dan terjadi

1.7K 39 0
                                    

Ambyarrrrr
.
.
.

Aku sudah mengenakan gaun yg difitting Minggu lalu ku langkahkan kaki menuju ballroom hotel yg sangat cantik bernuansa putih dengan balutan pink soft membuat suasana sangat romantis. sembari menggandeng tangan seseorang yg sekarang telah sah menjadi belahan jiwa ku yg akan berbagi segenap cerita hidup menjadi payungan hingga tua sampai akhir hayat menutup mata ini.

" Nay kamu cantik masa." Dito gemas dengan penampilan Naya malam ini.

" Baru nyadar? Emang udah dari dulu kale aura seorang Kanaya Syifa Pratama terpancar dengan jelas." Ku bergaya seperti iklan sampo yg mengibahkan rambutnya manjah.

" Awkarin makan micin iyain." Dito hanya memutar bola menyesal memuji Naya, yg memang faktanya dia sangat manis dan cantik malam ini.

"Gue ke kamar mandi dulu dit." Dito pun menoleh.

"Mau diantar gak?"

"Gausah, lebay amat gtu doang dianterin." Sembari beranjak dari tempat duduk.

"Yaudah hati hati ya." Dito mengulur senyum nya yg sangat manis itu.

*Krek

"Uwahhhh mmmm mmmmm" gue ga bisa napas anjir mulut gue di kekep woyyy tulungin.

"Hay Aya." Manusia ini melepaskan bungkamannya dan dia ternyata Nabil.

"Lu ngapain kesini heh mau ngancurin hari bahagia gue hah?" Gue yang shock gegara dia datang pun meluapkan emosi.

" Bahagia? Yakin bahagia? Kamu bakal bahagia kalo sama aku tau?" Senyuman yg gue benci buat saat ini dia tampilkan.

"Gue ga mau mood gue berubah permisi." Belum melewati badannya badan gue terlebih dahulu di pojokan ketembok dan dikunci dari segala sisi membuat jantung gue gak teratur.

" Lu mau ngapain hah? Lepas!" Gue berusaha tenang dan tidak terlihat panik.

Di satu sisi Dito curiga kenapa lama sekali dan mencoba mencari keberadaan Naya.

"Lu harus jadi milik gue lagi nay." Nabil mulai memajukan bibirnya dan langkahnya merapat tubuh mungil Naya sedangkan Naya hanya merafalkan doa agar seseorang menolongnya.

*Chuu tepat ketika bibirnya menyatu air matanya pun ikut melingsir membentuk samudra bening dan ketika Nabil ingin melumat bibir Naya

*Bugh seseorang membogem dengan sangat kencang, membuat Nabil jatuh dan Naya melengserkan badannya kebawah nyaris menangis ohh tuhan bahkan dia sudah menangis melihat semuanya.

" Elu terlalu cepat datang bruh setidaknya terlambat lah walau semenit." Tepat diujung kalimat, Dito membogemnya kembali dan menindih Nabil.

"Eluuuu berani beraninya manusia binatang!!!!" Dito semakin memberingas Naya hanya bisa menangis memegangi pundaknya.

Perkelahian selesai ketika panitia wedding organizer melerai mereka Nabil pulang dengan muka yang babak belur.

"Nay kamu gak papa?" Dito menghampiri gue dan memeluk gue erat, memberikan sedikit kehangatan dan mengisyaratkan bahwa dia bakal menjaga gue.

"Kita pulang aja ya mau ya?" Gue hanya bisa mengangguk lemah dan dia pun menggendong gue lewat pintu belakang agar tamu tak menyadari kepergian gue dan Dito.

Setelah sampai di apartemen Dito, gue pun mengganti baju dengan baju tidur gue udah Gak terlalu mikirin kejadian tadi takut stress nantinya. Gue yg sedang merapihkan rambut di meja rias bengong ketika melihat Dito keluar hanya dengan handuk yg melilit di pinggangnya menampilkan ABS nya yg sangat menawan, saat sadar dirinya terpantul dikaca gue pun hanya menutup mata setelah dirasa aman, gue pun membuka mata secara perlahan dan sayang sekaligus ternyata dia malah persis dibelakang gue dengan badannya yg menempel di punggung gue ohhh megatt tolong kuatkan iman kuuu ini.

"L-l-lu ngapain mundur Dhit gue mau tidur." Pundak gue tertahan sebelum bangkit dan dia memutar badan gue alhasil gue bertatapan dengan absnya yg sekseh cem kai eksoh.

" Mau tidur?" Dito berjongkok dihadapan gue, rambutnya yg basah membuat nya terlihat 1000% sgt sgt sgt sexy gue hanya termangu melihat semua ini.

"Minggir." Ketika sudah berdiri dengan cekatan dia menarik tangan gue dan dia duduk di kursi rias dan menarik gue dipangkuan nya.

" Di bibir lu ada noda." Gue pun refleks meraba bibir gue. Dito pun hanya menarik senyuman menyingkirkan telunjuk gue dan mengganti nya dengan bibirnya gue hanya melotot kaget gue pun menggeliat ingin menyudahi hal gila ini, justru Dito malah menekan punggung gue agar lebih merapat ke dada bidangnya dan bodohnya gue ikut memejamkan mata sama seperti Dito dan Dito pun tersenyum sangat puas Dito memasukkan jemarinya diantara sela leher memperdalam dan beralih mengangkat gue ke atas ranjang dan.....
.
..
...
...
Hanya mereka berdua yang mengetahuinya hehe

Halo semuanya big thanks buat semuanya yg udah baca cerita ini Jan lupa selalu votement YAAAAA btw kusudah jadi kakel kakel SMK lohhhhh see you Dion Muachhhh 😘

Marry Idiot Gurl• [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang