Amnesia

1K 15 0
                                    


"Oki * nama ayah leman* ada apa ini teh, kunaon kalian bisa kesini, sebenarnya teh aya naon ini teh" ucap mang Asep yang berlogat Sunda

Ayah pun menceritakan kejadian yg mereka alami.

"Aduh jadi gitu cerita na, semoga atuh tak apa apa yah. Oya nih pakaian nya,sana pake dulu! disini dingin mana kalian udah kebasahan gitu"

"Makasih Sep"

Leman, Syah dan Ibu pun berganti pakaian mereka.

tak berapa lama Dokter Pun datang.

"Gimana Dok keadaanya?" tanya Leman

"Tidak cukup baik, dia banyak kehilangan darah. Dia membutuhkan transfusi darah secepatnya" jawab Dokter

"Terus gimana dok, kenapa gak langsung di transfusi darah saja" ujar Ayah

"Itulah masalah nya, dia bergolongan darah ab- . Dan di rumah sakit ini tidak ada stok darah ab-.

"Kalau begitu ambil saja darahku, kebetulan darahku bergolongan ab-" sahut Leman

leman pun mendonorkan darahnya.

Sebagai catatan golongan darah ab- adalah golongan darah paling langka di seluruh dunia.

Akhirnya proses pendonoran pun telah usai.

"Ayo kerumah asep dulu atuh, biar bisa istrahat heula"

"Iya Sep"

"Tidak Yah, aku mau disini saja" ucap Leman sedikit murung

"Kenapa man? "

"Aku mau nungguin orang itu sampai keadaannya benar - benar baik"

Ayah hanya tersenyum mendengar anaknya berkata seperti itu.

"Ya udah, tapi kalau ada apa - apa cepat hubungin ayah ya"

"Iya yah"

"Hebat euy ,sifat anak kamu teh Ki, bertanggung jawab, yaudah hayu atuh" ajak mabg Asep

Mereka pun pergi kerumah mamg Asep.
Sementara Leman tetap tinggal di Rumah sakit.

Leman kini berada di ruangan tempatku terbaring tak sadarkan diri. Dia terlelap sejenak disana lalu terbangun kembali pas tengah malam.

"Sudah tengah malam rupanya, aku tahajud disini saja" ucap nya pelan

Dia lalu pergi sebentar ambil air wudzu dan menunaikan shalat tahajud, setelah itu ia berdoa.

"Ya Alloh semoga orang ini baik - baik saja, cepat sadarkan dia ya Alloh, mungkin keluarganya menantinya diluaran sana"

Tak berapa lama aku tersadar dan melihatnya sedang berdoa, pikirku" siapa dia" dan dimana ini.

aku coba berkata pada nya

"Hey Kak aku dimana?"

Leman yg mendengarku memanggilnya, langsung menoleh ke arah ku dan berdiri lalu menghampiriku.

"Kamu sudah sadar, syukurlah"

"Kamu siapa ? Dan kenapa aku disini ?"

"Aku Leman, tadi msgrib kamu tertabrak mobil yang aku tumpangi.
Lalu kamu aku bawa kesini, oya siapa namamu? Lalu dimana keluargamu? Mungkin mereka sangat khawatir padamu"

"Namaku... Siapa namaku? dimana keluargaku? Arghhh kepalaku sakit..."

"Kamu tak apa? Aku panggil dokter dulu" Leman agak panik

Keman pun memanggil dokter, tak lama dokter pun merawatku.

Diluar ruangan Leman sedikit lega sekaligus agak panik, melihat keadaanku.

Setelah berapa lama, Dokter keluar dari ruanganku.

"Gimana Dok keadaannya?"

"Dia terkena amnesia"

"Apa? amnesia ?"

Sinar surya kini mulai menyinari Pangalengan,udara yang sejuk berhampar tatanan hijau.
Leman sudah bangun dari tadi subuh dia kini sudah berada dengan orang tuanya, Dokter dan Polisi. Ayah Leman meminta bantuan Polisi agar mencari keluargaku di daerah Talegong, itu tempat dimana aku tertabrak kemarin.

"Kemungkinan dia berasal dari sana soalnya tak ada lagi perkampungan yg dekat dari sana"

"Baiklah kami akan mencari tau kesana"

Polisi itu pergi dari RS untuk mencari tau keluargaku yang mungkin ada di Talegong.

Namun setelah 3 hari melakukan pebcarian, mereka tak menemukan hasil.

Kembali di RS Leman dan ayah ibunya sedang membicarakan bagaimana seharusnya.

"Gimana Mah, Man Polisi tak menemukan keluarganya"

"Mamah tak tau harus gimana, apa kita kirimkan dia ke panti saja"

"Jangan Mah, itu namanya lari dari tanggung jawab" ujar Leman agak marah

"Lalu harus gimana, kita kan gak bisa terus disini"

"Kita bawa pulang saja dia Mah, mungkin sampai dia teringat lagi masa lalunya"

"Itu ide bagus Man,gimana Mah?"

"Gimana baiknya aja, Mamah ikut aja"

Mereka pun kembali ke Bandung, sebelumnya mereka berpamitan dulu demgan keluarga mang Asep.

- Lanjutkan membacanya ya dihalaman selanjutnya-

Jati Diri ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang