17. Gara-gara Jae

180 34 3
                                        

Aku masih berkutat dengan komputer saat Jae dan yang lain masuk studio. Hari ini kami memang berencana mengumpulkan lagu-lagu untuk diajukan ke perusahaan sebagai materi album selanjutnya.

"Kau sudah lama di sini, Bri?"

"YoungK, tolong dikondisikan, Jae."

"Aku sudah terbiasa memanggil nama Amerika-mu. Lagipula kita sedang tidak di panggung, kau bisa bersantai sedikit. Lidahku juga masih suka kesleo kalau harus memanggil nama Korea-mu."

"Kau dan Ae Ri sama saja," gerutu Brian.

Jae hanya tertawa mendengarnya. Aku membahas semuanya bersama Sungjin karena Jae dan Dowoon akan mengeluarkan pendapat setelah kami selesai berdiskusi. Sedangkan Wonpil tidak tahu ke mana karena belum kelihatan batang hidungnya sejak tadi.

Tiga puluh menit sudah berlalu, aku sudah selesai berbicara dengan Sungjin, namun pintu ruang studio terbuka kasar dan menampilkan sosok Ae Ri yang terengah-engah.

"Kau sudah memaafkanku?"

Aku membelalak, memangnya dia tidak tahu kalau aku tidak membalas pesannya artinya aku masih marah?

"Kata siapa? Aku tidak akan memaafkanmu begitu mudah."

"Benarkah?" Ae Ri menyapa sekadarnya member yang lain dan langsung menghampiriku dengan ponsel yang masih membuka SNS. "Lalu ini apa? Kau mau mengumumkan ke publik tentang hubungan kita?" tanya Ae Ri dengan wajah penuh harap.

Aku terkejut melihat kotak bekal yang kubawa masuk tadi sudah dalam kondisi terbuka dan ada di akun SNS-ku. Bahkan caption-nya membuatku merinding.

'Sebuah kesalahan itu wajar. Berusaha memaafkan adalah langkah yang paling baik. Selamat pagi, selamat makan 😍.'

Saat itu pula aku tahu siapa pelakunya. Aku menatap Jae yang menutup mulut menahan tawanya. Tatapanku seperti sebuah isyarat kalau dia tidak akan selamat lagi.

"Yak! Park Jae Hyun!"

Dia sudah ngacir saat aku berdiri dan mengejarnya. Hari ini akan kubunuh satu manusia yang mirip sifatnya dengan Ae Ri. Aku sudah tidak tahan lagi!

💞💕

04-09-17
04.19

Brian KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang