Hari berganti hari kami disana, tak terasa sudah 2 hari kami disana
Tanpa kuduga kami bertemu dengan Ardi, Jesica dan anak buah nya"Hey ternyata dunia memang senpit ya, kita jumpa lagi, " ucap Ardi Licik
"Apa yang kalian lakukan disini ?"
"Siapa mereka Nang ?"
"Tadinya mereka itu partner Ayahku, sekarang mereka adalah musuh kami, " jawab Leman
"Hey Asep, kamu kaget yah bisa bertemu kami lagi ?" ucap Jessica tersenyum memikat
"Bagaimana mungkin, kalian bisa tau tempat ini ?" tanyaku heran
"Oya siapa teman kamu yang suka hiking itu ? Kamu dapat salam dari dia,"
"Apa yang kamu lakukan sama Rendi ?" ucapku khawatir
"Tenang Asep, ami hanya cari tau tentang kemana harus mencari mu saja, tapi dia susah untuk di ajak kompromi. Dengan susah payah kami pun tau dimana kamu, lewat istri dan anaknya, "
"Kalian tak buat apa - apa kan sama mereka ?"
"Tak usah cemas, mereka kini berada di tempat yang aman, mereka sudah senang sekarang di surga," jawab Jesica lembut menyakitkan
"Kalian... Rendi maaf kan aku," ucapku berduka
"Kalau kamu tak mau menyerahkan benda itu, kalian akan sama nasibnya dengan Rendi dan keluarganya "
"Kejam kalian... " saut Dejang marah
"Eh ada siapa tuh, anak buahmu ya Asep ? " ucap Jessica
"Diam kamu, dia tak ada hubungan nya dengan masalah ini, "
"Tapi kini sudah, hmhmhm " ujar Jessica tertawa
"Tenang Paman, kita hadapi mereka bersama !"
"Hey kalian ku bayar bukan buat berdiri saja,ayo hajar mereka !"
ardi menyuruh anak buahnya menyersng kamiPerkelahian pun tak dapat di elakan, karena kalah jumlah kami sangat terdesak
Kami memutuskan untuk melarikan diri
"Anang, Dejang ayo kita pergi cepat !"
Kami berlari tak tau arah, yang penting kami bisa selamat
"Dasar pecundang, " ucap Ardi
"Tenang Ayah, pasti kita bakal temukan mereka kembali, " ujar Rifky
"Benar kata anakmu itu, " tambah Jessica
"Ayah, aku mohon ijinkan aku sama wildan mengejar mereka, biar anak buah Ayah tetap bersama Ayah saja, biar melindungi ayah kalau - kalau ada kejadian tak terduga, "
"Baiklah, kalian boleh pergi, yapi kalian harus pulang membawa berita baik !"
"Tenang Paman, kami bisa di andalkan, " ujar Wildan
Lalu kedua anak itupun mengejar kami
"Tak apa ya membiarkan mereka bertindak sendiri ?" ucap Jesica
"Satai saja, kita suruh beberapa anak buah kita memantau nya dari jauh, "
"Pintar juga kamu sayang, " ucap Jesica membelai mesra
Di lain tempat kami sudah merasa jauh dari mereka.
Kami terhenti di dekat sungai, dan memutuskan istrahat disana serta mendirikan Tenda di sana"Kita sudah aman sekarang, " ucap Anang
"Mereka kenapa menginginkan benda yang ada pada kalian ?" tanya Dejang
"Itulah yang kami cari tau sekarang " jawabku
"Tapi pasti mereka sudah tahu benda apa ini, jika tidak kenapa mereka menghalalkan segala cara untuk benda ini, " tambah Anang
"Aku sangat menyesal pernah kerjasama dengan orang itu, " ujarku kesal
"Tak usah di sesali apa yang terjadi, yang terpenting kita harus cepat cari tau apa rahasia yang sebenar nya tersimpan dalam benda itu !" ujar Dejang
Malam kini datang, suasana mulai sedikit mencekam
Suara hewan malam mulai bergemaKami bertiga kini sudah mulai memejamkan mata
Namun tiba - tiba terdengar suara langkah orang di luar Tenda, Aku, Anang dan Dejang yang belum terlelap benar langsung berjaga dan keluar Teda"Siapa kalian ?"
"Tenang Paman, " ujar Ricky
"Kamu kan anak nya Ardi ?"
"Tenang dulu Paman kami kesini dengan maksud baik ko, ya kan Nang ?" jawab Wildan
"Iya Ayah, mereka tak seperti Ayahnya ko, mereka juga yang memberitahukanku kalau Ayah dalam bahaya waktu itu, kalau tak ada mereka, mungkin Ayah sudah tak terselamatkan, " ujar Anang
"Tapi bagaimana bisa seorang anak menghianati ayah nya ?" tanya Dejang heran
"Iya Nang kamu jangan tertipu oleh mereka !" ujarkuLalu datanglah beberapa anak buah yang tadi di suruh mengikuti Tifki dan Wildan
"Benarkan Anang, mereka cuman berdusta
"Kalian... Tega berbohong padaku, kukira kalian adalah teman baiku ?" ucap Anang mengeluh
"Ini tak seperti yang kalian kira, " ujar Wildan
"Kenapa kalian mengikuti kami ?" tanya Ricky
"Ini perintah tuan Ardi," ucap anak buah itu
Tanpa kami kira, disaat ketiga anak buah Ardi hendak menyerang kami, Wildan dan Rifki memesatkan senjata mereka yang berupa pedang dan menghujamkannya langsung jantung anak buah Ardi
Semuanya mati seketika disana
"Apa yang kalian lakukan ini sungguh diluar pemikiran ku " ucap Anang tercengang
"Dengan ini kalian percaya kan pada kami ?" ucap Ricky
"Tapi untuk apa semua ini ?" tanya Dejang
"Kami ingin membamtu kalian, begitu juga kalian harus membantu kami !"
"Sebenarnya apa yang ingin kalian lakukan ?" tanya ku
"Melepaskan Ayahku dari cengkraman Wanita jahanam itu ," ujar Ricky penuh amarah
"Maksudmu ?"
"Paman pasti tau kan Ayahku dulu itu seperti apa, dia itu orang baik, jangankan menyakiti orang menyakiti binatang pun dia tak mau. Tapi kini semua berubah ketika dia mengenal wanita itu, entah dari mana datang nya dia yang jelas dia memberi pengaruh buruk pada Ayahku, "
"Aku tahu wanita itu dulu dia adalah asisten Ayah mu, dia juga baik, namun entah kenapa saat dia pulang entah darimana, sehari setelah itupun semua berubah, " pungkasku
KAMU SEDANG MEMBACA
Jati Diri ( Tamat )
FantasyMenceritakan tentang Petualangan seseorang yang mencari Jati Dirinya setelah dia mengalami kecelakaan yang membuatnya Amnesia. Dia tak sendiri berpetualang, dia ditemani oleh orang yang menyelamatkannya yang sudah menganggapnya keluarga sendiri. Ber...