Up Down

3.1K 463 69
                                    

"Hiks.. hikss... hiks.."

"Huuh," Jaejoong menghela nafas panjang. "Sudah cukup, untuk apa kau menangis."

Junsu mengangkat wajahnya, menatap Jaejoong berang dengan mata merah berair.

"Kau tidak tahu. Aku patah hati. Huuaa,, hiks.. aku patah hati, Joongiie." Katanya dengan suara tangis yang makin menjadi.

Lagi-lagi Jaejoong hanya bisa menghela nafas dan kembali diam, melihat sahabatnya itu menangis sesenggukan seperti bayi. Penyebabnya? Tidak lain dan tidak bukan karena Hani.

Beberapa jam yang lalu setelah jam pelajaran selesai Junsu menyeretnya untuk melihat club cheerleader berlatih di gedung olahraga. Awalnya saja Junsu kegirangan melihat Hani berlatih tapi ketika selesai latihan seseorang menghampiri Hani, yup pacar Hani dan itu yang membuat Junsu patah hati.

Jaejoong ingin menghibur Junsu tapi ia tidak punya stok kata-kata yang bagus. Harap dimaklumi, ia belum pernah merasakan patah hati. Jangankan patah hati, bagaimana rasanya jatuh cinta saja ia tidak tahu.

Ia menoleh ke arah Junsu yang menelengkupkan wajahnya di sela lutut.

"Pasti baju dan celananya basah karena ingus dan air mata." Pikirnya. "Mau sampai kapan dia menangis begini."

Selain menunggu sampai tangis Junsu reda dengan sendirinya, dan ia akan menemaninya sambil melamun mungkin.

"Jatuh cinta ya?? Hmm, seperti apa ya rasanya?" Pikirnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




.

.

.

.

Semantara itu di ruangan kedisiplinan Yunho sedang mengkoreksi hasil ulangan siswa dari kelasnya, di hadalannya duduk seorang wanita, salah seorang guru tentunya. Ia berpenampilan sangat modis untuk ukuran seorang guru, memadukan kemeja oversized dengan celana panjang ketat dan sepatu berhak, untuk menambah tinggi badannya. Dia paling tidak suka disebut pendek.

"Kau tahu pacarku mengajakku untuk berlibur bersama?" Katanya.

"Hanya berdua? Tidak mungkin." Sahut Yunho berdecak.

"Well, who knows. Dia mengajakku saja sudah keajaiban besar."

"Oh, oke. That's great." Jawabnya acuh.

Wanita itu mengembungkan pipinya seperti balon dan cemberut.

"Hanya itu?" Tanyanya sengit.

"Lalu? Kau mau aku bereaksi seperti apa? Bertepuk tangan dan menari untukmu?"

Tok Tok Tok

Pintu ruangan Yunho terbuka, Yoochun masuk dengan gayanya yang santai.

"Oh, Sunny." Sapanya pada wanita di depan Yunho.

Sweet Trouble MakerWhere stories live. Discover now