Brian Kang

8. Menunggu

Kau tahu bagaimana rasanya menunggu? Menunggu hanyalah kegiatan yang sia-sia. Kita bisa melakukan hal berfaedah selama proses itu, tetapi bagaimana jika aku hanya membawa diriku semata? Ah, semua gara-gara Ae Ri. Gadis itu seenak jidatnya menyita barang-barangku karena ingin menemui dosen dengan dalih agar aku tidak meninggalkannya. Sudah dua puluh menit aku menunggunya di sini, tetapi gadis itu tak juga menampakkan batang hidungnya. Mungkin dia mendapat hukuman lagi.

Aku sudah mulai menguap lagi. Ah, ini seperti aku yang terkena hukuman. Aku bersandar pada pagar besi, bahkan kekasihku sudah aku geletakkan begitu saja di lantai. Aku ingin pulaaang!

Aku mendengar langkah kaki Ae Ri yang begitu santai. Dasar gadis itu masih saja santai saat aku ingin menerjunkan dia dari gedung ini.

"Young Hyun Oppa ...."

Panggilannya membuatku bergidik. Sepertinya lebih baik aku mendengarnya memanggil nama Inggris ku dibanding nama asliku dengan embel-embel Oppa yang di panjang-panjangkan.

"Kau menungguku lama? Ucucu ... maafkan aku, Pak Kim menceramahiku panjang lebar lagi."

Aku tidak menggubrisnya, aku langsung mengambil tas ku yang ada di punggungnya. Namun aku langsung berkerut kening saat sadar tas ku semakin berat. Dan yah, aku tahu, gadis itu lagi-lagi memasukkan tasnya ke tasku.

"Kau marah?" tanyanya dengan tanpa tahu malu langsung merangkul lenganku. Dia kira kami di mana? Aku langsung melepaskan tangannya dan berjalan cepat.

"Ya... Kau benar-benar marah?"

Sekarang dia ada di hadapanku sambil berjalan mundur. Aku berdoa dia akan jatuh dari tangga.

"Aku kan tidak tahu kalau akan lama di sana. Salahkan saja Pak Kim. Jangan marah lagi, ya?"

"Aku bisa menciptakan satu lagu selama berdiri di sana. Kau pikir waktuku bisa ku buang begitu saja?"

"Ya ya ya, Brian yang workaholic mulai kembali. Apa sih bagusnya berkerja setiap hari? Mengerjakan lagu, kuliah, makan dan tidur, hidupmu terlalu monoton. Kau tahu?"

"Aku tidak masalah dan aku menyukainya. Aku bukanlah pemalas sepertimu tahu."

"Kau 'kan membawa selingkuhanmu itu." Ae Ri menunjuk kekasihku--gitar. "Ayolah jangan marah lagi. Aku akan bertanggung jawab atas waktumu itu, bagaimana?"

"Apa yang bisa kau lakukan dengan otak pas-pasanmu itu? Palingan hal tidak bermutu lainnya."

"Kata siapa? Ayo kita kencan agar membuatmu memiliki banyak pengalaman untuk membuat lagu."

Aku menyesal pernah berpikir kalau dia akan serius. Sekali Lee Ae Ri tetaplah Ae Ri.

💞💕

27-08-17
15.46