak ingat apapun,"

Kemudian datang banyak orang kesana menanyai ku. Ada yang menanyakan kabar dan banyak hal lainnya.

Tapi sungguh aku tak ingat apapun

Nendengar di luar agak ribut. Leman dan yang lainnya beserta Ketua Kampung dan Warga yang berada di Rumah Ketua Kampung langsung menuju keluar.

Leman  melihat ku sedang di kerumuni banyak orang

"Anang ?" ucap Ketua Kampung Haru

"Anang ? Maksud Bapak, Dejang itu  Anang, " ucap Leman bingung

"Iya itu Anang, sepupuku "

"Sepupu "

Dalam hati Leman berkecambuk antara sedih dan bahagia, akhirnya Dejang kembali pada keluarga aslinya, tapi sekaligus sedih, karea dia pasti kehilangannya.

"Oya nak Leman, kok panggil Anang, Dejang sih. Lalu kenapa kalian bisa bersama kesini ?"tanya ketua Kampung

"Jadi begini, setahun yang lalu Ayah ku tak sengaja menabraknya di daerah Talegong, hingga dia terkena amnesia.
Kami kira karna kami menabraknya d Talegong jadi kami mencari tau keluarganya hanya di daerah itu, tapi tak menemukan orang yang mengenalnya, lalu kami membawanya kerumah kami di Lembang dan memberinya nama dejang " pungkas Leman

"Jadi begitu ya, "

"Oya pak, tapi kenapa ya Dejang, maksud saya aAnang kan orang sini, bisa ada di Talegong. Tempat nya kan sangat jauh dari sini ?"

"Ayo kita kedalam, buar Bapak ceritakan, oya panggil Anang kesini, kasian dia jadi bingung disana !"
leman pun bergegas ke arah kerumunan warga.

Jati Diri ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang