Jati Diri ( Tamat )

jurang hitam

Hari kini sudah siang, kami masih terjebak di dasar Jurang hitam

"Paman jadi sekarang kita harus gimana? " tanya Leman

"Mungkin hal terbaik adalah berdoa agar Zuba dan De'jang sadar, "

"Oya Paman, kenapa Paman dan orang jahat itu sudah tersadar, tapi kenapa paman Zuba ini belum sadar ?"

"Aku juga tak tahu, mungkin dia memerlukan istrahat yang lebih untuk memulihkan keadaannya,"

Setelah mendengarkan itu Leman mengajak Tino untuk berjalan menyusuri dasar Jurang itu juga sekalian mencari makanan

"Kita cari makanan dan air yu Tino !"

"Aku ikut !" ujar Indra

"Kamu disini saja siapa tahu Dejang sadar !"

Leman dan Tino bergegas pergi dari sana, tak lama berjalan mereka menemukan air terjun ya walau pun air nya kecil namun airnya jernih dan bisa diminum
Di sekitarnya pun banyak buah - buahan segar untuk dimakan

"Ajaib ya Tino di tempat kaya gini masih tumbuh buah - buahan segar, "

"Mungkin karna tanahnya subur dan ada di sekitar air, "

Tak lama mereka pun kembali
Kemudian memberikan buah - buahan itu pada Indra dan Pak Asep

Leman melihat jam tangan nya sudah menunjukan waktu Dzuhur
Dia pun melakukan sholat disana
Setelah itu mereka berdoa

"Ya tuhan selamatkan kami atas semua yangg terjadi ini.sadarkan paman Zuba dan Dejang, dan lindungilah semua orang di luaran sana dari marabahaya, amin."

Tak lama setelah itu, Zuba mulai tersadar

"Zuba, akhirnya kau sadar juga, walaupun terlambat satu hari, "

"Siapa mereka ?"

"Mereka adalah teman nya dan saudaranya Dejang, "

"Jadi Dejang berhasil lolos dari sini dan membawa bantuan, "

"Tak semulus itu Zuba, "

"Maksudmu ?" tanya Zuba heran

Pak Asep menceritakan kejadian yang menimpa Dejang

"Begitu ya, semoga dia cepat sadar , "

"Kita harus cepat kembali ku takut warga dan teman - teman kami sedang dalam masalah besar sekarang !"

"Tunggu dulu !"

Lalu paman Zuba bersila di sana seolah memanggil seseorang, benar saja, berapa saat kemudian datang seekor Macan kumbang besar

"Cepat juga kau datang, "

"Aku sudah tau apa yang terjadi, " ujar Jigar

"Aku tadi malam bertemu 2 anak muda yang bernama Rifki dan Wildan, dia mengatakan semuanya yang mereka tahu, lalu setelah mereka menyadari bahwa semua sudah normal kembali mereka bergegas kembali ke rombongan penjahat itu, " ujar Jigar

"Jadi kau bertemu kedua anak itu ya, ?

" kau pasti Asep kan, lalu mereka siapa ?"

"Mereka berada di pihak kita. Jigar ayo kita mulai lagi seperti dulu, mungkin sekarang kita harus mengakhirinya untuk selamanya !"

Zuba merubah dirinya menjadi Harimau putih yang besar, dan dia menyuruh Leman dan Tino menaikinya

"Indra kamu disini dulu tunggu Dejang tersadar !" ucap Leman

Mereka pun pergi dengan cepatnya ke atas Jurang hitam