Jae joong menggigiti kuku ibu jarinya.
"Dua menit lagi." Gumamnya.
Sementara Junsu yang duduk di sebelahnya sudah menutup buku tulisnya, membuka tas seperti sedang ancang-ancang untuk perlombaan.
Teng! Teng! Teng!
"Cepat, Joongie." Perintah Junsu.
"Sabar, bebek!" Sahut Jaejoong sambil memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas.
Keduanya tampak sangat buru-buru meski bel tanda pelajaran terakhir baru saja berbunyi bahkan guru mata pelajaran terakhir pun baru mengucapkan kalimat penutupnya beberapa detik yang lalu dan belum keluar dari kelas. Namun keduanya seperti sudah tidak peduli toh, memang jadwal pelajaran mereka sudah selesai.
Mereka menjadi siswa tercepat yang keluar dari kelas, berlari di lorong yang masih sepi. Diburu waktu dan kesempatan langka. Singkatnya, istirahat siang tadi Jaejoong menceritakan semuanya pada Junsu, tentang hadiah untuk Yunho dan alasan kenapa ia ingin memberi hadiah untuk Yunho. Setelah itu meteka merancang rencana untuk memberikan buku itu.
Sejujurnya bukan rencana, hanya Junsu dipaksa Jaejoong untuk menemaninya memberikan buku itu untuk Yunho di ruang kedisiplinan di jam pulang sekolah. Siapa tahu dengan adanya Junsu, ia jadi tidak malu lagi dan bertingkah aneh, anggap saja Junsu sebagai rem dari segala bentuk sifat absurdnya belakangan ini.
Dan kenapa Junsu terlihat lebih bersemangat dari Jaejoong, simple saja. Ia selalu senang punya alasan untuk cepat dari ruang kelas.
"Cepat keluarkan hadiahnya." Perintah Junsu lagi.
"Ah iya. Hadiahnya."
Jaejoong melepaskan salah satu tali tas yang bertengger manis di bahunya, memutarnya ke depan, membuka resletingnya dan mengambil hadiah yang lumayan tebal. Benda paling berat dari semua buku yang ia bawa.
"Sudah sana masuk."
"Hah? Jadi kau tidak ikut masuk?" Tanya Jaejoong dengan mata terbelalak lebar.
"Tidak perlu. Masa memberi hadiah saja keroyokan?" Sahut Junsu santai.
"Ahh, tidak mau."
"Ish, kamu ini berlebihan. Aku berjaga di sini."
Tok! Tok! Tok!
"Ya, masuk."
"Eh??"
"Permisi Ssaengnim. Bisa menganggu waktu anda sebentar?" Tanya Junsu sembari membuka pintu ruang kesiplinan.
"Oh ya. Masuk saja." Jawab Yunho.
"Bukan saya. Tapi..."
Junsu menoleh, melihat Jaejoong sudah mengambil langkah seribu.
"Maaf sebentar." Kata Junsu yang kemudian menyusul Jaejoong.
Ia mencekal tangan Jaejoong, menariknya kembali ke ruang kesiplinan.