ospedale

956 28 0
                                    


Tiga bulan kemudian

   "Dokter! Dokter!." Dito pontang-panting melihat Naya bangun setelah tiga bulan koma.

  "Tarik nafas.... Buang...." Naya mengikuti perintah dokter. Dokter melepaskan stetoskop.

  "Organnya berjalan baik Alhamdulillah." Senyuman tercetak persis di muka dito, yang kebahagiaan nya saat ini mungkin kalo dijelaskan kayak lirik bad us lagu awkarin.

   Dokter pergi keluar bersama perawat, menyisakan Dito dan Naya Dito masih menatap naya tak percaya, orang yang sudah lama hanya menutup matanya kini sudah terbuka.

    Orang yang sangat konyol tahun lalu bisa lemah tak berdaya diatas bangsal rumah sakit.

  "Dit anak kita??" Muka Naya yang polos dan sedikit pucat terlihat sangat tak berdaya.

  "Ada kok dia masih harus dapet perawatan intensif nay." Dito tersenyum.

"Hyera?"

"Dia sudah dapet balasannya."

"Nabil gimana dit?"

"Nabil-."

"Tante syifaaaaa!" Anak kecil langsung menerobos masuk kedalam dengan sangat ceria dan Lee ikut masuk kedalam.

"Heyyyy sayang." Ternyata aurellia anak ice cream waktu itu, aurellia langsung naik keatas bangsal dan memeluk ku erat.

"Tante aku sudah gak cadel lagi dong tan." Naya hanya mengangguk lemah sambil mengusap-usap kepala aurell.

"Tante Dede bayinya mana Tan aku mau lihat."

"Jangan teriak teriak aurell ini rumah sakit bukan hutan." Tegur Lee.

"Huhhh omm kan aku kesenengan." Aurell mepoutkan bibirnya.

"Dedenya masih dirawat nanti kalo udah gak baru kita bawa ya." Jelas Naya.

"Aku boleh bawa pulang gak tan?"

"Ga boleh lah kan punya aku huuuh." Dito berakting layak anak kecil yang bonekanya tidak boleh diambil orang.

"Huhu pelit, om bikin yang kayak gini dong om biar dirumah ga sepi gitu, kan aku mau maen ibu guru ibu guruan sama Dede nya ya ya ya." Aurell menatap iba Lee.

"Hahahahahahha om kamu masih jomblo belum punya pasangan, belum nikah, gimana mau kasih ka mu Dede bayi hahahahahahha." Dito tertawa puas meratapi nasibnya Lee yang masih melajang.

"Dito ih gaboleh gtu." Naya menarik lengan Dito agar berhenti tertawa, Lee hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Emang kalo bikin Dede bayi harus punya pasangan om? Harus punya nikah dulu?" Semua orang di rumah sakit gemas dengan tingkah laku aurell yang menggemaskan.

"Wah iya dong itu harus dek, jadi bikinnya tuh......" Lee langsung menutup kuping keponakannya takut virus yang tidak diinginkan masuk sebelum waktunya.

"Ck ini anak masih kecil Jan ngomongin gtuan bloon." Ucap lee.

"Yaudin maap suka reflek gtu kalo ngomongin gtuan." Dito hanya cengengesan.

"Oh iya Tante aku udah mau masuk syekula dong tan nanti Tante anterin pas hari pertama ya, ya Tante ya.." aurell merajuk.

"Insyaallah Tante anterin kamu ya." Aurell bersorak riang.

"Sebenarnya aku udah punya pacar.." Dito dan Naya menoleh kaget atas apa yang baru Lee ucapkan, Lee hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Serius?!" Ucap Dito dan Naya berbarengan.

Marry Idiot Gurl• [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang