Fitting baju

1.1K 48 1
                                    

Sepertinya waktu sedang menertawakan seorang Kanaya bisa bisanya sekarang sudah jam empat sore, rasanya ingin dia minta tugas lagi yang banyak dibandingkan harus ketemu sama Dito.

"Halo sayang, selamat sore, Ayuk masuk kita jalan jalan."

Dia sudah membayangkan hal hal yg bakalan terjadi ketika jalan Ama Dito. Ohmegad.

Naya sempet berpikir kenapa jalan dari meja kantornya ke lobby gak sejauh Sabang sampai Merauke atau sejauh perasaan ku terhadap dia. Aseqqqq

*Depan lobby

"Good evening My everlasting love capek ya? Uyuhuyuhuyuh." Pegawai kantor memandang gemas Dito berbanding terbalik dengan gue yg malahan jyjyq. Jadi seperapat seperapat gue mau masuk mobilnya.

"Dito." Gue manggil dia.

"Iya say?" Dia nengok ke gue bentar.

"Kok lu gini?"

"Gini maksudnya?" Tanyanya penasaran.

"Lu kenapa bisa langsung berubah gini, lu awalnya sebel ketemu gue pas tau gue Ama lu dijodohin kok lu langsung berubah gini, gue takut lu jadiin gue bahan pesugihan atau sesuatu dit." Gue menjelaskan apa yang memenuhi otak cantik gue ini.

"Astagfirullah Naya, gaboleh soudzon gtuh ya awalnya kesel cuman kata mamah gue harus terbiasa nay, karna cinta datang karna terbiasa." Ucapnya ala ala quotes receh.

"Najis emang punya calon alay."

"Gaboleh gtuh loh say."

"Serah lu yekan."

*Butik

*Krining

Bunyi bel menyambut ketika gue masuk ke butik Tante Nia, munculah wanita nyaris paruh baya tapi karismanya tak kelam tertutup usia.

"Hay Naya."

"Hay Tan." Gue cepika cepika Ama Tante Nia.

"Eh ini calonnya nay."

"Iya Tan ini calon Naya." Pengen rasanya gue bilang kalo ini kang supir gue tapi apa daya.

"Ganteng yaa cocok deh sama Naya yang cantik, berkarisma terus cool gtuhhhh." Anjay luarannya doang Tan dalamnya mah saoloh lelah akutuh.

"Jadi langsung aja tan aku mau liat liat gaunnya." Ucap gue to the point.

"Ohhh Iyah gegara calon kamu jadi ga inget ayo masuk ke ruangannya." Ajak Tante nia

"Lu sini aja ya biar gue yang masuk okey." Arahan gue pada Dito yang diberi anggukan dan dia duduk di sofa tunggu.

Gue keluar ketika semuanya sudah selesai Dito pun bingung gue masih make baju kantor gak make baju gaunnya.

"Mana gaunnya say aku mau liat." Tanya Dito penasaran.

"Ga ada say biar suprise, tar kalo udah liat kan ga asik." Jyjyq emang gue panggil dia say say an.

"Udah yuk pulang" ajak gue sambil narik tangan Dito.

"Makasih ya tan atas waktunya." Gue tersenyum sama Tante Nia.

"Pulang dulu ya tan." Ucap Dito sopan.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Marry Idiot Gurl• [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang