Malam semakin larut, semua orang pun kini sudah tertidur.
Kiranya jam 3 pagi terdengar suara langkah kaki dari kejauhan.
Aku terbangun dan membangunkan Leman, Tino dan Indra yang setenda denganku.
"Ada apa Jang ini kan masih pagi" ungkap Tino sambil menguap
"Kak aku dengar suara langkah diluaran, ayo kita lihat !"
"Baiklah, ayo !" ajak Leman
Kami berempat keluar dari Tenda.
Hutan terlihat terang karna bulan purnama."Indah ya Jang," ungkap Indra
Tak berapa lama...
Benar saja kami lihat ada banyak orang kesana."Tolong kami nak, tolong !" ucap seorang lelaki paruh baya
"Ada apa dengan kalian ?" tanya Leman
"Tenang dulu, !" tambah Tino
tiba - tiba eseorang memanggil nama Anang.
"Anang. Itu kamukan ?" tanya seseorang penuh haru
"Iya, kamu siapa ?" tanyaku kembali
"Aku fery, Jang "
"Fer mana adiku ?"
"Mereka terjebak disana, " tunjuk Feri kearah dalam hutan
Karna keributan yang ditimbulkan, semua orang pun terbangun.
"Juju, dan warga ku kalian disini tetnyata ?" ujar Pak Edi
"Ketua Kampung, alhmdllah kami bertemu dengamu, " ucap pak Juju
"Sebenarnya apa yang terjadi ?"
"Waktu itu aku lagi cari kayu, tapi entah kenapa aku tak sampai - sampai ke jalan pulang. Hingga aku bertemu warga lain nya yg juga merasakan hal yang sama,"
"Oya Fer bagaimana kalian bisa begini ?" tanyaku
"Waktu itu Dyas sangat sedih hampir setahun kalian tak pulang, lalu kami putuskan untuk mencari kalian. Tapi saat masuk kesini kami malah terasa tersesat hingga kami bertemu warga yang juga tersesat.
Hingga kami semua bertemu dengan banyak patung orang yang sangat banyak disana tapi entah kenapa mereka langsung bergerak dan menyerang kami. Banyak dari kami terluka dan di tangkap, Dyas, Lilis, Dani juga beberapa warga di tangkap.
Kami berhasil melarikan diri kesini, tak di sangka bertemu kalian," ungkap Fery"Kejadian yang sungguh aneh, " ujar Leman
"Aku harus bergegas cepat, " ujarku
Aku bergerak cepat menuju tempat Dyas yang tertangkap
"Tunggu Dejang !" ujar Leman
Leman, Tino dan Indra mengikuti ku yang berlari tak karuan
"Haduh mereka kemana lagi, " ungkap Irwan
"Gimana ini kak ?" tanya Denis
"Fery, alhmdlilah kamu tak apa, " ucap Aef
"Sebaiknya kita juga ikut Anang ayo !"
"Tunggu, jangan gegabah dulu. Pak Edi sama Sandi disini saja yah ngurusin warga yang terluka , kasih dulu makan. Perbekalan kita juga masih banyak, kasihan mereka mungkin sangat kelelahan. Sememtara aku dan yangg lainya, menyelamatkan sisanya, " ungkap Ramdan
"Sandi ikut ya, gapapa kan Ayah,"
"Baik, pergilah !"
Merreka berenam pun menyusul kami.
Aku yang lebih dulu pergi kini mulai tersusul oleh Keman,Tino dan Indra.
"Sabar Dejang ! Kalau gegabah berbahaya," ujar Leman
Mendegar itu aku pun sedikit tenang sekarang.
Tapi semua terlambat ketika tanpa di sadari kami sudah di kepung banyak orang disana.
Terlihat warga yg mereka tangkap, namun tak terlihat ada Dyas, Lilis dan Dani disana
"Hahaha Anang... ehh lihat Dejang hidup lagi, apa ini semua Harimau usang itu juga yg melakukannya ?" ujar seseorang pada anak buahnya
Orang itu menyebut nama Dejang tapi tidak mengarahku namun pada Leman.
"Tunggu Tuanku, Dejang kok agak tuaan sedikit ya, lalu siapa dua anak muda di sampingnya itu ?" ucap seorang wanita menunjuk pada indra dan tino.
"Kenapa mereka ini ?" ujar Leman heran
"Mereka menyebutmu Dejang, Man, kenapa ya ? Hey...kalian ini siapa, kenapa kalian perlakukan orang seperti ini ?"
"Diam kau anak muda, eh Anang, Dejang, cepat tunjukan pada kami dimana tempat artepak Legenda itu, " ujar wanita itu kasar
"Oh itu, ayo ikut aku," ucap Leman belaga tau dan membodohi mereka yang mengiranya Dejang
"Man apa yang kamu lakukan,?" tanya Tino cemas
"Kakak sedang mengalihkan perhatian ya, ayo kak Tino, indra siap siap ! Sebenarnya kak Leman juga tak tau harus kemana dia hanya mengikuti Istingnya saja sebari mencoba mencari jalan keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jati Diri ( Tamat )
FantasyMenceritakan tentang Petualangan seseorang yang mencari Jati Dirinya setelah dia mengalami kecelakaan yang membuatnya Amnesia. Dia tak sendiri berpetualang, dia ditemani oleh orang yang menyelamatkannya yang sudah menganggapnya keluarga sendiri. Ber...