"Maaf ya pak, bu. Anang nya jangn dulu di tanyain apa apa,"
Lalu Leman membawa ku masuk kedalam Rumah Ketua Kampung.
"Kak apa disini itu masalaluku yah ? Tapi sungguh aku sangat merasa asing disini,"
"Menurut ketua Kampung kamu itu Anang sepupunya,"
"Biar aku ceritakan dulu nak, biar kamu gak bingung.
Detahun yang lalu Ayahmu dan kamu memutuskan pergi ke Pangalengan untuk meneliti Artepak yang konon ada Hutan larangan. Ayah mu adalah orang terpintar di tempat ini, dia jadi seorang Ilmuan.
Saat itu dia pergi bersamamu ke Pangalengan, dan tak pernah kembali, " pungkas Ketua Kampung"Tadi ada bapak - bapak yang bilang aku punya adik, kemana dia,"
"Sebulan yang lalu, adikmu Diyas bersama sahabatmu Lilis, Dani dan Fery memutuskan untuk mencarimu ke Pangalengan. Tapi mereka juga tak kembai sampai saat ini,"
Akupun merenung dan mencoba mengingat ingat namun tak ada hasilnya
"Jangan terlalu memaksakan untuk ingat, kalau sudah saatnya kamu juga akan ingat semuanya,"
"Aku harus pergi ke Hutan larangan itu agar tau jawabannya, "
"Itu lebih bagus. Nah kamu berangkat dengan anaku yang tak lain sepupumu,Aef."
Leman tak bisa berkata apapun dan tak mampu berbuat apapun atas keputusan yang di buat olehku
"Ef kamu punya Motor ?
" punya, emang kenapa Nang ?"
"Kamu ikut dulu ke Lembang, aku mau pamit dulu sama keluarga dan teman- teman ku disana,"
Mendengar itu nampak raut lega dari muka Leman.
Dalam hatinya dia berkata *Dejang masih tetap menganggapku keluarga*"Yaudah ta usah lama - lama kak, ayo pulang !"
"Baiklah kalau itu kemauanmu,"
Kami pun pulang ke Lembang
Setelah sebelumnya, berpamitan dengan warga di Cimulu.
Kini kami sampai di Lembang
Waktu sudah beranjak malam.
Kmi langsung menuju Rumah Makan, agar bisa bertemu Ayah dan Ibu."Ayah, Mamah, besok aku mau pergi, mohon doa restu nya ya, "
"Kamu mau kemana,?
Leman pun menceritakan kejadian yang terjadi.
Tampak raut sedih terlihat di muka Ibu
"Mamah jangan bersedih, kalian tetap menjadi Ayah dan Ibu ku, walau kini aku tau jati diriku yg sebenarnya,"
"Baiklah Mamah tak bisa mengahalangi kamu nak, jika kamu mau pergi, tapi jangan lupa ya sering mampir kesini !"
"Iya Mah,"
Lalu datang kesana Tino yang baru pulang dari Sumedang bersama Dini. Dan bersamaan itu Denis,Indra dan Desi jiga datang.
"Ada apa ini, kok rame gini disini ?"
Denis menceritakan apa yg terjadi yang dia dengar dari kakaknya yang tak lain aadalah Irwan.
"Jadi begitu yah, haduuuh... "
"Leman pasti sedih tu," ucap Desi
"Hibur dia Des, sana !" suruh Dini
Desi beranjak menghampiri Leman
"Eh kamu Des,"
"Kamu lagi serius ya, hingga tak melihat aku ada disini,"
"Maaf ya Des aku lagi bingung nih, "
"Aku tau, tapi jangan di buat sedih juga, ini mungkin sudah jalannya. "
Malam pun semakin larut. Kini kami sudah berada di Rumah.
Aku sudah mempersiapkan semuanya buat kepergian ku besok.
Sedih, itu pasti menghampiriku karna aku harus meninggalkan semuanya. Tapi aku juga harus tau jati diriku yang sebenarnya.Pagi pun menjelang, Mentari mulai menyinari.
Terasa sepi kali ini, di Rumah. Aku dan Aef sudah mau berangkat.Dirumah hanya ada Ayah dan Ibu saja.
"Aef ayo ! ,Ayah, Mamah, aku berangkat ya,oya dimana Kakak ?"
"Tadi dia sudah pergi, mungkin ke Kantor,"
Srdikit kecewa rasany, aku pergi namun Kakak takada sekarang.
Ketika akuu membuka pintu, sungguh kejutan, mereka semua ada di luar sudah lengkap dengan berpakaian hiking
"Kalian mau kemana ? Kak, ku kira kakak marah dan pergi tanpa mau melihat ku ,"
"Aku tak mau Adik kesayanganku ini pergi begitu saja, "
"Iya Jang, walau kamu itu sudah tau siapa kamu. Mau Anang ataupun siapa lah, kamu adalah Dejang bagi kami dan itu takan tergantikan, " ujar Desi
"Jadi kami mutusin mau ikut dengan kalian berdua ke Pangalengan, " saut Indra
"Kakak, Teman - teman terimaksih yah,"
Aku meneteskan air mata bahagia disana.
Kami pun berangkat dengan menggunakan sepeda motor kaya mau touring ajah
Leman bersamaku, Tino bersama Aef, Denis bersama Indra dan Irwan bersama Ramdan.
Desi,Fitri dan Dini sengaja di tinggal, takut berbahaya keadaannya bagi perempuan.
"Mereka sungguh kompak, Persahabatan dan Persaudaraaan yang luar biasa, " ujar Mang Darman

KAMU SEDANG MEMBACA
Jati Diri ( Tamat )
FantasíaMenceritakan tentang Petualangan seseorang yang mencari Jati Dirinya setelah dia mengalami kecelakaan yang membuatnya Amnesia. Dia tak sendiri berpetualang, dia ditemani oleh orang yang menyelamatkannya yang sudah menganggapnya keluarga sendiri. Ber...