-DAY 1-
"Masuk hyung." Ucap Jaejoong sambil membukakan pintu rumah untuknya dan juga Yunho.
"Kamarku ada di atas." Kata Jaejoong kemudian setelah mereka memasuki rumah.
Alis Yunho naik ke atas. "Hah?"
"Kita belajar di kamarku saja." Kata Jaejoong.
Yunho mengingat kembali ciumannya bersama Jaejoong di rumahnya beberapa waktu lalu. Belajar di kamar akan mengancam keselamatannya. Sepertinya ayah Jaejoong akan menguburnya hidup-hidup kalau sampai ia masuk ke kamar Jaejoong meski hanya untuk mengajari Jaejoong. Ia saja masih takut membayangkan wajah angker ayah Jaejoong saat tahu kalau ia datang lagi ke rumah mereka.
"Tidak. Kita belajar di ruang tamu saja." Sahut Yunho cepat.
"He??"
Belum sempat Jaejoong menjawab lagi Yunho telah menaruh tasnya di kursi. Diam-diam Jaejoong menarik ujung bibirnya ke atas dan mendecih.
"Cih, sial." Gumam Jaejoong amat lirih.
Cepat-cepat Jaejoong menyingkirkan wajah kesalnya dan tersenyum ke arah Yunho.
"Baiklah. Tunggu sebentar hyung aku akan menganti bajuku dulu." Kata Jaejoong.
"Eoh." Jawab Yunho sambil mengangguk.
Yunho mengedarkan pandangannya menyapu penjuru ruangan.
"Sepi sekali." Gumamnya. "Apa memang sesepi ini rumahnya?"
Ketika mata musangnya menjelajahi ruangan ia melihat sosok Jaejoong yang berjalan keluar dari ruangan. Lenggak lenggok pinggul Jaejoong ketika berjalan sangat menggoda.
Blush
Ia menutupi matanya dengan telapak tangan.
"Sial! Aku ingin melarikan diri lagi."
Jaejoong menaiki anak tangga sambil berpikir.
"Pertama jika kau ingin menggodanya lakukan dengan rapi dan halus. Jangan terlalu agresif. Yunho tidak akan menyukainya."
"Bagaimana cara menggoda yang tidak agresif? Memangnya selama ini aku terlalu agresif?" Pikir Jaejoong binggung.
Ia langsung masuk ke kamar dan mengganti seragam sekolahnya dengan baju santai. Celana pendek dan kaus hitam. Setelahnya ia mengumpulkan buku pelajaran matematikanya dan membawanya dengan satu tangan keluar dari kamar. Saat ia berjalan melewati kamar kakak perempuannya ia berhenti sejenak dan tersenyum lebar.
Sebuah tombol di kepalanya seperti terpencet secara tidak sengaja. Ia meraih handle pintu kamar kakak perempuannya.
Klek
Pintunya terbuka.
"Nunna, kalian yang terbaik." Gumamnya dengan senyum terkembang lebar.
Sambil menunggu Jaejoong dan menjernihkan pikirannya yang ngelantur, Yunho membuka kembali catatan materi yang telah ia rangkum, memilih marteri mana yang akan ia ajarkan kepada Jaejoong sebagai pelajaran pertama mereka.
"Hyung mau minum apa?" Tanya Jaejoong saat ia meletakkan tumpukan bukunya di atas meja depan Yunho.
Yunho mengangkat pandangannya. "Apa---"
"Apa?" Tanya Jaejoong lagi.
"A-maksudku apa saja."
"Kalau begitu aku ambilkan. Tunggu sebentar."
Yunho meremas kepalanya dengan dua tangan. "Ya ampun. Barusan apa yang aku lihat."
Jaejoong tersenyum puas kala ia melihat Yunho sepertinya kebinggungan.