23. Menunggu

193 30 3
                                    

Ae Ri sudah menunggu di depan Kafe yang dijanjikan. Batang hidung Brian yang mancung tak juga kelihatan. Gadis semampai itu terus menatap jalanan yang lumayan ramai itu kesal. Padahal sudah satu jam berlalu. Di tengah keputusasaannya, Ae Ri memilih menghubungi Jae.

"Hai, Cantik."

"Brian mana?"

"Oh, tolong yang kau hubungi itu aku, kenapa jadi mencari Brian? Seharusnya kau bertanya kabarku dan katakan kalau kau merindukanku."

"Heh, Ayam, aku tidak bercanda. Aku sudah menunggu Brian selama satu jam tetapi lelaki itu tak juga datang. Aku lelah berdiri di trotoar."

Tawa Jae menggelegar. "Salah sendiri kau menunggunya di jalanan. Lagipula ada janji apa kalian berdua?"

"Untuk apa kau ingin tahu?"

"Ya sudah kalau kau tidak mau memberitahuku, aku juga akan tetap diam soal keberadaan Brian."

Ae Ri mengerucutkan bibir. Dalam hati dia sudah mengumpat dan bersumpah akan memukul kepala Jae Ayam agar otaknya berubah menjadi lebih baik lagi. Maksudnya, Jae itu gila dan terkadang kegilaannya itu menular. Gadis itu bergidik.

"Halooo, are you there?"

"Aku mau menagih hadiah ulang tahun darinya."

"Ah, jadi karena itu satu minggu lalu dia menanyakan ini itu sama Jimin?"

"Jimin? Park Jimin?"

"Ya, memangnya siapa lagi?"

"Jimin masih suka menggoda Brian, Jae?"

Ae Ri meminum Ice Americanonya, tiba-tiba rasa panas menghinggapi tubuhnya. Ia ingat sekali Jimin pernah berpura-pura pingsan saat mereka bermain di Rumah Setan agar mendapat pelukan gratis dari Brian.

"Kenapa? Cemburu, heh?"

"Sudahlah, aku menghubhngimu karena ingin tahu keberadaan Brian, bukan untuk mendengar nama gadia itu lagi. Lain kali kau harus bisa menjaga gadis ganjen itu agar tidak menggoda Brian-ku."

Tawa Jae yang tak ada habisnya malah membuat amarah Ae Ri semakin menjadi. Dia salah menghubungi Jae.

Ah, seharusnya aku menghubungi Sungjin saja. Bertanya pada Jae sama saja bertanya pada Ayam yang hanya bisa berkokok tanpa memberi jawaban yang jelas.

Gadis itu memutuskan telepon mereka dan kembali menunggu seperti anak kehilangan induknya. Yang awalnya ingin mengerjai Brian kini malah ia yang dikerjai lelaki itu.

🌹🌹🌹

17 Okt 2017
16.56 WIB

Brian KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang