dua puluh tiga

694 65 0
                                    

02

Jika dia sudah tak ingin mengantar dan menjemputku mengapa masih melakukannya?!
Ah aku lebih baik pergi bersama chanyeol daripada umin oppa yang seperti ini

03

Chanyeol selalu mengajakku pulang bersama tapi mengapa ada saja yang selalu mengagalkannya dan membuatku berakhir selalu bersama umin oppa? Kau tahu? Ini membuatku kesal

04

Aku bukan benci pergi dan pulang bersama umin oppa tapi, aku hanya membenci sifatnya yang sekarang. Aku tak apa jika kau mendekati yeoja lain. Tapi, ah mollaaa! Aku selalu kesal melihatmu

Aku tau aku adalah orang yang bodoh dalam hal percintaan tapi sejujurnya aku sedikit tahu karena aku bukanlah bocah lagi!

05

Ah aku sudah muak dengan ini! Kau berbicara dengan yeoja lain, mengacuhkanku, membuatku menunggu lama dan membuatku selalu bersamamu bukankah itu egois?? Sedangkan kau membuatku menunggu hanya karena kau sedang asik berbicara dengan yeoja lain?!
Itu tidak adil. Baiklah kesabaranku sudah habis aku tak peduli lagi denganmu cukup!

+++

"Oppa antar aku sekolah" rengek minrae kepada kris yang sedang bermalas-malasan diatas sofa.

"Sireo, xiumin akan datang sebentar lagi. Bersabarlah"

Minrae mendecak sebal dan menghentakkan kakinya berulang kali

"Ya ya ya, kau ini kenapa?" Kris merubah posisinya menjadi duduk dan menghadap minrae

"Aku tak mau bersama umin, aku membencinya!"

"Wae? Karena dia sekarang sedang dekat dengan seorang yeoja" goda kris dan membuat minrae mendengus

"Ani! Kau tau aku tak peduli jika dia memiliki yeoja. Bisakah dia berhenti mengantar dan menjemputku dan membiarkanku lalu dia akan pergi dengan yeoja itu sesuka hatinya" cerocos minrae

"Mengapa tak kau katakan padanya langsung?" Ujar kris acuh kemudian kembali membaringkan tubuh diatas sofa.

"Geure!" Tegas minrae dan melipat kedua tangannya didepan dada

"Berhenti mengantar dan menjemputku!"

Tubuh minrae sontak maju hampir menghantam dashbord mobil jika ia tak memakai sabuk pengaman dan ia bersyukur akan hal itu. Minrae menoleh, melihat xiumin meminta penjelasan mengapa ia secara mendadak menghentikkan mobil.

"Mian, apa yang tadi kau katakan?" Tanya xiumin tanpa niat menjalankan mobilnya kembali

"Berhentilah mengantar dan menjemputku"

"Wae?"

"Karena aku sudah muak, jika kau tak ingin mengatakannya maka aku yang mengatakannya"

"Apa maksudmu?"

"Aku tahu kau sudah tak ingin seperti ini. Menjemputku kerumah dan mengantarku. Itu hal yang merepotkan bukan?" Minrae menoleh dan tersenyum "aku tahu bagimu aku ini merepotkan. Maka aku bilang berhentilah"

"Aku ti-"

"Aku tahu kau tidak mengatakannya karena kau takut melukai hatiku dengan perkataanmu. Maka, kau menungguku untuk memintanya. Memintamu untuk berhenti sehingga kau bisa leluasa kemanapun. Aku selalu menjadi beban bagimu maka dari itu ber-"

Xiumin mencium minrae, dan sukses membuat yeoja itu berhenti berucap dan mengatupkan bibirnya dengan rapat bahkan memejamkan matanya karena kaget.

"Aisshh jinjjaa, kau sangat cerewet biarkan aku berbicara"

Minrae tak bersuara dan xiumin mengambil kesempatan itu untuk berbicara

"Aku sudah pernah mengatakan bahwa kau tak merepotkanku. Aku tak akan berhenti"

Xiumin membelai lembut surai cokelat gelap minrae dan yeoja itu tersadar membuka kembali matanya kemudian menepis lengan xiumin kasar.

"Kalau begitu lepaskannlah aku, aku tak menjawabmu bukan berarti aku menyuruhmu untuk menungguku" minrae melempar pandangannya keluar jendela tak ingin melihat xiumin.

Jika ketika minrae melihat adegan di drama kesukaannya saat namja mencium  yeoja secara tiba tiba mungkin minrae akan merasa senang dan memekik kecil tapi ini berbeda. Dia tak menyukai hal itu terjadi padanya, dia tak menyukai detak jantungnya yang mengangganggu ini dan tak ingin melihat xiumin. Dia tak tahu jika dicium secara tiba-tiba akan menjadi seperti ini kalau begitu dia tak menginginkannya lagi!.

"Ini terakhir kali kau menjemputku oppa" ucap minrae pelan

Xiumin menghela napasnya berat kemudian menjalankan mobilnya

"Jika itu yang kau inginkan"

+++

Hari ini, minrae tak ingin mengisi buku yang diberikan sheri beberapa hari yang lalu. Dia sudah menyerah, dia tak ingin tahu lagi apa yang dismrasakannya terhadap xiumin. Biarlah ini berjalan semestinya ia tak ingin memaksa hatinya

Minrae sedang duduk didepan meja belajarnya dengan buku pemberian sheri ditangannya. Ia membuka lembar per lembar yang pernah ia tulis lalu tersenyum tipis

"Ah ini sudah seperti buku diary ku" gumamnya

Minrae mengambil sebuah pena yang terletak tak jauh dari tangannya dan mulai menulis sesuatu disana.

Drrrt.. drrttt

Ponsel minrae berdering membuat yeoja utu maubtak mau menghentikkan kegiatannya dan beralih pada ponselnya yang menampilkan nama chanie  disana.

Minrae menggeser tombol hijau pada layarnya kemudian menempelkan ponsel pada telinga.

"Eo chan, wae?"

" kau sedang apa?"
"Aku tidak melakukan apapun" minrae tersenyum dan menutup buku yang berada ditangannya secara perlahan dan beranjak darisana menuju kasurnya.

"Aku hanya bosan dan meneleponmu"

"Hyaa kukira kau ingin mengajakku keluar"

Chanyeol terkekeh diseberang sana dan minrae ikut terkekeh

"Ah mianhaeyo aku membuatmu kecewa. Tapi, aku bisa saja membawamu keluar namun cuaca tak mendukung. Diluar hujan"

"Ah benarkah ? Mengapa aku tak tahu?" Minrae melihat kearah luar jendela dan benar sedang turun hujan

"Ah dinginnyaa"

"Haruskah aku memelukmu?" Goda chanyeol

"Tidak usah tuan park chanyeol aku tak membutuhkannya"

"Kalau begitu bagaimana dengan cintaku apakah kau tak membutuhkannya juga?"

Minrae terkekeh geli,"aku juga tidak membutuhkannya"

"Shh bagaimana ini, kau menyakiti hatiku" ucap chanyeol seolah sedang menangis

"Haruskah aku memelukmu?" Tanya minrae dengan kekehan

"Ah tak usah.. tak usah sungkan maksudku"

"Aishh, aku menyesal mengatakannya" rutuk minrae dan chanyeol tertawa

"Bagaimana jika besok kau kujemput?"

"Boleh saja, tapi tidak ada bayaran kan?"

"Tentu saja ada"

"Kalau begitu aku tak mau"

"Hyaa bayarannya mudah "

"Mwoya?"

"Kau hanya perlu memelukku"

"Dasar kau manusia mesum" umpat minrae pelan dan kembali tertawa

Disisi lain, xiumin sedang mencoba menghubungi minrae namun hanya suara operator yang terdengar membuat xiumin mengacak rambut kasar.

Vote + comment :)

kim min seok (ff xiumin exo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang