Hamil?

1.8K 36 9
                                    

08.00

Pagi ini Naya dan Dito memutuskan pergi ke rumah sakit terdekat untuk mengecek kondisi Naya dan membuat Dito harus meninggalkan pekerjaan nya.

"Perawat nya cakep cakep ya nay."

"Cakepan juga aku."

Naya harus belajar menggunakan aku kamu karna dia sudah menjadi suami istri ya walaupun rada risih tapi itu etika seorang istri terhadap suaminya.

"Dit"

"Apa"

"Nanti pas pulang beli ayam bakar ya"

"Hah? Ini baru jam delapan pagi kamu minta ayam bakar nay? Ya ampun mana ada Naya ku sayang."

"Yaudah dong gausah marah-marah gtu kan aku cuman request doang tinggal bilang ga ada ato ga mau beliin gausah ngotot dong." Semua orang menengok ke arah mereka berdua karna Naya yang ngomel ngomel gajelas pada Dito.

"Naya ih gausah tereak tereak dong ini rumah sakit malu diliatin orang aku ga marah marah lagian juga, udah udah." Dito mengelus ujung jilbab Naya.

"Oh jadi kamu malu gegara aku hah, gegara aku teriak teriak gitu!" Mereka berhenti berjalan sesaat.

"Enggak Naya ga gtu." Dito mulai memohon karna mereka berdua hampir jadi perhatian banyak orang.

"Sono kamu Ama perawat perawat disini aku periksa diri aku sendiri." Naya dengan cepat berjalan lebih dahulu, Dito hanya mengacak rambut frustasi karena bingung ada apa dengan naya? Biasanya dia ga kayak gini Dito berfikir sangat keras sambil berjalan menyusul Naya.

Ruang periksa

"Selamat ya untuk kalian berdua karna ibu positif hamil." Dokter menyalami tangan Naya yang masih mencerna kata-kata dari dokter berbeda dengan Dito yang memegang mulut nyaris menangis bahagia.

"Tapi dok kenapa istri saya tadi pagi merasakan sakit teramat sangat?" Dito lebih mengungguli percakapan dan Naya asik menjadi pendengar tanpa tahu apa yang terjadi.

"Mungkin itu karna pertama kali sepertinya lalu membuat sedikit luka dan itu hanya reaksi ibu hamil biasa tapi harus diperhatikan kondisinya karena kondisi janin masih sangat lemah dan rentan jadi tolong lebih memperhatikan segala sesuatu kegiatan dan harap maklum jika perubahan moodnya akan sangat derastis tapi itu biasa dikalangan ibu hamil dan saya sarankan sering mengikuti senam hamil."

"Terimakasih dok." Dito beranjak diikuti naya

Mereka berdua keluar dari ruangan tadi.

"Makasih nay kamu udah kasih aku anak nay." Dito reflek memeluk Naya membuat orang orang disekitarnya iri.

"Hah? Maksudnya?"

"Kamu hamil nay." Ucap Dito

"Subhanallah demi apah Dito!!" Naya berkaca kaca iya ini air mata bahagia.

"Kamu kan yang tadi disalamin Ama dokternya aduh susah punya istri lemot." Dito gemas dengan Naya tapi reaksi Naya berbanding.

"Kamu tuh maunya apa udah marahin gegara ayam bakar terus malah muji perawat cantik terus sekarang bilang aku lemot aku tuh gak suka ya." Okey laki laki selalu salah and woman always right sabar dit cewe hamil emang rada rebet.

"Jan marah dong nay, nanti aku beliin kamu kaset Korea deh ato enggak seterah kamu tapi jangan marah." Dito memohon agar dimaafkan oleh naya.

"Bener ya boleh apa aja?" Naya menoleh namun raut mukanya masih menjual mahal.

"Iyadeh boleh." Dito mengangguk

"Beliin drone di olshop ya dit yang ada remotnya yang muter muter swing swing wuuuuuuuhuuu." Naya diperhatikan banyak orang karna meragakan drone yang diterbangkan lalu di ulak alik.

Marry Idiot Gurl• [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang