Marry Idiot Gurl• [End√]

awal yang baru?

     Mentari pagi telah menampakkan sinarnya, memberitahukan ke seluruh penjuru jagat raya bahwa dialah yang paling bersinar diantara yang lainnya. lupa bahwa terkadang dia bisa redup. hanya saja waktu yang akan menjawab, kapan sinarnya akan redup.

@dito pov

   Dito terbangun masih dengan keadaan memakai setelan kerjanya dan disofa Dito merasa badannya pegal-pegal.
  
   Sedetik itu juga Dito langsung memikirkan Naya, apa yang sebenarnya terjadi padanya. Seseorang memencet bel, Dito sumringah dan saat dibuka.

"Aaa gue kira Naya tapi elo." Lee hanya cengengesan.

"Jadi Naya belum balik juga." Lee duduk di sofa dia tahu dari mamah Dito tentang kejadian ini.

"Entahlah gue bingung handphone nya dirumah, bahkan sendalnya pas keluar apartemen nganter gue Samapi lift pun ga ada..." Dito frustasi saat ini kemana sebenarnya naya.

"Hah? Demi apa? Sendal apartemen? Berarti dia belum sempat masuk ke dalem rumah, elu udah periksa cctv?" Dito langsung menepuk jidatnya.

"Ah iya kok gue ga kepikiran sampai sana sih..." Dito langsung mencari telfonnya dan menelpon seseorang.

Tling tling tling

Hape Lee berbunyi.

"Eh bodoh gue disini ngapa lu telfon dasar bloon untung temen." Dito baru menyadari itu dan hanya terkekeh.

"Maaf, okey Sekarang lu nyari tau di seluruh cctv apartemen pada saat jam sekitar tujuh Ampe delapanan lah." Titah Dito yang hanya diangguki oleh Lee

"Lu paham gak sih!"

"Iya paham mata lu buta ya ga bisa liat gue ngangguk ngangguk." Kesal Lee.

"Lagi ngangguk doang kaya boneka kucing di dasbor mobil." Ucap Dito.

"Ya terus gue harus apa? Nikahin Mimi peri di perosotan terus resepsinya di tiang listrik gtu?"

"Udah balik lagi ke cctv, kita sekarang harus ke bagian cctv." Mereka berdua keluar menuju lantai dasar dan menjelaskan kejadian yang terjadi kepada resepsionist dan meminta ijin untuk memeriksa cctv.

   Beberapa orang diruang cctv, dan melihat apa yang terjadi termasuk staff resepsionis yang dalam waktu itu sedang di meja resepsionis agar sebagai saksi. Tangan Dito mengepal kuat saat tau apa dan siapa dalangnya.

"Apa ada seseorang mencurigakan membawa wanita pingsan atau apapun melewati lobby apartemen?" Dito menoleh ke arah staff, staff tersebut hanya menggelengkan kepala.

"Coba periksa helipet." Ucap lee.

"Nihil juga.. jadi bagaimana cara nya dia bisa pergi begitu saja ini anehh..." Lee mengetuk menelan dengan ruas jarinya berfikir.

"Apa ada tempat di pusaran helipet yang tidak terjangkau oleh cctv?" Lee menengok ke petugas cctv.

"Mmm ada itu tepatnya di belakang gudang, persis di samping pintu masuk menuju helipet disitulah tempat yang tidak bisa dijangkau oleh cctv.." jelas petugas.

"Mungkin helikopter miliknya tidak mendarat di helipet, tapi hanya sekedar diatas untuk menunggu dan orang yang membawa Naya merepetkan badannya kearah tembok agar tidak terlihat di cctv itulah mengapa dia mengambil posisi disana." Lee menunjukan layar cctv.

"Lalu bagaimana dia membawa Naya keatas helikopter?" Dito menoleh kearah Lee.

"Ntahlah tapi kurang lebih seperti itu." Jelas Lee.

"Arghhhhhhhhhh." Dito sangat kesal dengan semuanya.

"Memang siapa yang membawa naya.?"

"Nabil.. Nabil lah yang membawa Naya mantan pacar Naya yang benar-benar brengsek..." Dito mengapi ngapi rahangnya mengeras.